Artikel ini membahas pendampingan branding wisata budaya berbasis peninggalan purbakala di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember. Desa Kamal memiliki potensi situs megalitikum yang dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa. Branding wisata megalitikum Desa Kamal pada konsumen wisata dan masyarakat umum dilakukan melalui saluran-saluran komunikasi, branding di media massa, media sosial maupun event-event budaya. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui tahap persiapan, pelaksanaan pendampingan dan evaluasi. Tahap persiapan mencakup kegiatan observasi awal, pemetaan masalah di lapangan, dan penyusunan rancangan kegiatan pendampingan. Observasi dilaksanakan guna memahami kompleksitas dan dinamika yang ada di lapangan. Data hasil observasi diklasifikasi dan dirumuskan berbagai masalah, kendala dan kekurangan yang dihadapi masyarakat desa, serta menyusun solusi pemecahannya. Kegiatan berupa pelatihan sistem tata kelola wisata dan pengembangan sumber daya manusia masyarakat Desa Kamal. Hasil pengabdian berupa Rembuk Desa bersama Pokdarwis yang mendiskusikan strategi pengelolaan wisata berbasis peninggalan megalitikum melalui pengelolaan website, media sosial ofisial, dan branding di media online. Workshop Branding Wisata Megalitikum diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kapasitas (capacity building) anggota Pokdarwis dengan materi: 1. Membangun Wisata Desa Kamal Berbasis Peninggalan Megalitikum; 2. Liputan dan Penulisan Artikel Berita; 3. Fotografi Smartphone untuk Konten Media Sosial; 4. Cara Bikin Video Klip YouTube dan Monetasi. Faktor-faktor kunci dalam pengembangan Wisata Desa Megalitikum Kamal adalah kapasitas kelembagaan Pokdarwis dan peran pemerintah desa, pemerintah daerah, akademisi, dan media massa.