Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN UJI KOMPETENSI BAHASA JERMAN TINGKAT A2 SECARA ONLINE BAGI SISWA SMA DI BANDUNG Pepen Permana; Irma Permatawati; Putrasulung Baginda
Dimasatra Vol 2, No 2 (2022): APRIL
Publisher : Dimasatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.75 KB) | DOI: 10.17509/dm.v2i2.55246

Abstract

Dalam dua tahun terakhir terbaca ada penurunan prestasi dari para pelajar bahasa Jerman SMA di wilayah Bandung dalam capaian olimpiade bahasa Jerman Nasional. Atas dasar tersebut diperlukan adanya upaya meningkatkan kompetensi pelajar bahasa Jerman di wilayah Bandung melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para pelajar SMA di Bandung tentang ujian kompetensi bahasa Jerman tingkat A2 secara daring sebagai bagian dari persiapan mereka dalam menghadapi Olimpiade Bahasa Jerman tingkat Jawa Barat tahun 2022 yang dilaksanakan secara daring. Hasil dari PkM ini antara lain: (1) terselenggaranya pelatihan uji kompetensi bahasa Jerman tingkat A2 yang meliputi ujian keterampilan menyimak, membaca dan menulis, (2) kegiatan pelatihan uji kompetensi bahasa Jerman secara daring memanfaatkan media website simujerman.com sebagai sarana simulasi ujian, dan (3) sebagian besar peserta melatihan memberikan respon positif terhadap pelaksanaan kegiatan ini, yang tercermin dalam hasil pengukuran umpan balik dari peserta mengenai kebermanfaatan dan kebermaknaan pelatihan, dan motivasi dan harapan peserta terkait kegiatan pelatihan ini.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN Anisa Sumarni; Irma Permatawati; Pepen Permana
Allemania Vol 11, No 1 (2021): Allemania - Juni 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa Jerman. Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis terkait penguasaan kosakata, tata bahasa, Artikel, ejaan dan tanda baca, serta struktur kalimat. Hal ini dikarenakan terbatasnya wadah bagi siswa untuk berdiskusi dan mengemukakan ide, gagasan, serta pendapat dengan siswa lainnya dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman. Penerapan model pembelajaran Think Pair Share diasumsikan dapat mengatasi persoalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui: 1) keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran Think Pair Share; 2) keterampilan menulis bahasa Jerman siswa setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; 3) perbedaan antara keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; dan 4) efektivitas penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Pasundan 1 Bandung dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas XII IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan XII IPS 5 sebagai kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini ialah tes tulis bahasa Jerman dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Keterampilan menulis siswa sebelum penerapan model pembelajaran Think Pair Share termasuk dalam kategori “kurang”; 2) Keterampilan menulis siswa setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share termasuk dalam kategori “baik sekali”; 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; dan 4) Penerapan model pembelajaran Think Pair Share efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Think Pair Share dapat menjadi model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman.
PENERAPAN APLIKASI WORDWALL DALAM PEMBELAJARAN WECHSELPRÄPOSITION Nurul Iffah Agam Zuhdi; Pepen Permana; Irma Permatawati
Allemania Vol 11, No 2 (2021): Allemania - Desember 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan karakteristik tata bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jerman menjadi salah satu faktor penyebab siswa kesulitan mempelajari Grammatik. Salah satu contohnya adalah dalam penggunaan preposisi. Dalam bahasa Jerman preposisi diikuti oleh beberapa kasus, yaitu Präposition mit Akkusativ, Präposition mit Dativ, Präposition mit Genitiv dan Wechselpräposition, sedangkan dalam bahasa indonesia berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian mengenai penerapan aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräposition. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum penerapan aplikasi Wordwall; 2) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sesudah penerapan aplikasi Wordwall; 3) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum dan sesudah penerapan aplikasi Wordwall; dan 4) efektivitas aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräpositionen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang termasuk ke dalam jenis eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 3 Palu yang mempelajari bahasa Jerman dan sampel dari penelitian ini adalah kelas XII IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPS 3 sebagai kelas kontrol. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes berupa soal isian dan kuesioner dalam bentuk skala likert. Tes dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu tes awal dan tes akhir dengan soal sebanyak 30 butir dan kuesioner dengan 15 pernyataan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa: 1) penguasaan Wechselpräposition siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan aplikasi Wordwall dapat dikategorikan “gagal”; 2) penguasaan Wechselpräpositionen siswa pada kelas eksperimen sesudah penerapan aplikasi Wordwall termasuk ke dalam kategori “baik”, sedangkan pada kelas kontrol termasuk pada kategori “cukup”; 3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum dan sesudah penerapan aplikasi Wordwall. