Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ETIKA PROFESI GURU PADA SMP YPK SYALOM DAN SMP YPK BETHEL DOOM SORONG Thomson F.E. Elias; Wiesye Agnes Wattimury; Yulidia Taluta
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 8 No 2 (2020): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol8issue2page149-159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian etika profesi terhadap para guru di SMP YPK Syalom dan SMP YPK Bethel Doom Sorong. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipakai adalah purposive sampling dengan menggunakan observasi secara langsung. Dimana peneliti, langsung mendengar dan mengamati realita yang terjadi untuk mencari bukti hasil penelitian. Subjek dalam penelitian ini: (1). Guru, sebagai pihak yang diteliti dalam perilakunya, (2), Siswa, yang selalu aktif bersama-sama dengan guru dalam proses pembelajaran,(3). Pimpinan Gereja, sebagai bagian dari Yayasan dimana sekolah ini berada.
PENTINGNYA PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI TULANG PUNGGUNG GEREJA DALAM PELAYANAN DI JEMAAT GKI SYALOOM KLAMALU Wiesye Agnes Wattimury; Gressia Ayu Heidemans
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 5 No 2 (2020): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.957 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pelayanan peribadatan kaum muda di Jemaat GKI Syaloom Klamalu cukup baik namun, kurangnya keaktifan pemuda yang membuat pelayanan persekutuan pemuda menjadi turun naik. Yang menjadi masalah dalam jemaat ini adalah kurangnya peran aktif pemuda didalam pelayanan persekutuan pemuda dan didalam gereja, sehingga persekutuan pemuda belum sepenunhya berjalan dengan baik. Pemudalah yang akan menjadi tulang punggung gereja bagi masa depan dan untuk memajukan pelayanan dalam jemaat ini. untuk itu perlunya peran pemuda untuk selalu aktif dalam pelayanan maupun kegiatan dalam persekutuan. Banyak sekali alasan dari anak-anak muda yang membuat mereka belum mau bergabung dalam pelayanan persekutuan pemuda. Untuk memajukan pelayanan dalam persekutuan pemuda perlu adanya kekompakkan dan keterbukaan sesama anggota muda, karena kekompakan dan keterbukaan itu yang justru membuat para pemuda merasa dihargai satu sama lain. Selain itu juga komunikasi yang penting dalam persekutuan, dengan adanya komunikasi yang baik membuat anak-anak muda dapat membangun kepercayaan sesama pemuda, dan yang lebih penting juga yaitu dorongan dan juga motivasi dari badan pengurus sehingga para pemuda pun menjadi semangat untuk selalu aktif dalam persekutuan pemuda dan juga didalam gereja. Program-program dalam persekutuan juga dapat mendukung daya tarik pemuda untuk bergabung, maka dari itu program-program yang sudah ada dalam persekutuan harus dijalankan dengan baik, sehingga dengan adanya program yang baik membuat para pemuda menjadi semangat dalam melayani. Dengan kesemuanya itu maka para pemuda akan kembali untuk bergabung dalam persekutuan untuk melayani dan terus memuliakan namaTuhan
ETIS KRISTEN TERHADAP DAMPAK PENGGUSURAN GUNUNG, DALAM LINGKUNGAN SOSIAL EKOLOGIS, DI KELURAHAN MALANU DISTRIK SORONG UTARA Wiesye Agnes Wattimury; Susana Matitaputty
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 6 No 1 (2021): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.536 KB) | DOI: 10.56942/ejit.v6i1.13

Abstract

Menjaga dan memelihara lingkungan hidup dengan segala isi dan kemungkinan sebagai harta pusaka yang Allah telah siapkan untuk semua makluh hidup dimuka bumi ini maka manusia perlu melestarikan dan menjaga dengan baik secara turun temurun “ adalah salah satu prinsip fundamental, yang mendasari sistim pengelolaan lingkungan moderen berikut sebagai komponen sarana penunjang. Untuk hal inilah maka keseimbangan antara ekonomi social dan ekologi. Harus dapat tercipta melalui semua kegiatan mansuia. Sesuai dengantujuan di atas, maka penulisan Jurnal ini bertujuan untuk menganalisa masalah yang terjadi,secara etika Kristen dampak dari Penggusuran Gunung, dengan Motifasi Ekonomi yang berdampak bagi lingkungan social tetapi pada akhirnya mencemari Lingkungan
Kajian Teologis Tentang Kinerja Penegak Hukum di Wilayah Polresta Sorong Wiesye Agnes Wattimury; Amos Uniwally
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 1 No 1 (2016): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.676 KB)

