Susmihara Susmihara
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN YAHUDI DAN ISLAM DALAM LINTASAN SEJARAH Nur Fadilah Amin; Susmihara Susmihara
PILAR Vol 13, No 2 (2022): JURNAL PILAR, DESEMBER 2022
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang bagaimana sejarah bangsa Yahudi dan bagaimana hubungan Islam dan Yahudi dalam lintasan sejarah. metode yang digunakan yaitu studi dokumenter dan analisis dokumen untuk mendapatkan data yang diinginkan. Hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa 1) Bangsa Yahudi berasal dari nama salah seorang anak Ya’kub yakni Yahuda (Yehuda). Dalam sejarah perjalannya, kaum Yahudi bekembang pesat di Israel. Setelah sebelumnya mengalami berbagai lika-liku kehidupan yang tidak berjalan baik. Mengalami kekerasan, penindasan dan tekanan. Mulai abad ke-7 SM, kerajaan mereka secara berturut-turut mendapat serangan dari Persia (Iran), Macedonia, Assyiria, dan Babilonia. Bangsa Yahudi berhasil melewati itu semua hingga akhirnya sampai pada bangsa yahudi pada hari ini. 2) Hubungan Islam dan Yahudi dalam sejarah dapat dilihat pada nasab dan keturunannya yaitu merupakan generasi dari Nabi Ibrahim AS, selain itu dari hubungan sosial yang terjadi antara keduanya sangat baik, dapat dilihat pada kehidupan yang sangat baik di Madinah, dimana kaum muhajirin, kaum anshor dan kaum yahudi hidup berdampingan dengan baik dibaah kepemimpinan rasulullah SAW. Timbulnya sikap antipati orang-orang Yahudi terhadap umat Islam terutama pada masa Rasulullah saw lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan politik dibandingkan dengan faktor agama. Terbukti bahwa pada awal kedatangan Islam di Madinah, mereka tidak memperlihatkan permusuhan terhadap umat Islam. mereka mengadakan pertemuan yang intensif antara keduanya (Yahudi dan Rasul) dalam menyelesaikan persoalam-persoalan yang ada pada mereka
REFLEKSI TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA ISLAM Oskar Hutagaluh; Syamzan Syukur; Susmihara Susmihara
Borneo : Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2023): BORNEO: Journal of Islamic Studies
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/borneo.v3i2.1598

Abstract

This research sets out the problems faced by Muslims. So great was the struggle of Muslims in fighting for Islam, but this could not be achieved by Muslims because the three major Islamic empires experienced decline in various fields, such as politics, military, economics, science, and culture. This study aims to reflect on western colonization in Islamic countries and then explore the positive side. This study applies a qualitative method. The approach used is the historical approach. Based on this research, it was revealed that the decline that occurred in the Islamic world was caused by the Islamic kingdoms no longer having militant rulers and tough militaries, resulting in rebellions that were difficult to control. Meanwhile, the progress experienced by Western nations was due to developments made in the fields of science and civilization, which were previously neglected during the advancement of the three great Islamic empires, especially the Ottoman Empire. The value of reflection from this research is that Muslims will return to glory if they are able to master all lines, be they military, science, culture, economics, politics, or other strategic fields.
LAHIRNYA NEGARA ISLAM SEKULER TURKI DAN IDE PEMBAHARUAN MUSTAFA KEMAL Desi Yuniarti; Syamzan Syukur; Susmihara Susmihara
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i1.1599

Abstract

Tulisan ini membahas tentang gagasan ide pembaharuan Mustafa Kemal di Turki dan transformasi Turki menjadi negara modern yang sekuler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis yang digunakan untuk menganalisis data yaitu content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mustafa Kemal adalah salah seorang tokoh pembaru Islam qualified abad ke-19. Dia telah memberikan konstribusi besar terhadap perubahan pola pikir masyarakat Turki. Dengan mengubah tatanan lama yang sudah mentradisi dalam kerajaan Turki Usmani, dan membentuknya ke dalam wajah baru dengan corak pemikiran yang sesungguhnya tidak mengubah “Islam” tetapi hanya mengubah mindset dan tatanan kehidupan umat Islam untuk di sesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Nilai-nilai Islam terbentuk, khilafah, republik bahkan sekuler. Sekalipun sebenarnya simbol juga penting, tetapi yang lebih penting adalah umatnya mampu membawakan substansi keislaman dalam setiap gerak kehidupan masyarakatnya. Ide-idenya telah membawa Turki menjadi negara maju yang sejajar dengan dunia internasional sekaligus membuktikan bahwa pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
SEJARAH ISLAM MODERN DI INDONESIA: Studi atas Pemikiran KH Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ary Sumiati Tomadehe; Syamzan Syukur; Susmihara Susmihara
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v8i2.1606

