Banne Limbong
Universitas Kristen Papua

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN PENGASUH TERHADAP REMAJA KRISTEN YANG TERJERUMUS DALAM PERGAULAN BEBAS Alexanderina Paulina Iwanggin; Wiesye Agnes Wattimury; Banne Limbong
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 7 No 2 (2022): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v7i2.59

Abstract

Pergaulan bebas merupakan berita yang lazim pada zaman modern ini. Tidak jarang media sosial baik media elektronik maupun media cetak membeberkan masalah penyimpangan pergaulan bebas. Dari hasil survey sudah tentu di antaranya ada anak-anak yang berlatar belakang agama Kristen. Oleh sebab itu hal ini merupakan masalah yang serius yang sedang dihadapi oleh gereja dan gereja seharusnya bertanggung jawab untuk menjawab masalah yang dihadapi oleh kekristenan dewasa ini. Gereja perlu menjelaskan secara teologis bagaimana menyikapi masalah penyimpangan pergaulan bebas ini. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya anak remaja Kristen yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang di mana metode yang penulis gunakan adalah meneliti secara langsung ke lapangan dalam mencari data atau informasi yang dilakukan dengan teknik observasi dengan cara pengamatan khusus terhadap suatu subjek untuk mengumpulkan data dan wawancara langsung dengan responden. Tujuannya adalah supaya dari sampel bisa mampu memberikan data secara detail dan akurat dalam penelitian ini. Jumlah sampel adalah 30 orang yang terdiri dari 5 pengasuh remaja, dan 25 orang remaja. Hasil penelitian yang didapatkan penulis pada tempat penelitian yaitu di GKI Pengharapan Kabanolo adalah bagaimana Pendidikan Kristen dalam mengatasi pergaulan bebas dan masalah-masalah apa saja yang menyebabkan anak remaja terjerumus dalam hal tersebut. Oleh sebab itu, remaja seharusnya mendapatkan perhatian khusus baik dari orang tua maupun dalam bergereja