Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALISIS PERKUATAN TANAH DENGAN METODE SOIL NAILING PADA TANAH LERENG Imam Prabowo; Bambang Jatmika; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi tanah di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) cenderung tidak stabil. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan tanah, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur bawah conveyor. Akibat dari rusaknya struktur conveyor tersebut, berdampak pada berhentinya proses produksi PT. Semen Jawa. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk struktur conveyor yang terletak di area tanah dengan kemiringan lereng yang landai. Dalam kasus stabilisasi atau konstruksi untuk pekerjaan tanah dengan kemiringan yang landai, perlu adanya konstruksi tertentu. Perbaikan stabilitas lereng, diharap dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko terjadinya kelongsoran yang mungkin terjadi (Sinarta 2017 dan Vitriana 2012). Permasalahan yang timbul dalam pemilihan metode penanganan kasus ini adalah mengenai ketepatan metode, biaya konstruksi, efektivitas dan durasi pekerjaan. Salah satu metode untuk perkuatan lereng yang dapat diterapkan adalah soil nailing. Metode ini sudah banyak digunakan pada beberapa kasus perbaikan stabilitas lereng. Soil Nailing adalah metode yang efektif dan ekonomis dalam perkuatan tanah lereng untuk mendukung berbagai kegiatan proyek (Fogler 1999, Chopey 199, Brownell et al. 1959). Sebagai contoh dalam kegiatan excavation, perataan tanah tebing, perkuatan jembatan dan banyak digunakan dalam pembangunan Jalan Raya sebagai alternatif untuk menahan longsoran tanah tebing. Jadi untuk menghindari longsoran yang kemungkinan terjadi yang dapat menghambat proses produksi pabrik, maka berdasarkan pertimbangan konsultan metode yang paling tepat dilakukan untuk perbaikan lereng di area limestone conveyor PT. Semen Jawa (area dumpweed) adalah metode soil nailing, dikarenakan kondisi tanah yang landai dan berdekatan dengan struktur conveyor, serta pertimbangan efektivitas dan durasi pekerjaan.
PEMANFAATAN LIMBAH SERPIH BOR SEBAGAI MATERIAL PERKERASAN JALAN Utamy S. Saputri; Paikun; Fitri Sondang
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oil and Gas industrial activities (oil and gas) and mining, which is one of the stages of drilling activity, providing a sewage sludge causing environmental pollution in the area where they are carried. To overcome this, efforts should be made to minimize the impact on the handling of the environment. As one of the efforts is to use the material as a pavement coating products. This effort utilizing the former drilling mud that was as waste into something useful, as coating material pavement. The main raw materials used are waste flakes drill that resulted from the drilling of wells of a foreign company engaged in the geothermal field is located in the area of Salak Mount, Sukabumi - West Java. The composition of the material used is type I Portland cement, gravel, and shale drilling waste. Based on Government Regulation no. 18 1999 on Hazardous and Toxic Waste, sludge waste categorized B3 former rebels managed to do so in proving whether the waste contains a B3 or not. With workarounds or TCLP toxicity test. Prior to this research, drilling mud TCLP tested in Laboratory Center for Settlement of Bandung Regency in collaboration with the Laboratory of Physical Chemistry Department of Chemistry - Faculty of Science, University of Padjadjaran - Bandung. The test results are in the table shows that the drilling mud is still relatively far on the threshold of making it feasible and safe to use as intended.
ANALISIS DAYA TAMPUNG SEPTIC TANK TYPE KOMUNAL DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR Ari Apriyana; Paikun; Bambang Jatmika
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communal wastewater treatment plants (IPALs) are one of the solutions for dense urban or coastal environments. This research was conducted with Primary Methods and Secondary Methods. This research focuses on calculating capacity and calculating the budget for making communal septic tanks (RAB). Sample research was carried out at Kp Kawung Luwuk Rt 05 / Rw 01 Tegal Gundil Village, North Bogor District. The design of building a Communal Septic Tank (WWTP) with a drainage time of 2 years. The increase in the population of 5 years is 1.6% so the number of users of communal septic tanks totaling P (2020) is 355 people. WWTP is built with a tub volume of 61 m3 / day and the volume of accommodated waste is 28.4 m3 / day. The need for reservoir capacity for sludge (A) is 28,400 liters = 28.5 m3. The need for a minimum holding time in one day (Th) is 1,434 liters / person / day. The need for water storage capacity (B) is 5,094 liters = 5.1 m3.
ANALISIS KETERLAMBATAN PENYEDIAAN MATERIAL TERHADAP KETEPATAN WAKTU PEMBANGUNAN Huqban, Amdiya; Madkarsan, Paikun; Suhendi, Cece
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis keterlambatan material terhadap ketepatan waktu pembangunan Keterlambatan proyek sering kali terjadi pada setiap pekerjaan pembangunan. Penyebab tersebut biasa terjadi karena kurangnya penjadwalan proyek secara matang. Oleh sebab itu managemen waktu adalah cara bagaimana untuk mengatur dan meminimalisir terjadinya keterlambatan proyek. Analisa ini di maksudkan untuk membuat penjadwalan ulang proyek dengan adanya keterlambatan material. Analisa ini di batasi hanya mengambil material-material terbesar pada setiap item pekerjaan. Dengan analisa diagram grafik curva s dan diagram batang maka telah teridentifikasi material yang terlambat secara signifikan yaitu hebel, genteng, nok, keramik dan gypsum rata-rata mengalami keterlambatan hingga 90%. Metode yang di pakai untuk meneyelasaikan ketepatan waktu ini, dengan menggunakan metode critichal path metode (CPM) namun dalam metode ini tidak masukan biaya, metode hanya di pakai untuk menghitung waktu/jalur kritis pekerjaan saja. Dalam keterlambatan material yang telah di ketahui, maka dilakukanlah penjadwalan ulang atau Critichal Path Metode (CPM) Rekayasa. Metode ini di lakukan dengan cara mendahulukan item pekerajaan sebelum pasangan dinding hebel dan hasil yang di dapat yaitu waktu pekerjaan tetap 12 minggu dengan ketentuan untuk material struktur beton tidak mengalami keterlambatan yang signifikan
ESTIMASI BIAYA MENGGUNAKAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL PADA PEMBANGUNAN PENINGKATAN JALAN Paikun; Nurpa'i, Irpan; Susanto, Daniel Arie; Nugroho, Nadhya Susilo
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2020): Teknik Sipil dan Linkungan
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v1i3.58

