S. Anis, S.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL Karnowo, Karnowo; Anis, S.; Wahyudi, Wahyudi; Rengga, W. D.
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5522

Abstract

Gasifikasi merupakan metode mengkonversi secara termokimia bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas (syngas) dalam wadah gasifier dengan menyuplai agen gasifikasi seperti uap panas, udara dan lainnya. Metode gasifikasi dinilai lebih menguntungkan dan gas pembakaran lebih bersih dibanding pembakaran langsung. Namun demikian, tekonologi gasifikasi masih perlu dikembangkan mengingat masih rendahnya efisiensi gasifikasi. Hal ini karena karakteristik biomassa khususnya sekam padi memiliki kadar air yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur awal udara terhadap efisiensi gasifikasi sekam padi. Alat gasifikasi yang digunakan adalah updraft circulating fluidized bed gasifier. Penelitian dilakukan pada temperatur awal udara yang bervariasi yaitu 300C hingga 4000C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur awal udara gasifikasi, semakin meningkat efisiensi gasifikasi dan efisiensi karbon. Temperatur awal udara yang optimum didapatkan pada 3000C dengan efisiensi gasifikasi sebesar 65,78%.
OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL Karnowo, Karnowo; Anis, S.; Wahyudi, Wahyudi; Rengga, W. D.
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5522

Abstract

Gasifikasi merupakan metode mengkonversi secara termokimia bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas (syngas) dalam wadah gasifier dengan menyuplai agen gasifikasi seperti uap panas, udara dan lainnya. Metode gasifikasi dinilai lebih menguntungkan dan gas pembakaran lebih bersih dibanding pembakaran langsung. Namun demikian, tekonologi gasifikasi masih perlu dikembangkan mengingat masih rendahnya efisiensi gasifikasi. Hal ini karena karakteristik biomassa khususnya sekam padi memiliki kadar air yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur awal udara terhadap efisiensi gasifikasi sekam padi. Alat gasifikasi yang digunakan adalah updraft circulating fluidized bed gasifier. Penelitian dilakukan pada temperatur awal udara yang bervariasi yaitu 300C hingga 4000C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur awal udara gasifikasi, semakin meningkat efisiensi gasifikasi dan efisiensi karbon. Temperatur awal udara yang optimum didapatkan pada 3000C dengan efisiensi gasifikasi sebesar 65,78%.
PENGARUH NAUNGAN DAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP KARAKTERISTIK MORFOLOGIS RUMPUT GAJAH DWARF (Pennisetum purpureum cv Mott) Rellam, Charel Rily; Anis, S.; Rumambi, A.; ., Rustandi
ZOOTEC Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.994 KB) | DOI: 10.35792/zot.37.1.2017.14867

Abstract

THE EFFECT OF SHADING AND NITROGEN FERTILIZATION ON MORPHOLOGICAL CHARACTERISTICS OF DWARF ELEPHANT GRASS (Pennisetum purpureum cv. mott). This study was conducted to determine the responses of Dwarf Elephant grass  (P. purpureum cv. Mott.) fertilized with different nitrogen levels and at different shading areas. A Completely Randomized Design (CRD) in a Factorial arrangement with 2 factors of nitrogen levels and shading areas arranged as follows: factor A = fertilization levels of P1 = without fertilization (0%); P2 = 200 kg urea/ha; P3 = 400 kg urea/ha; and P4 = 800 kg urea/ha; whereas factor B = shasing areas of N1 = no shading area (0%), and N2 = 70% shading area. Variables measured were including leaf length, number of mature leaves, and plant height. Research results showed that plants needed about 200 kg urea/ha in order to achieve maximum leaf length in shaded area;   whereas  plants  within  no  shading area needed about 800 kg urea/ha to achieve maximum leaf length. To achieve maximum number of mature leaves in open area without shading plants needed about 800 kg urea/ha, and no need for nitrogen fertilization in shading area for plants to achieve such a maximum number of mature leaves. The highest plant height was achieved at the level of 400 kg urea/ha fertilization at open area (no shading), and there was no need of nitrogen fertilization for plants in shaded area in order to achieve their  maximum height. It can be concluded that shading positively contributed to the availability of nitrogen to be used by Dwarf Elephant grass (P. purpureum cv. Mott.). In open area without shading, plants need more nitrogen in the form of urea to produce leaf length, number of mature leaves, and plant height compared to shaded area.Keywords: Fertilization, Shading, Elephant Grass, Plant morphology.