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen sebesar 37,50 dan 68,34; dan 4) aplikasi Wordwall efektif diterapkan dalam pembelajaran Wechselpräposition. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji- t yang menunjukkan bahwa nilai Sig. = 0,002 0,05. Dengan kata lain, terdapat perbedaan penguasaan Wechselpräposition yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, hasil pengolahan data ini didukung dengan hasil kuesioner yang berisi tanggapan positif siswa terhadap penggunaan aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräposition. Maka dari itu, aplikasi Wordwall dapat digunakan sebagai media pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Wechselpräposition.
APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA BAHASA JERMAN Pepen Permana
Allemania Vol 1, No 2 (2012): Allemania - Januari 2012
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya prestasi mahasiswa dalam keterampilan membaca dan belumoptimalnya pemanfaatan internet dalam mendukung keberhasilan pembelajaranmenjadi latar belakang diselenggarakannya penelitian ini. Untuk itu diajukanpenelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Online denganpenerapan aplikasi Learning Management System (LMS) dapat efektif dalammeningkatkan kemampuan membaca mahasiswa. LMS adalah salah satu caradalam mengembangkan pembelajaran Online atau e-learning, yang merupakansebuah aplikasi pengelolaan pembelajaran berbasis web yang memfasilitasipembelajar untuk belajar sebagaimana mestinya dalam sebuah kelas virtual,kelas dalam dunia maya. LMS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LMSberbasis Moodle yang telah tersedia di alamat http://lms.upi.edu. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik kuasi eksperimen dengandesain Pretest-Posttest Control Group. Pada kelompok eksperimen diberiperlakuan pembelajaran dengan penerapan LMS, sementara pada kelompokkontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional dalam kelas. Data yangdiperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari serangkaian tes awal dan tesakhir, dan kemudian dianalisis dengan uji perbandingan rata-rata (uji t) dan ujiperbedaan skor gain. Setelah data penelitian terkumpul dan dianalisis, diperolehhasil penelitian yang menyatakan bahwa ternyata kemampuan membaca antarakelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan yang signifikan.Terbukti pula bahwa pembelajaran dengan aplikasi LMS lebih efektif dibandingpembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan membacamahasiswa. Dari beberapa hasil dan temuan penelitian kemudian diajukanbeberapa saran terkait penelitian ini, yang intinya adalah bahwa sudah saatnyauntuk terjadinya perubahan pola pikir dalam menyikapi internet sebagai salahsatu faktor yang mendukung kesuksesan pembelajaran.
EFEKTIVITAS APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DALAM PEMBELAJARAN GRAMMATIK BAHASA JERMAN Pepen Permana
Allemania Vol 3, No 1 (2013): Allemania - Juni 2013
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belum optimalnya pemanfaatan internet dalam pembelajaran Grammatik (tatabahasa Bahasa Jerman), rendahnya motivasi dan prestasi dalam pembelajaran Grammatik, dan kurang inovatifnya pembelajaran grammatik melatarbelakangidiselenggarakannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Online dengan penerapan aplikasi Learning Management System (LMS) dapat efektif dalam meningkatkan penguasaan grammatik mahasiswa. LMS adalah salah satu cara dalam mengembangkan pembelajaran Online atau e-learning, yang merupakan sebuah aplikasi pengelolaan pembelajaran berbasis web yang memfasilitasi pembelajar untuk belajar sebagaimana mestinya dalam sebuah kelas virtual, kelas dalam dunia maya. LMSyang digunakan dalam penelitian ini adalah LMS berbasis Moodle yang telah tersedia di alamat http://jerman.upi.edu/vkz. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik kuasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan penerapan LMS, sementara pada kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional dalam kelas. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dariserangkaian prates dan pascates, dan kemudian dianalisis dengan uji perbandingan rata-rata (uji t) dan uji perbedaan skor gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan grammatik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ternyata tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun demikian, terbukti bahwa pembelajaran dengan aplikasi LMS efektif dalam meningkatkan kemampuan grammatik mahasiswa.
ANALISIS LATIHAN BERBICARA TINGKAT A1 DALAM SITUS WWW.SEEDLANG.COM Firas Maudy Triyasari; Ending Khoerudin; Pepen Permana
Allemania Vol 11, No 1 (2021): Allemania - Juni 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

