Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Impact and survival strategies of UMKM in cakung sub-district during the covid-19 pandemic Dwi Listyowati; Sita Dewi; Bertha Elvy Napitupulu
International Journal of Informatics, Economics, Management and Science (IJIEMS) Vol 2 No 1 (2023): IJIEMS (January 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/ijiems.v2i1.1039

Abstract

UMKM (MSMEs) or Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Micro, Small and Medium Enterprises) are productive business units that can be carried out by individuals or business entities in all economic sectors. UMKM have driven Indonesia's economy and development. Through UMKM, new jobs are created, there is an increase in tax revenue, an increase in GDP (Gross Domestic Product) as well as its contribution to exports and the creation of fixed capital/investment. The number of UMKM in Indonesia is 64.19 million, where the composition of micro and small enterprises is very dominant, namely 64.13 million or around 99.92 percent of the total business sector.The covid-19 pandemic has made the economy in the world, including in Indonesia, fall into a crisis. UMKM, which is usually able to survive when hit by an economic crisis, turned out to be the sector that was affected during the pandemic. The difficulties faced by UMKM players during the covid-19 pandemic are declining sales, difficulties with capitalization, obstacles to product distribution and difficulty in obtaining raw materials. During the Covid-19 pandemic, there were restrictions on activities so that UMKM players had to carry out the right strategy to continue to do business in this situation. E-commerce is carried out to continue to serve consumers and also so that the business being managed can survive. In addition to e-commerce, innovating makes business people or business actors, including UMKM,still able to survive during the Covid-19 pandemic. The government provides support incentives for UMKM through the National Economic Recovery (PEN) program in 2020 and continued in 2021.The purpose of this study was to determine the impact of the covid-19 pandemic on the businesses of UMKM Cakung players, and to determine the effect of e-commerce, innovation, government policies on the survival position of UMKM Cakung. The sample of this study was 35 UMKM Cakung players who were randomly selected. Data analysis was carried out descriptively and by regression and correlation. The results showed that the covid-19 pandemic had an impact on the businesses of UMKM Cakung players. E-commerce and innovation partially have no effect on the survival position of UMKM Cakung, but government policies affect the survival position of UMKM Cakung . Simultaneously, e-commerce, innovation and government policies have an influence on the survival position of UMKM Cakung.
LITERASI KEUANGAN BAGI PARA PEKERJA RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN JATINEGARA BARU Sita Dewi; Bertha Elvy Napitupulu; Dwi Listyowati; Francisca Hermawan; Ema Saur Nauli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (JPMEMA) Vol. 2 No. 1 (2023): PKM-JPMEMA (Juni 2023)
Publisher : Yayasan Bina Internusa Mabarindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi keuangan diperlukan agar masyarakat dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan peningkatan pendapatan tersebut  tidak dihabiskan untuk hal-hal konsumtif tapi untuk investasi yang lebih produktif. Secara keseluruhan masyarakat Indonesia belum mempunyai tingkat literasi keuangan yang memadai. Di lingkungan perumahan Jatinegara Baru dan sekitarnya teridentifikasi beberapa pekerja rumah tangga. Mereka ini adalah asisten rumah tangga, satpam, sopir, tukang sampah, pedagang kecil, dan petugas koperasi kompos. Mereka ini dapat disebut sebagai masyarakat marjinal yaitu sekelompok orang yang karena tatanan masyarakat secara ekonomi, pendidikan dan budaya tidak mendukung menjadi terpinggirkan. Mereka, seperti pada umumnya masyarakat Indonesia tingkat literasi keuanganya belum memadai. Gaji atau pendapatan mereka kecil, dibawah UMP DKI Jakarta, sementara pengeluaran mereka untuk hidup cukup banyak sehingga seringkali gaji mereka tidak mencukupi untuk hidup dan bila ada keperluan khusus seperti untuk membayar uang masuk sekolah mereka tidak punya uang, sehingga mereka harus meminjam atau berhutang pada pihak tertentu, misalnya pinjam ke rentenir. Untuk itu diperlukan sosialisasi dan edukasi mengenai literasi keuangannya, yaitu mengelola keuangan secara efektif. Salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan uang bila ada keperluan khusus adalah dengan menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam.  
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PROFESI, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MEMILIH KARIR SEBAGAI AKUNTAN PROFESIONAL Bertha Elvy Napitupulu; Sita Dewi; Kartika Silitonga; Frisca Siagian; Emma Saur Nauli
JURNAL WIDYA Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Widya, October 2023
Publisher : Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Loka Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54593/awl.v4i2.196

Abstract

Pertumbuhan keberagaman profesi dalam dunia kerja di Indonesia saat ini memberikan pilihan kepada setiap mahasiswa. Mahasiswa ekonommi jurusan akuntansi yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana (S1), mereka dapat meneruskan ke dunia kerja yang mereka minati. Terdapat tiga pilihan sebagai langkah awal dalam menentukan karier yang akan mereka masuki, langsung terjun ke dunia kerja, melanjutkan pendidikan pasca sarjana (S2) dan dapat mengambil pendidikan kembali dengan profesi akuntan apabila ingin menjadi akuntan profesional. Minat mahasiswa akuntansi untuk memilih karir menjadi seorang akuntan profesional sangat kurang. Pekerjaan sebagai akuntan dianggap pekerjaan yang membosankan dan rumit. Mahasiswa akuntansi belum banyak yang mengetahui bahwa untuk menjadi akuntan profesional prosesnya bertahap dan tidak mudah. Sementara itu penghargaan profesional akuntan juga menjadi ganjalan bagi mahasiswa akuntansi untuk memilih karir sebagai akuntan. Tidak dipungkiri bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan pasti mengharapkan penghargaan finansial. Kemajuan teknologi, penggunaan media sosial membuat lapangan pekerjaan baru yang penghargaan finansialnya cukup baik sehingga pekerjaan ini lebih dilirik para mahasiswa pada umumnya, dibandingkan pekerjaan sebagai akuntan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan profesi, pengakuan profesional dan penghargaan finansial terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan profesional. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi dari Perguruan Tinggi yang ada di DKI Jakarta. Sampel sebanyak 91 mahasiswa jurusan akuntansi dipilih dengan teknik snowball sampling. Dengan analisa regresi korelasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan profesi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan profesional, dan penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagi akuntan profesional. Sedangkan penghargaan profesional tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagi akuntan profesional.