Abstract

Hukum, artinya perintah yang menuntut ketaatan dan menyatakan hukuman terhadap semua pelanggaran, hukum diberikan dalam hubungan dengan perjanjian yang dibuat Allah dengan umat-Nya. Ajaran Sepuluh Hu­kum membantu orang percaya, sebagai tolok ukur cara hidup yang diatur oleh kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, oleh sebab itu manusia harus memelihara perintah-perintah Allah dengan cara pengungkapan praktis dari kasih.Hukum adalah himpunan peraturan-peraruran yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup - perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah. Oleh karena itu hukum meliputi pelbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan dengan orang yang satu dengan yang lain, yakni peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan. Dengan demikian Hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata-tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukum) terhadap siapa yang tidak mau mentaatinya. Dengan banyak aneka ragamnya hubungan itu, para anggota masyarakat memerlukan aturan-aturan yang dapat menjamin keseimbangan agar dalam hubungan-hubungan itu tidak terjadi kekacauan dalam masyarakat. Peraturan-peraturan hukum yang bersifat mengatur dan memaksa anggota masyarakat untuk patuh mentaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap hubungan dalam masyarakat. Setiap hubungan kemasyarakatan tak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas-­asas keadilan dari masyarakat itu
KAJIAN TEOLOGIS KRISTIANI TERHADAP KEPERCAYAAN PADA “BATU KROIS” DI JEMAAT GPM IMMANUEL KILANG AMBON Wiesye Agnes Wattimury; Thomson F Elias
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 7 No 1 (2022): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.124 KB) | DOI: 10.56942/ejit.v7i1.33

Abstract

Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan asli / agama suku dari suatu masyarakat adat tetap bertahan kuat sampai saat ini didalam struktur kepercayaan, walaupun kepercayaan asli tersebut telah diganti oleh agama dan kepercayaan baru. .Lewat penelitian mengenai Batu Krois, ditemukan bahwa pemahaman dan kepercayaan terhadap tete-bapa-nene-moyang begitu kuat mewarnai kehidupan masyarakat, baik dalam tatanan ide maupun dalam kenyataan praktis. Mereka masih terus berhubungan dengan roh-roh para leluhur, hal mana muncul dalam pemahaman adat tentang tempat tinggal tete-bapa-nene moyang atau roh para leluhur, pemahaman tentang kekuatan atau kekuasaan atau kekuatan tete-bapa-nene moyang dan peranan orang mati. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskreptif, yaitu penulis mendapatkan informasi melalui wawancara langsung, sebagai bagian dari fenomena.
“Teologi Rakit”: Sebuah Kajian Misiologi terhadap Fungsi Rakit dalam Lingkungan Sosio-Ekologis Masyarakat Naku, Ambon Thomson Framonty Eframinto Elias; Wiesye Agnes Wattimury
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 5, No 1: Agustus 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v5i1.147

Abstract

In carrying out its mission, the church must touch all aspects of human life, including social and ecological issues. In its existence, raft/rompon, as one of the traditional fishing techniques, is expected to be a means of the Church's mission. For this reason, this research was conducted to analyze the existence of rafts to make theology in the mission of the Church. This study uses a descriptive qualitative method, which includes interview techniques through key respondents. In conclusion, as part of traditional fishing techniques, Rafting can maintain the balance of social life but cannot maintain a balance between the ecology at sea and on land. AbstrakGereja dalam menjalankan misinya, diharapkan dapat menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia di dalam dunia. termasuk persoalan Sosial dan ekologis. Dalam eksistensinya, Rakit /Rompon sebagai salah satu Teknik Penangkapan ikan secara tradisional diharapkan dapat menjadi sarana Misi Gereja. Untuk itulah maka penelitian ini dilakukan untuk menganalsis keberadaan rakit, dalam upaya Berteologi dalam misi Gereja. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif, yang didalamnya menggunakan teknik wawancara, melalui  para Responden Kunci.hasil dari penelitian ini, dapat menciptakan Teologi sebagai perwujudan misi Allah yang seimbang antara ekologis laut dan darat, Tetapi juga perwujudan persekutuan social  Kristen Kesimpulannya,  Rakit sebagai bagian dari Teknik penangkapan ikan tradisional, dapat menjaga keseimbangan kehidupan social, tetapi tidak dapat menjaga keseimbangan antara ekologis di laut dan di darat.  
PERAN PENGASUH TERHADAP REMAJA KRISTEN YANG TERJERUMUS DALAM PERGAULAN BEBAS Alexanderina Paulina Iwanggin; Wiesye Agnes Wattimury; Banne Limbong
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 7 No 2 (2022): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v7i2.59