belajar bahasa Jerman yang inovatif dan interaktif sangat dibutuhkan dalam proses pemelajaran. Terdapat beberapa alternatif sumber belajar berbasis internet atau aplikasi yang efektif dan dapat digunakan dalam pemelajaran secara informal dan tentunya mempermudah proses pemelajaran bahasa Jerman. Situs www.seedlang.com dipilih karena situs ini merupakan salah satu sumber belajar bahasa Jerman yang menekankan pada kemampuan berbicara dan mendengarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) jenis latihan berbicara yang tedapat dalam situs www.seedlang.com. 2) langkah-langkah mengerjakan latihan berbicara dalam situs seedlang.com dan 3) mengetahui kesesuaian materi latihan berbicara dalam situs www.seedlang.com dengan Kannbeschreibung sprechen A1 dalam GER. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Jenis latihan berbicara dianalisis berdasarkan teori Schatz (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) jenis latihan berbicara tingkat A1 yang terdapat dalam situs www.seedlang.com terbagi kedalam: vorbereitende Übungen dan aufbauende und strukturierende Übungen 2) terdapat beberapa langkah untuk mengerjakan latihan berbicara dalam situs www.seedlang.com yaitu: memilih kategori stories, kemudian memilih tema yang ingin dipelajari, setelah itu pemelajar diminta untuk mengulang kembali ujaran-ujaran singkat sesuai dengan perintah yang diberikan, yaitu: repeat the German (try without subtitles), compare your german; compare your spoken german to video subtitles, translate to german, answer the questions dan tell a story. 3) Tidak semua materi pemelajaran latihan berbicara tingkat A1 dalam situs www.seedlang.com memenuhi semua kompetensi yang terdapat dalam Global skala dan mündliche Produktion / sprechen yang terdapat dalam Kannbeschreibung sprechen A1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi sumber belajar untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA JERMAN Pepen Permana
Allemania Vol 2, No 1 (2012): Allemania - Juni 2012
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam paradigma pembelajaran saat ini,pembelajar memiliki peran yang aktif dalam proses pembelajaran dengan mengutamakan terjadinya interaksi. Perkembangan TIK pun kini mulai memperkenalkan suatu pembelajaran dengan sentuhan dunia maya yang tak terbatas ruang dan waktu, yang dikenal dengan istilah e-learning.Demi meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas pembelajaran, dalam pembelajaran bahasa asing pun diharapkan untuk senantiasa mengedepankan proses pembelajaran yang aktif yang interaktif. Prosespembelajaran yang demikian sebenarnya dapat ditunjang dan didukung oleh e-learning. Pemanfaatan e-learning yang optimal dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya dalam pembelajaran menulis, dipercaya akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik dibanding pembelajaran tradisional yang selama ini sering dilaksanakan. Dalam tulisan ini, diuraikan peran e-learningdalam pembelajaran, disertai beberapa contoh implementasi penerapan e-learning dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman.
ANALISIS PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN BERBASIS HYBRID LEARNING (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS X SMA ANGKASA HUSEIN SASTRANEGARA) Niken Khaerunnisa Salsabila; Irma Permatawati; Pepen Permana
Allemania Vol 13, No 1 (2023): ALLEMANIA - JUNI 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

