Refiarni Refiarni
Universitas PGRI Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MISKONSEPSI PEMBELAJARAN IPA MATERI KALOR PADA MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR DI STKIP NASIONAL Adi Darma Surya; Lina Tajqiyah; Refiarni Refiarni; Sumarno Sumarno; Joko Siswanto
Jurnal Ilmiah Aquinas Vol. 6 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Unversitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/aquinas.v6i1.2318

Abstract

Pendidikan melalui program pembelajaran pada dasarnya mempunyai tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkannya calon guru harus memiliki kemampuan yang baik dalam memahami konsep-konsep dasar suatu bidang ilmu. Fakta menunjukkan bahwa pemahaman calon guru terhadap konsep-konsep dalam pembelajaran IPA masih rendah. Seringkali ditemukan kesalahan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep ilmu (miskonsepsi) dan bahkan sama sekali tidak memahaminya. Apabila miskonsepsi mahasiswa calon guru ini dibiarkan, maka akan menimbulkan miskonsepsi yang berkelanjutan pada peserta didik, sehingga akan mempengaruhi kualitas outuput pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan kognitif dan kaitannya dengan miskonsepsi pembelajaran IPA materi kalor pada mahasiswa calon guru sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan objek penelitian yaitu mahasiswa calon guru sekolah dasar di STKIP Nasional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah There Tier-Test yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada calon guru SD. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa mengalami miskonsepsi pada materi kalor dengan persentase sebesar 52,43% dan hanya 23,13% yang sudah memahami dengan baik konsep-konsep pada materi kalor. Selebihnya terdapat miskonsepsi (false negative) sebesar 15,16% dan miskonsepsi (false positive) sebesar 8,27%. Dengan demikian diperlukan inovasi baik pada strategi, media atau model pembelajaran sehingga pemahaman mahasiswa calon guru SD khususnya pada konsep-konsep materi kalor semakin baik dan tidak terjadi miskonsepsi yang terus berkelanjutan.