Abstract

Jalan merupakan prasarana tranportasi darat yang paling umum digunakan sebagai akses pergerakan orang dan barang, dengan dibangunya infrastruktur jalan dapat mempermudah aksebilitas berbagai jenis kendaraan tranportasi darat dari suatu kawasan pusat kegiatan menuju pada daerah lainya. Perkembangan dan peningkatan jalan pembangunan jalan merupakan hal yang paling efektif untuk memajukan hubungan dibidang transfortasi darat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan biaya proyek secara keseluruhan. Pada taraf pertama atau tahap konseptual dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Oleh karena itu, estimasi biaya konstruksi sangat penting, tetapi sulit jika data belum lengkap, hanya orang yang berpengalaman saja yang mampu walaupun belum tentu akurat, sehingga mengetahui estimasi biaya dan ketepatan model estimasi biaya pada proyek pembangunan peningkatan jalan dengan data input luas jalan saja di aplikasi, dengan memasukan data input luas jalan maka akan ketemu berapa biaya pembangunan peningkatan jalan tersebut dan mempermudah pelaku kebijakan, dalam hal ini Pemerintah untuk menaksir anggaran belanja daerah. Untuk menghasilkan model, penulis melakukan pengumpulan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebagai data primer, adapun seperti diketahui bahwa untuk pembangunan suatu model maka metode yang paling sering dipakai adalah metode Cost Significant Model dengan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan komponen pekerjaan D.Perkerasan bebutir dan D.Perkerasan aspal berpengaruh signifikan terhadap total biaya Pembangunan Peningkatan Jalan di Kabupaten Sukabumi dengan nilai sebesar 84,70% sedangkan sisanya sebesar 15,30% dipengaruhi oleh pekerjaan lainya. Didapatkan model estimasi biaya pembangunan peningkatan jalan adalah Y= 202258072,776 + 1495143,128 (X3) + 588811,776 (X4). Dan selisih biaya menggunakan model berkisar Rp. – 34 732 491,22 sampai dengan Rp. 13 970 802,80 atau -8,30% sampai dengan -3,79% dengan rata-rata error -1,06%. Kata kunci: Peningkatan jalan, Estimasi biaya, Cost Significant Model
Pengaruh virus corona (covid-19) terhadap ruas kinerja jalan disekitar pabrik GSI sukalarang Mirdianti, Asti; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v2i1.18

