Stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun. Pada 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa kritis yang akan menentukan masa depannya. Tujuan penelitian Diketahui Determinan yang berhubungan dengan pencegahan stunting Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Lampung Tengah Tahun 2021. Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional, sampel penelitian 68 responden, teknik pengambilan sampel random sampling. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas 0, 361 dan reliabiilitas 0.936. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square didapat P-value 0,000 maka ada hubungan signifikan antara usia balita/anak dengan upaya pencegahan stunting. didapat P-value 0,003 maka ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan upaya pencegahan stunting didapat P-value 0,002 maka ada hubungan signifikan antara pemberian MP-ASI pada anak/balita dengan upaya pencegahan stunting. didapat P-value 0,004 maka ada hubungan signifikan antara pemberian ASI Esklusif pada anak/balita dengan upaya pencegahan stunting didapat P-value 0,000 maka ada hubungan signifikan antara pemberian Asupan gizi pada anak/balita dengan upaya pencegahan stunting, dapat diketahui bahwa pada beberapa variable dalam upaya pencegahan stunting didapat variable tertinggi dan sangat berpengaruh dalam pencegahan stunting yaitu variable Asupan Gizi dengan nilai OR 19.326 dan pada variable terendah terdapat pada variable ASI esklusif dengan nilai OR 7.901. maka dapat disimpulkan bahan asupan gizi saat berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita/anak.