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan dan KH Hasiym Asyari dalam pembaharuan sejarah Islam Moderen di Indonesia. Pembaharuan berawal dari bidang ekonomi, keagamaan, sosial, dakwa dan pendidikan, serta prinsip dasar dan tuntunan pembaharuan sosial keagamaan Muhammadiyah dan NU. Metode yang digunakan adalah library resarch dianalisis dengan pendekatan reflektif thinking dengan memadukan pendekatan deduktif dan induktif. Hasil pembahasan menunjukan bahwa Konsep pembaharuan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah yaitu bersifat modern-theosentris dan NU bersifat Tradisionalis yaitu ‎mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam yang selama ini di ikuti yang ‎sudah ‎mulai tergerus dengan adanya pemikiran-pemikiran modern dan sebagai wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia dari penjajah Belanda.
HISTORY OF MODERN ISLAM IN IRAN AND THE IDEAS OF REFORMING THE AYATULLAH KOMAENI Muslimah Muslimah; Syamzan Syukur; Susmihara Susmihara
Archipelago Journal of Southeast Asia Islamic Studies Vol. 1 No. 1 (2023): Archipelago Journal of Southeast Asia Islamic Studies (AJSAIS)
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modernism is a movement that originated in the western world to replace Catholic religious teachings with modern science and philosophy. The culmination of this movement is the process of secularization in the western world, before the revolution in Iran. The success of the Iranian Islamic Revolution which succeeded in overthrowing the Pahlavi dynasty which had changed the political system and form of the Iranian state from an absolute monarchy to an Islamic republic. A first popular revolution in the last quarter of the twentieth century against a modern authoritarian political system. However, this Iranian experience does not provide a definite answer to the problems between Islam and the originator of the Iranian revolution, Ayatollah Khomeini, who played a major role in moving the masses to carry out a revolution against the Pahlavi regime.
Perang Proxy Dalam Konflik Yaman Adriani Adriani; Hasaruddin Hasaruddin; Susmihara Susmihara
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 4: Juni 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i4.3911

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan latar belakang terjadinya perang Proxy dalam konflik Yaman. Metode penelitian yang digunakan yaitu dikaji literatur dari berbagai sumber yang relevan dengan topik pembahasan yaitu Perang Proxy dalam konflik Yaman. Hasil penelitian dan pembahasannya yaitu Perang Yaman dimulai pada tahun 2015 akibat konflik yang melibatkan pemerintahan Yaman dan kelompok bersenjata Houthi. Keduanya sama-sama mengklaim sebagai pemerintahan resmi Yaman. Saat ini kelompok Houthi berada dan mengendalikan ibu kota Sana’a, bersekutu dengan pasukan yang masih tetap setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan telah bentrok dengan pasukan yang juga setia kepada Hadi di Aden. AQAP (Al-Qaeda in the Arabian Peninsula) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIS) terlibat di dalam perang. AQAP menguasai wilayah-wilayah yang berada di pedalaman dan sepanjang bentang pesisir pantai. Perang Saudara Yaman (2015-sekarang) merupakan salah satu konflik yang dijuluki “krisis kemanusiaan terburuk” oleh PBB di tahun 2018 (PBB 2018). Perang Proxy dalam Konflik di Yaman saat ini banyak menelan korban yang tidak sedikit sebanyak lebih dari 70.000 jiwa (ACLED 2019) dan lebih dari 3 juta penduduk Yaman harus mengungsi (unrefugees.org 2019), dengan situasi perang di Yaman yang melibatkan serangan udara dan blokade-blokade membuat semakin sulitnya mencari penghidupan di daerah-daerah asal para pengungsi tersebut. Serangan Houthi yang bersekutu dengan pasukan militer yang tetap setia kepada Ali Abdullah Saleh, mulai melakukan penyerangan ke Gubernuran Lahij pada 22 Meret 2015. Sampai pada akhirnya di 25 Maret, Lahij berhasil dikuasi oleh Houthi dan menguasai pinggiran Aden. Pada saat yang sama, Presiden Yaman melarikan diri dari Yaman. Negara-negara di Teluk Arab yang dipimpin oleh negara Arab Saudi melakukan kampanye. isolasi ekonomi dan serangan udara terhadap kelompok Houthi. Kampanye tersebut didukung oleh Amerika Serikat.Setelah kampanye yang dilakukan oleh militer Koalisi Arab, Hadi membatalkan pengunduran dirinya dan memutuskan kembali ke Aden pada September 2015 dan pertempuran masih terus berlanjut sejak saat itu. PBB tidak tinggal diam. Mereka melakukan pembicaraan damai dan berperan sebagai penengah antara gerilyawan Houthi dan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Akan tetapi pembicaraan tersebut terhenti pada 2016. Terdapat laporan jika pada Desember 2017, Hadi telah berada di pengasingan di Arab Saudi. Pada Juli 2016, kedua kelompok yang saling bersekutu yakni kelompok Houthi dan pemerintah mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang digulingkan pada 2011 setelah hampir 30 tahun berkuasa, mengumumkan bahwa telah terbentuk dewan politik untuk memerintah Sana’a dan sebagian besar Yaman Utara. Perang Yaman semakin parah dengan adanya intervensi kekuatan regional dari Iran dan negara-negara di teluk yang dipimpin oleh Arab Saudi. Arab Saudi membentuk koalisi negara Arab untuk mengalahkan kelompok Houthi di Yaman pada tahun 2015. Sedangkan Amerika Serikat secara teratur melakukan penyerangan pada al-Qaeda dan ISIS di Yaman menggunakan serangan udara. Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga mengirim sejumlah kecil pasukannya di lapangan.
Implikasi Perang Salib Antara Hubungan Islam Dan Kristen Pada Abad Pertengahan Sudarmi Sudarmi; Hasaruddin Hasaruddin; Susmihara Susmihara
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.4011

