Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Ruang Parahyangan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Berkonsep Ekologi Frysa Wiriantari; Made Mariada Rijasa
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v6i1.785

Abstract

Parahyangan atau yang lebih dikenal dengan sebutan pura merupakan sebuah ruang atau wadah tempat masyarakat Hindu Bali melakukan aktivitas untuk menjalankan sradha bakti kepada Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Parahyangan sebagai tempat suci acapkali dilupakan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Saat ini pembangunan masih berorientasi pada fasilitas fasilitas untuk masyarakat skala luas dan mengesampingkan kaum minoritas. Di Bali sendiri keberadaan parahyangan memegang nilai vital dan merupakan jiwa bagi masyarakat Hindu, sehingga keberadaannya patut untuk dilestarikan. Fenomena diataslah yang menjadi dasar diangkatnya penelitian ini, bahwa sangat penting untuk menjaga dan melibatkan tata ruang parahyangan/pura dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Ruang lingkup penelitian terbatas pada bentuk, fungsi dan makna dari ruang parahyangan dalam kaitannya dengan pembangunan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode descriptive kualitatif, dengan memfokuskan pencarian data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan berbagai pihak yang diyakini mampu mewakili masyarakat untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada.Dari hasil penelitian di peroleh bahwa Tri Hita Karana sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam tata ruang dan kehidupan masyarakat Hidu Bali juga tercermin dalam tata ruang parahyangan yakni terdapatnya tiga pembagian ruang berupa Jaba sisi, jaba tengah dan jeroan. Serta adanya bentuk parahyangan yang menyesuaikan dengan orientasi matahari dan sumbu bumi sebagai poros dunia. Bagian tersuci dari parahyangan merupakan arah terbitnya matahari sebagai makna kemakmuran dan juga merupakan tempat tertinggi sebagai makna tempat yang disucikan dan tempat berstananya para Dewa.Sebagai wadah untuk menunjukkan sradha bakti kepada Tuhan sebagai pencipta alam semesta, nilai nilai dan makna simbolik merupakan makna yang paling dirasakan dan diakui oleh masyarakat mengenai keberadaan parahyangan. Penggunaan material dari alam dan keberadaan ruang terbuka akan menciptakan iklim mikro memberikan kenyaman bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Terpenuhinya aspek ekonomi, social dan budaya dalam ruang parahyangan menjadikan ruang skala meso ini sangat layak sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. 
Pengembangan Desa Wisata Darmasaba Melalui Perancangan Ekowisata Jalan Usaha Tani dan DAM Tanah Putih Made Mariada Rijasa; Ni Putu Silvi; I Gusti Agung Prabandari Tri Putri; Cokorda Istri Agung Vera Nindia Putri; Ni Putu Ari Setyaningsih
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i2.16395

Abstract

Desa wisata sedang menjadi pengembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk Desa Darmasaba. Konsep sustainable architecture dan sustainable tourism mendasari perancangan ekowisata Jalan Usaha Tani (JUT) dan DAM Tanah Putih. Sustainable architecture mengarah pada penggunaan material ramah lingkungan sehingga mendukung ekowisata yang mengarah pada pelestarian lingkungan. Target utamanya adalah menarik wisatawan untuk datang ke Desa Darmasaba dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa. Pemilihan JUT untuk dikembangkan karena adanya fungsi tambahan yang dapat dimanfaatkan dengan baik yakni sebagai sarana berolahraga. Beberapa tahapan yang dilakukan meliputi persiapan, observasi lapangan rencana pembangunan ekowisata, perancangan gambar, sosialisasi desain yang telah selesai, serta tahap berkelanjutan. Perancangan gambar oleh tim PkM memanfaatkan sejumlah aplikasi seperti Autocad, SketchUp, Photoshop dan Lumion. Hasil dari pengabdian berupa desain jalur jogging track dan area rekreasi terbuka hijau dengan mengedepankan aspek pembangunan berwawasan lingkungan, edukasi, serta ekonomi. Pada tahap sosialisasi, perwakilan masyarakat merasa senang apabila perancangan ekowisata dapat segera direalisasikan. Program berkelanjutan akan dilaksanakan pada periode mendatang saat desain ekowisata telah mendapatkan persetujuan pembangunan.