Abstract

Since the factories began operating, they had an impact in the form of congestion that occurred on Jalan Sukabumi-Cianjur, precisely in front of the P.T. Glostar Indonesia (GSI) at the position of Km.13 until the new road access to PT. Pratama Abadi Industri. However, currently the world is in an uproar with a virus called Corona Virus or Covid-19 which has occurred in the last few months in Indonesia in 2020. Of course this will have an impact on all aspects including the level of road service, so a comparative study of road performance is made. around the GSI Sukalarang factory from Hatun 2017 to 2020. From the survey and calculation results, it can be concluded that the performance of roads with service levels in the current GSI factory area (2020) compared to the previous year (2017) at the same location has decreased which is indicated by reduced vehicle volume, vehicle speed. decreased, reduced vehicle density, and good service levels. From the data obtained, the Covid-19 Pandemic has an effect on traffic volume and road performance, resulting in a decrease in vehicle volume in 2020. In 2017 the traffic volume on Saturdays was 21684 vehicles and 8407.8 SMP / hour, for 2020 on Saturdays, namely 10471 vehicles and 5500.6 SMP / hour decreased by 48.3%. While in 2017 the traffic volume on Monday was 26430 vehicles and 9467.35 SMP / hour, for 2020 Monday, namely 23740 vehicles and 9623.85 SMP / hour decreased by 89.9%.
Model prediksi limbah oli (B3) kendaraan 5 tahun yang akan datang di Kabupaten Sukabumi Budiman, Dana; Suswendi, Sandi; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v3i2.27

Abstract

ABSTRACT The increasing of a transportation that is increasingly sped up from year to year which causes an increase in a motorized vehicle which will have an impact on the increase in vehicle waste that is released by the vehicle. The waste that is released is oil waste (B3) which is dangerous if it is not managed properly by the community and government. B3 waste is the residue from the processing of raw materials containing hazardous and toxic materials which due to their nature and / or concentration can directly pollute and damage the environment, as well as endanger the environment, health, the survival of humans and other living creatures. The results of this study can find out about the amount of vehicle waste issued throughout the Sukabumi district and predict the amount of vehicle waste in the next 5 years using the modeling prediction formula Yc = a + bX. Keywords: Vehicles, hazardous waste, prediction of vehicle waste, Prediction Model
Perencanaan struktur rangka batang menggunakan metode building information modeling (BIM) dan konvensional Fauzi, Sulaeman; Paikun; Suhendi, Cece; Oksri Nelfia , Lisa
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v3i2.28

Abstract

Perkembangan teknologi berimbas juga pada bidang konstruksi, dalam hal ini perencanaan konstruksi beton bertulang Secara umum sistem struktur beton bertulang dinyatakan dengan kegunaan sistem, seperti struktur jembatan, gedung, tangki, dan bendungan . Perencanaan struktur beton bertulang sangatlah rumit ketika menggunakan metode konvensional. Maka itu, melakukan penelitian perbandingan Antara Metode Konvensional Dan BIM. Penelitian tersebut di dilakukan pada perencanaan gedung sekolah SMP IT AL-MULTAZAM yang berlokasi Di Kp.Tugu Desa. Wangunreja kec. nyalindung kab. Sukabumi. Dalam penelitian ini didasari dengan studi literature dari berbagai sumber Jurnal, Skripsi dan Buku . Hasil dari perbandingan Metode Tersebut . pada perencnaan struktur rangka batang metode konvensional langkah nya yaitu membuat gambar DED (Detail Engineering Design ) struktur menggunakan Sketh manual Aplikasi AutoCad,lalu melakukan Sketh dan analisis data di Aplikasi SAP2000 hasil data yang diproleh Mu,Vu,Pu terbesar , Setelah itu dilakukan Cek Tulangan Pu,Mu,Vu untuk pemenuhan Syarat Dalam tulangan Perencanaan Struktur Rangka batang dan pada perencanaan Struktur Rangka Batang menggunakan Sistem BIM yaitu pemodelan DED(Detail Enginering Design), penentuan penulangan secara otomatis Sesuai Dimensi, input pembebanan pada struktur Menggunakan Aplikasi sistem BIM Tekla Structure lalu RUN To SAP2000 output Memenuhi Syarat pada Struktur
Analisa kuat tekan beton K-400 dengan campuran material pengganti semen (slag cement) DEDE HOERUDIN; Triono; Paikun
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v2i1.69

