Pengembangan inovasi bahan konstruksi dibutuhkan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pasar. Batako sebagai komoditi besar di sektor pembangunan ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan kekuatan namun dengan harga yang sesuai. Sebagian besar penelitian mengenai pengembangan bahan penyusun batako melakukan subtitusi agregat halus dengan material bottom-ash. Material sisa ini seringkali tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga jumlahnya melimpah tanpa manfaat. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan batako dengan agregat bottom-ash, kemudian dihitung analisis biaya kebutuhan produksi dengan metode full-costing. Sehingga disimpulkan kelayakan batako untuk dapat dipasarkan. Studi terdahulu menunjukan campuran 1PC:5BA termasuk kategori mutu II, III, dan IV menurut SNI 03-0349. Hasil perhitungan dengan komposisi tersebut menghasilkan harga produksi Rp. 2.254,2 per batako. Hal ini menunjukan dari segi harga, batako campuran bottom-ash layak untuk dipertimbangkan sebagai komoditi baru.