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan latar belakang sejarah Perang Salib dan pengaruhnya terhadap kemajuan kebudayaan Islam. Pertempuran ini bermula karena Islam telah menduduki beberapa kota dan tempat suci Kristen sejak tahun 632 Masehi. Pasukan Kristen memanfaatkan salib sebagai simbol untuk menunjukkan kesucian konflik dan tujuannya membebaskan kota suci Baitul Maqdis (Yerusalem) dari umat Islam. Perang salib yang berpusat di wilayah sekitar Yerusalem, akhirnya meluas ke sejumlah wilayah yang cukup besar dan terjadi antara tahun 1096 hingga 1291 Masehi. Awal Abad Pertengahan Pertempuran yang dikenal sebagai "Perang Salib" dan invasi Mongol ke tanah Islam menandai dimulainya interaksi antara Kristen dan Islam. Umat ​​​​Kristen memasuki wilayah di bawah kekuasaan Islam sebagai akibat dari pertempuran ini. Setelah itu, umat Kristiani mengalami kemajuan ketika mereka mulai mempelajari ilmu-ilmu Islam. Umat ​​​​Kristen di Eropa memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan Islam untuk memperkenalkan dan menyebarkannya ke seluruh Eropa. Selain itu, umat Kristen di Spanyol menggulingkan pemerintahan Islam, yang pada akhirnya menyebabkan pemberantasan Islam di negara tersebut. Meskipun demikian, hubungan baik Kesultanan Utsmaniyah antara Kristen dan Islam masih terlihat jelas berkat penerapan kebijakan toleransi. Keadaan ini berlanjut hingga awal tahun 1800-an. Kebangkitan imperialisme Barat yang disertai kekerasan di negara-negara Islam tertentu sekali lagi telah memperburuk hubungan antara Islam dan Kristen.
Kontribusi KH Ahmad Dahlan dalam Reformasi Pendidikan Islam dan Transformasi Sosial di Indonesia Abdul Chadjib Halik; Susmihara Susmihara; Hasaruddin Hasaruddin
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.4410

Abstract

Penelitian ini mendalami kontribusi KH Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah dalam reformasi pendidikan Islam dan transformasi sosial di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menyelidiki berbagai program pendidikan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dan dampaknya terhadap masyarakat. Metode penelitian melibatkan wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk mengumpulkan data primer, serta analisis dokumen untuk mendukung data sekunder. Temuan utama menyoroti bahwa Muhammadiyah tidak hanya berperan sebagai penyampai pendidikan Islam yang inklusif dan modern, tetapi juga sebagai pendorong nilai-nilai sosial seperti keadilan dan kesetaraan di Indonesia. Implikasi temuan ini menyarankan pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih berbasis nilai-nilai Islam dan penelitian lanjutan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur dampak secara lebih objektif. Penelitian ini memberikan pandangan yang mendalam tentang peran Muhammadiyah dalam membentuk masyarakat yang adil, berdaya saing, dan bermoral di era kontemporer Indonesia.
Dampak Kolonialisme Barat Terhadap Dunia Islam Pada Abad Ke-17 Hingga Ke-19: Analisis Sejarah dan Implikasi Kontemporer Abdul Chadjib Halik; Hasaruddin Hasaruddin; Susmihara Susmihara
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.5134

Abstract

Kolonialisme Barat pada abad ke-17 hingga ke-19 membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan dunia Islam, termasuk ekonomi, sosial, politik, budaya, dan agama. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak tersebut serta implikasi jangka panjangnya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis historis dan komparatif, data dikumpulkan dari sumber-sumber primer dan sekunder dan dianalisis secara deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan perubahan besar dalam struktur ekonomi, seperti pengenalan tanaman komersial di Mesir dan Sistem Tanam Paksa di Indonesia. Dampak sosial mencakup ketegangan dan perpecahan akibat kolaborasi elite lokal dengan penjajah. Aspek politik menunjukkan penggantian kekuasaan lokal dengan administrasi kolonial. Pengaruh budaya terlihat dari pengenalan sistem pendidikan Barat yang mengikis tradisi lokal, sementara dalam aspek agama, upaya misionaris Kristen menimbulkan ketegangan antar komunitas. Temuan ini menekankan pentingnya memahami konteks sejarah untuk kebijakan yang lebih adil dan efektif. Kesadaran sejarah dan pendidikan inklusif sangat penting untuk mengatasi warisan kolonialisme dan membangun masyarakat harmonis di dunia Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi literatur tentang kolonialisme dan menawarkan wawasan berharga tentang dinamika sosial, politik, dan ekonomi di dunia Islam saat ini.