Abstract

Pergaulan bebas merupakan berita yang lazim pada zaman modern ini. Tidak jarang media sosial baik media elektronik maupun media cetak membeberkan masalah penyimpangan pergaulan bebas. Dari hasil survey sudah tentu di antaranya ada anak-anak yang berlatar belakang agama Kristen. Oleh sebab itu hal ini merupakan masalah yang serius yang sedang dihadapi oleh gereja dan gereja seharusnya bertanggung jawab untuk menjawab masalah yang dihadapi oleh kekristenan dewasa ini. Gereja perlu menjelaskan secara teologis bagaimana menyikapi masalah penyimpangan pergaulan bebas ini. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya anak remaja Kristen yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang di mana metode yang penulis gunakan adalah meneliti secara langsung ke lapangan dalam mencari data atau informasi yang dilakukan dengan teknik observasi dengan cara pengamatan khusus terhadap suatu subjek untuk mengumpulkan data dan wawancara langsung dengan responden. Tujuannya adalah supaya dari sampel bisa mampu memberikan data secara detail dan akurat dalam penelitian ini. Jumlah sampel adalah 30 orang yang terdiri dari 5 pengasuh remaja, dan 25 orang remaja. Hasil penelitian yang didapatkan penulis pada tempat penelitian yaitu di GKI Pengharapan Kabanolo adalah bagaimana Pendidikan Kristen dalam mengatasi pergaulan bebas dan masalah-masalah apa saja yang menyebabkan anak remaja terjerumus dalam hal tersebut. Oleh sebab itu, remaja seharusnya mendapatkan perhatian khusus baik dari orang tua maupun dalam bergereja
Pentingnya Pembinaan Gereja dalam Meningkatkan Mutu Rohani Keluarga Kristen Rosalina Is Mambrasar; Wiesye Agnes Wattimury; Thomson Framonty Eframinto Elias
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 5, No 2: Pebruari 2023
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v5i2.162

Abstract

Salah satu aspek yang mempengaruhi menurunnya mutu rohani keluarga kristen adalah kurangnya penerapan pelayanan –pelayanan berbasis  keluarga.  Itulah tugas gereja yang harus dilaksanakan sebagai baagian dari pelayanan demi terwujudnya Mutu rohani keluarga kristen yang baik. Namun dalam kenyataan terlihat masih kurangnya Peranan gereja dalam menyikapi pembentukan keluarga kristen dalam meningkatkan Mutu rohani setiap keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek   apa saja yang mempengaruhi menurunnya mutu rohani keluarga diera modern ini,dan upaya gereja dalam menyikapi kondisi keluarga kristen untuk memperkokoh mutu rohani keluarga, dan manfaat dari setiap pelayanan-pelayanan gereja bagi keluarga kristen.Metode penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah metode kualitatif Deskriptif, dengan metode wawancara, melalui para responden kunciHasil dari penelitian ini adalah terkikisnya  mutu rohani keluarga akibat dari pengaruh beberapa aspek  duniawi, yaitu Pekerjaan ,Pergaulan bebas  yang tidak  terkontrol, konsumsi miuman keras, dan lainnya.dan masih kurangnya  penerapan program pelayanan berbasis keluarga  kristen yang dibuat oleh gereja yang merupakan aspek pendukung  dalam pembentukan mutu rohani  keluarga kristen.
PEMBINAAN TENTANG CARA MEMPERSIAPKAN KHOTBAH SECARA PRAKTIS Ricky Donald Montang; Jean Anthoni; Wiesye Agnes Wattimury; Thomson F Elias
SOLIDEO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2` (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/js.v1i2`.87