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi beton memungkinkan penggunaan limbah menjadi bahan dasar pembentuk beton, sehingga di satu sisi penggunaan bahan alam yang merusak lingkungan dapat diatasi dan di sisi lain bahan limbah dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk bahan dasar pembentuk beton. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas yaitu variasi persentase limbah logam cement slag dalam campuran beton (30%, 40%, 50%). Sample yang dibuat adalah beton keras dengan perbandingan komposisi campuran yang didapat sebelumnya dari hasil mix design beton normal yaitu dengan besar kuat tekan K-400 di uji pada umur 3, 7, dan 28 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh limbah logam (cement slag) sebagai bahan pengikat hidrolik pada beton terhadap kuat tekan beton. Terdapat kenaikan kuat tekan pada umur 3, 7, dan 28 hari pada semua varian, Presentase terbaik Cement Slag sebagai campuran semen OPC yang menghasilkan kuat tekan beton silinder maksimal yaitu komposisi varian 30% karena mengalami kenaikan rata-rata 131% pada umur 28 hari dari kuat tekan rencana, sementara untuk full OPC mengalami kenaikan rata-rata 126% pada umur 28 hari dari kuat tekan rencana. Kata Kunci: Limbah Logam, GGBFS, Kuat Tekan.
Kajian anggaran biaya K3 proyek peningkatan ruas jalan bagbagan-mekarasih, sukabumi Paikun; Jaelani, Muhamad Rizal; Yusron Afifi, Arif; Susilo Nugroho, Nadhya; Raflis
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v3i2.85

Abstract

Maraknya kasus kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi telah mengingatkan bahwa aspek K3 tidak mendapatkan perhatian dari para kontraktor. Padahal, K3 adalah aspek yang terpenting dalam penyelenggaraan konstruksi. Upaya untuk meminimalisir kecelakaan adalah dengan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan biaya untuk keperluan K3 yang di ambil dari total proyek, karena estimasi biaya sangat signifikan pengaruhnya dan menjadi salah satu tolok ukur penting dalam mengevaluasi keberhasilan suatu proyek konstruksi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam BAB III Pasal 27 dan Pasal 28 telah mengatur mengenai Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbandingan biaya K3 antara peraturan dan lapangan. Penelitian ini dilaksanakan studi literatur dimana tahapan analisis data adalah menyusun daftar risiko yang terjadi, menilai risiko, mitigasi risiko, lalu melakukan perbandingan harga untuk keperluan K3 antara RAB dan harga keperluan K3 menurut Surat Edaran Nomor 11/SE/M/2019 dan menghitung biaya persentase terhadap kontrak. Hasil penelitian teridentifikasi 27 risiko kecelakaan kerja dengan 5 kategori rendah dan 22 kategori sedang. Untuk biaya K3 yang diperlukan berdasarkan harga satuan lapangan dan RAB adalah sebesar Rp. 16.700.000,00 Sedangkan biaya berdasarkan Surat Edaran Nomor 11/SE/M/2019 adalah Rp. 146.710.000,00 Biaya K3 dilapangan lebih kecil dengan selisih 0,81% atau sebesar Rp. 130.010.000,00 hal ini disebabkan karena tidak tercantumnya kebutuhan K3 seperti APD baik untuk keperluan pekerja dan lain sebagainya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Padahal penyedia jasa konstruksi seharusnya menyediakan biaya untuk keperluan K3 yang diambil dari total biaya proyek meskipun biaya tersebut masuk kategori biaya umum dan tidak spesifik tercantum dalam kontrak.