Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMASYARAKATKAN KEMBALI DONGENG SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI KEBENCANAAN DI PANGGARANGAN, LEBAK SELATAN Irwan Fakhruddin; Albertus Magnus Prestianta; Agus Kustiwa
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i2.6159

Abstract

Multidisciplinary research conducted by CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB states that there is the potency of a tsunami up to 20 meters on the south coast of West Java and up to 12 meters on the south coast of Blitar, East Java occurs following the 8.8 MMI megathrust earthquake. Community and stakeholder preparedness is inevitable and should be implemented immediately. The South Lebak Mitigation Group (GMLS) is a community-based initiative to do a collective and collaborative program in disaster preparedness and responses based on local wisdom patterns. The Universitas Multimedia Nusantara’s community services program (PKM) aim to increase disaster literacy towards people of Panggarangan village and its surrounding in the Panggarangan sub-district in the southernmost of Lebak Regency. According to the situation analysis, local wisdom-based communication and media deployment is rarely used. This is the reason why the PKM program is aimed at the objective of creating communication agents at the household level through Satu Rumah Satu Pendongeng (One House One Storyteller) Training of Trainers (ToT). This ToT program also aimed to ground the activity of storytelling towards children within the family to create an individual that can face disaster. The program consists of a knowledge enrichment and storytelling workshop. The knowledge enrichment teaches the basics of storytelling, and the modality to tell stories while the workshop focuses on developing supporting tools for storytelling and storytelling simulation. abstract in bahasaRiset lintas disiplin CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB menyebutkan akan adanya potensi tsunami dengan ketinggian maksimal 20 meter di wilayah selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Blitar, Jawa Timur yang didahului dengan gempa megathrust sebesar 8,8 MMI. Kesiapsiagaan masyarakat dan stakeholder dalam menghadapi potensi bencana sangatlah diperlukan dan harus dilaksanakan sesegera mungkin. Gugus Tugas Mitigasi Lebak Selatan merupakan upaya komunitas di Lebak Selatan untuk bergerak secara kolektif dan kolaboratif menyiapkan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan berbagai kegiatan berbasis kearifan lokal. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Multimedia Nusantara dilaksanakan untuk meningkatkan literasi kebencanaan bagi masyarakat Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan dan sekitarnya di wilayah selatan Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil analisis situasi diketahui bahwa pola komunikasi dan penggunaan media berbasis kearifan lokal sangat jarang dipergunakan lagi. Hal inilah yang mendorong dilaksanakannya kegiatan menciptakan agen-agen komunikasi di tingkat keluarga melalui Training of Trainers (ToT) Satu Rumah Satu Pendongeng untuk memasyarakatkan kembali kegiatan mendongeng untuk menyampaikan pesan pada anak-anak di tingkat keluarga, dan menjadikannya individu yang siap menghadapi bencana. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengayaan materi dan workshop mendongeng. Dalam hal pengayaan materi peserta memperoleh pengayaan materi meliputi pelatihan dasar-dasar mendongeng, modalitas untuk mendongeng. Selanjutnya dalam workshop peserta fokus pada pengembangan materi mendongeng, membuat alat peraga dongeng, dan melakukan simulasi kegiatan mendongeng. 
RAISING GEN Z’S AWARENESS OF FOOD WASTE MANAGEMENT ISSUE Maria Advenita Gita Elmada; Angga Ariestya; Irwan Fakhruddin
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 3 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i3.6210

Abstract

Food waste management is still an unsolved problem in Indonesia, given that public awareness of this is still relatively low. The management of food waste that is not good will have an impact on the preservation of nature and the environment. Gen Z, which is hoped to be the catalyst of the change, is encouraged to understand this issue. In order to raise the awareness of Gen Z on this issue, a webinar was held by a team of lecturers together with a student organization called UMN ECO. Three perspectives are presented: an academician, a food bank organization Garda Pangan representative, and an Instagram eco influencer. A total of 633 university students coming from 16 universities joined the event. The evaluation shows that the students are mostly inspired by this event and eager to know more about food waste management.
KEMANDIRIAN KOMUNIKASI WARGA DESA PANGGARANGAN DALAM LINGKUP KEBENCANAAN Albertus Magnus Prestianta; Irwan Fakhruddin; Agus Kustiwa
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 7, No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i1.6150

Abstract

As a country located in the Circum-Pacific Belt area, Indonesia is vulnerable to natural disasters such as earthquakes and tsunamis. A research mentioned that there would be a potential tsunami with a maximum height of 20 meters in the south of Java Island. Community preparedness in dealing with potential disasters is essential and has a high level of urgency. UMN partnered with the South Lebak Mitigation Group (GLMS) to organize disaster literacy strengthening activities to meet the Tsunami Ready indicators, primarily the preparedness component for disseminating information. This activity emphasizes disaster communication to increase public awareness and knowledge of the importance of disaster mitigation. The target participants and locus of activity are Panggarangan Village, Panggarangan District, and Lebak Regency, residents. Activities include research on citizen disaster literacy mapping, deployment of communication product, and citizen journalism training. The results of the mapping research show that information about disasters with local content is still limited in terms of quantity and quality. To that end, each communication product was made to fit the local context of the South Lebak community. Furthermore, media literacy and citizen journalism training was held so local communities could produce and fulfil their own information needs.abstract in bahasaIndonesia sebagai negara yang berada pada area Circum-Pasific Belt rentan mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami. CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB menyebutkan akan adanya potensi tsunami dengan ketinggian maksimal 20 meter di selatan Pulau Jawa. Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana sangatlah diperlukan dan tinggi tingkat urgensinya. UMN bermitra dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GLMS) menyelenggarakan kegiatan penguatan literasi kebencanaan guna memenuhi indikator Tsunami Ready khususnya komponen kesiapsiagaan dalam hal penyebaran informasi. Kegiatan ini menaruh titik tekan pada komunikasi kebencanaan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga akan pentingnya mitigasi bencana, tanggap darurat dan pemulihan pasca terjadi bencana.  Target peserta dan lokus kegiatan adalah warga Desa Panggarangan, Kecematan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Kegiatan yang dilakukan meliputi riset pemetaan literasi kebencanaan warga, pembuatan konten komunikasi, dan pelatihan jurnalisme warga. Hasil riset pemetaan menunjukkan bahwa informasi seputar kebencanaan yang bermuatan lokal masih terbatas dalam hal jumlah dan kualitas. Untuk itu, konten komunikasi dibuat menyesuaikan dengan konteks lokal masyarakat Lebak Selatan. Selanjutnya, pelatihan literasi media dan jurnalisme warga digelar agar masyarakat lokal dapat memproduksi dan memenuhi kebutuhan informasinya sendiri.