Abstract

Memberitakan Firman Tuhan atau berkhotbah merupakan tugas yang sangat penting bagi para pelayan Tuhan, baik sebagai pendeta atau majelis jemaat dalam mendewasakan rohani jemaat. Tetapi seringkali banyak pelayan Tuhan secara khusus majelis jemaat tidak memahami dengan baik mengenai cara yang baik dan praktis dalam menyampaikan Firman Tuhan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan mengenai cara mempersiapkan khotbah secara praktis sehingga akhirnya bisa berkhotbah dengan baik. Metode yang dipakai adalah metode ceramah dan diskusi, metode ceramah untuk menjelaskan mengenai cara mempersiapkan khotbah secara praktis dan metode diskusi untuk mengetahui kendala-kendala dalam mempersiapkan khotbah. Hasilnya dari pengabdian ini adalah majelis jemaat sudah memahami dengan baik cara mempersiapkan khotbah secara praktis dan sudah mempraktekkannya dengan baik dalam pelayanan di jemaat.
PENTINGNYA PENDIDIKAN KATEKISASI UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PEMUDA KRISTEN PADA JEMAAT GKI KASIH PERUMNAS: THE IMPORTANCE OF CATECHISM EDUCATION FOR THE FORMATION OF YOUTH CHARACTER IN THE GKI PERUMNAS KASIH CONGREGATION Thomson Elias; Dian Mizpa Patetu; Wiesye Agnes Wattimury
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 8 No 1 (2023): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v8i1.99

Abstract

Abstract :Catechism is one of the oldest and most widely used ministries by the Churches. Catechism is systematically served to the youth of the Church (Catechumens) so that they can understand what it means to be a Christian, and what is the character of a Christian. Besides that, they are also given the opportunity to hear about the way of Salvation in and by Jesus Christ and are invited to follow that path. Catechism should really play a role in the growth of youth character, because through catechism our character can be formed as a young man who is mature in faith and can be responsible for everything he does. From the catechism, a servant of God can judge the character of the members participating in the catechism, whether they really deserve to become members of the Congregational Fellowship or not at all. the process of teaching catechism in the GKI Kasih Perumnas Congregation. Provides an understanding of how character growth affects faith growth. This study uses a descriptive qualitative method, in which the author obtains information through direct interviews, as part of the phenomenon. From the results of the author's research found problems that occur in the Catechization process related to the Formation of Youth Character in the GKI Kasih Perumnas Congregation, namely: The process of teaching Catechism is lacking effective and efficient because of the lack of attention and strictness (role) from parents towards the teaching process carried out at home, lack of attention and firmness (role) from the Catechization Teacher, lack of manuals as a reference in providing catechism material, especially in terms of building Faith and Character Key Words : Catechism; Character Abstrak :Katekisasi adalah salah satu pelayanan yang paling tua dan yang paling banyak dipakai oleh Gereja-gereja. Secara sistematis Katekisasi dilayankan kepada pemuda/i Gereja (Katekumen) agar mereka dapat mengerti apa artinya menjadi Kristen, dan bagaimana karakter seorang Kristen. Disamping itu, mereka juga diberi kesempatan untuk mendengar jalan Keselamatan dalam dan oleh Yesus Kristus serta diajak untuk mengikuti jalan itu. Katekisasi harusnya sangatlah berperan dalam pertumbuhan karakter pemuda, karena melalui katekisasi karakter kita dapat terbentuk sebagai seorang Pemuda yang telah dewasa secara iman dan dapat mempertanggungjawabkan setiap hal yang dilakukan. Dari katekisasi pun seorang hamba Tuhan dapat menilai karakter dari anggota peserta Katekisasi apakah benar-benar layak untuk menjadi anggota sidi Jemaat atau bahkan tidak sama sekali tujuan penelitian ini, yaitu :Menganalisis bagaimana katekisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan karakter daripada Pemuda di Jemaat GKI Kasih Perumnas.Mengamati proses pengajaran Katekisasi yang ada di Jemaat GKI Kasih Perumnas. Memberikan pemahaman bagaimana pertumbuhan karakter mempengaruhi pertumbuhan iman. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskreptif, yaitu penulis mendapatkan informasi melalui wawancara langsung, sebagai bagian dari fenomena.dari hasil [enelitian Penulis menemukan masalah yang terjadi pada proses Katekisasi yang berhubungan dengan Pembentukan Karakter Pemuda di Jemaat GKI Kasih Perumnas, yaitu : Proses pengajaran Katekisasi kurang efektif dan efisien karena kurangnya perhatian serta ketegasan (peranan) daripada Orang Tua terhadap proses pengajaran yang dilakukan dirumah, kurangnya perhatian serta ketegasan (peranan) daripada Pengajar Katekisasi, kurangnya Buku Pedoman sebagai acuan dalam memberikan materi Katekisasi terutama dalam hal membina Iman dan Karakter. Kata Kunci : Katekisasi,Karakter