German hybrid learning model combines two learning methods that consist offline and online. On the other hand, there are still many aspects in this learning model that need further analysis, for instance student’s score acquisition during hybrid learning and student’s perception on German hybrid learning model as a result of empirical data which can be seen and valued. This research is conducted based on previous discussed aspects to identify: 1) 10th grade students learn result during the German hybrid learning at Angkasa Husein Sastranegara High School; 2) 10th grade student’s perception on German hybrid learning at Angkasa Husein Sastranegara High School. This research uses qualitative analysis with descriptive cases study. Result of this research’s analysis determined that 1) Student’s score acquisition during German hybrid learning has no significant difference in overall, rather there’s differences during the offline and online learning; 2) Student’s perception on German hybrid learning conclude that learning goes effectively and reveal another learn environment caused by offline and online learning furthermore hybrid learning model offers a student-focused learning method to help student to explore insight independently. Nonetheless students find F2F learning more effective for foreign language learning, notably German. Overcoming this requires the development of learning methods in hybrid learning.
Foreign Language Learning Gamification Using Quizizz: A Systematic Review Based on Students’ Perception Pepen Permana; Irma Permatawati; Ending Khoerudin
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 7, No 2 (2023): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v7i2.23969

Abstract

Abstract. Gamification, or the use of game attributes outside of a game context to affect learning-related behaviors or attitudes, is seen as an innovative way to support the diverse needs of students with learning or behavioral challenges. One digital educational game that is gaining popularity is Quizizz, a game-based online test that enables entertaining multiplayer teaching activities and allows learners to practice with their devices. This study aimed to examine students' perceptions of the use of Quizizz as a formative test tool in German classrooms at Universitas Pendidikan Indonesia. The participants of this study were first-year students studying German who were given a formative test using Quizizz for one semester. A descriptive qualitative research design was used in this study, in which data were collected from questionnaires to gain insight into how Quizizz affected the aspects of enjoyment, motivation, engagement, and satisfaction. The results showed that all aspects asked in the questionnaire received a strong positive response, indicating that students have a very good perception of Quizizz in the classroom. The positive response to the use of Quizizz in German language learning suggests that it could be used more widely as a formative assessment tool in language learning. The findings suggest that gamification can be an effective way to engage students and motivate them to learn. As a result, educators may want to consider using other gamified tools and techniques in the classroom to create a more enjoyable and engaging learning experience.Keywords: Gamification, German Classroom, Quizizz, Students' Perception
Pemanfaatan Moodle untuk Pelatihan Ujian Kompetensi Bahasa Jerman Tingkat A2-CEFR bagi Siswa SMA Pepen Permana; Irma Permatawati; Putrasulung Baginda; Nur Muthmainah; Widia Oktapiani; Novia Anjani Dewi
International Journal of Community Service Learning Vol. 7 No. 4 (2023): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v7i4.68663

Abstract

Hasil observasi menunjukkan salah satu kendala dilapangan adalah bahwa siswa masih memiliki pemahaman yang minim mengenai bentuk soal dan format uji kompetensi Bahasa Jerman tingkat A2 yang diselenggarakan secara online. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan memberikan kesempatan pada para siswa untuk melakukan simulasi latihan ujian dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS) untuk simulasi ujian kompetensi bahasa Jerman merupakan salah satu langkah yang tepat dalam konteks ini. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan persiapan siswa SMA di Tasikmalaya dalam menghadapi ujian kompetensi bahasa Jerman tingkat A2 secara daring. Melalui pendekatan blended learning yang mencakup pelatihan sinkronus dan asinkronus, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang format soal online, strategi menjawab soal, dan penggunaan platform Moodle. Hasil penilaian menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang format soal online dan format soal secara keseluruhan. Selain itu, siswa memiliki persepsi positif terhadap kebermanfaatan pelatihan, kualitas pelatihan, platform pelatihan, materi pelatihan, dan pemateri pelatihan. Mayoritas siswa memberikan penilaian "Sangat Memuaskan" untuk kualitas keseluruhan pelatihan. Program ini memiliki potensi untuk membantu siswa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi Olimpiade Bahasa Jerman tingkat provinsi di masa depan, dan mendukung pengembangan kemampuan bahasa Jerman di tingkat SMA.