Ayu Putri Fajar
PPs Pendidikan Matematika, Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Geometri Van Hiele Siswa Ditinjau Dari Gender Ayu Putri Fajar; Kadir Kadir; La Misu
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpbm.v7i2.30188

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir geometri Van Hiele siswa kelas VII SMPN 1 Kendari ditinjau dari gender. Penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan angket gender, tes VHGT, tes kemampuan berpikir geometri materi segiempat yang disesuaikan dengan indikator masing-masing tingkatan, dan wawancara. Berdasarkan hasil angket gender dan VHGT diperoleh dari 21 siswa perempuan secara umum mereka bertipe androgini setelah itu feminim, undifferentiated lalu maskulin. Sementara dari 8 siswa laki-laki mereka bertipe maskulin setelah itu androgini dan undifferentiated lalu feminim dan hasil VHGT menunjukkan  bahwa siswa laki-laki maupun perempuan dengan tipe androgini lebih mampu berpikir geometri dibandingkan dengan tipe lainnya. Temuan menunjukkan tingkat berpikir geometri siswa kelas VII-1 SMPN 1 Kendari kurang memuaskan secara umum mereka berada pada tingkat pra 0 - tingkat 0 (visualisasi) dan hanya 1 siswa yang mencapai tingkat 1 (analisis) serta tidak ada yang dapat mencapai level 2 (deduksi informal). Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir geometri yang diikuti dengan wawancara, siswa yang berada pada level 1 (analisis) belum mampu mendefinisikan suatu bangun dengan bahasanya sendiri dengan lengkap, siswa yang berada pada level 0 (visualisasi) masih kesulitan menentukan beberapa sifat bangun datar karena ada komponen bangun yang belum dimengerti, sementara siswa yang berada pada level pra 0 (pra visualisasi) belum dapat menamai bangun-bangun segiempat dengan benar begitupun saat mengidentifkasi komponen bangun geometri.