Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Perancangan Sistem Kerja Manual Ball Valve Dan Motor Operated Valve Pada Sistem Peyiraman Pada Pertanian Bayam Widyantoro; Anes IR; Randi AM
Jurnal Sains dan Teknologi (JSIT) Vol. 3 No. 1 (2023): January-April
Publisher : CV. Information Technology Training Center - Indonesia (ITTC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jsit.v3i1.548

Abstract

water spinach Kale is a nutritious food. The Association of Farmers Groups (GaPokTan) Mekar Jaya Mandiri in Cikupa Village, Karang nunggal, has agricultural land planted with watercress as the main source of income. Watering the water spinach plantations is carried out using a piping system with the distribution of water divided into two groups of blocks which is carried out by adding two ball valve mechanisms as a distribution system. The addition of 2 ball valves created problems for the operator. The work cycle when adding two ball valves is 12 body positions in operating the valve, including walking towards the valve, standing straight, and bending when opening or closing the valve. Walking and bending when opening or closing the ball valve takes a long time. Productivity was increased by developing two ball valves with an automatic valve system called the Motor Operated Valve (MOV). MOV uses an albino program for its operating system, and the operator controls M0V via cell phone. Comparison of work cycles between ball valves and those using MOV. The working time cycles for the redesigned operator open and close the valve is 63 seconds with 12 movements. The longest time is walking towards the valve, which is 16 seconds. After the redesign, the operator only needs a cell phone to operate the valve application so that the movement goes to the valve is 0 seconds, and the work cycle time after the redesign is 6 seconds
Rancang Bangun Sistem Peredam Noise Active (Active Noise Control) untuk Menekan Bising di Kabin Kereta Api Anes Inda Rabbika; Dewanto Rosian Adhy; Muhammad Hanhan Nugraha; Widyantoro
Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi dan Rekayasa Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : P3M STT YBSI Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan moda transportasi menjadi salah satu nilai yang dikejar oleh pengguna. Kereta Api menjadi salah satu moda transportasi yang berkembang. Banyak keunggulan transportasi kereta untuk penumpang yaitu dari kenyamanan gerak, kecepatan dan ketepatan serta keleluasaan gerak. Tetapi ada satu hal yang sering menjadi permasalahan bagi penumpang kereta yaitu kebisingan. Perbaikan sudah dilakukan dengan menyempurnakan kabin gerbong untuk menahan suara roda kereta. Namun masih sering muncul ketika pintu terbuka dan terdapat kereta lain yang melintas. Perlu sebuah solusi untuk meredam noise ketika pintu dibuka. Terdapat teknologi yang disebut Active noise control (ANC), sebuah sistem berbasis teori adaptif filter yang berkembang sekitar tahun 1980. Teknologi ini mampu melakukan peredaman noise secara aktif atau dapat dikendalikan kapan berjalan dan kapan berhenti. Konsep dasarnya menggunakan teori peredaman atau cancelation sinyal dengan menggunakan sinyal negatifnya. Perkembangan ANC dilakukan melalui pengembangan perangkat keras mulai dari peningkatan sensitiftas sensor/microphone dalam melakukan identifikasi sinyal noise, pengembangan mikrokontroller yang mampu menghitung dan menghasilkan sinyal anti noise dengan kecepatan yang cukup. Di sisi lain berkembang algoritma dalam menghasilkan sinyal anti noise. Algoritma berkembang untuk meningkatkan akurasi dalam menghasilkan sinyal anti noise. Penelitian ini membangun sebuah sistem ANC untuk meminimalisir noise dalam kabin gerbong kereta saat pintu terbuka. Peneltiian dilakukan dengan merekam noise dari sumber kebisingan selanjutnya dilakukan simulasi untuk menghasilkan anti noise. Implementasi dilakukan menggunkaan mikrokontroller untuk membuktikan hasil dari rancang bangun sistem ANC untuk gerbong kereta api. Sistem yang dibangun mampu menurunkan noise sampai dengan 60-70%. Pengujian dilakkuan di tataran simulasi menggunakan Matlab dan juga di sistem nyata