Orang tua yang memiliki anak terdiagnosis kanker mengalami perubahan dalamkehidupannya. Kompleksitas rangkaian pengobatan kanker yang dihadapi mengharuskanorang tua memiliki resiliensi untuk bertahan dalam situasi krisis. Tujuan penelitianini untuk mengetahui hubungan stres pengasuhan dengan resiliensi orang tua anakpenyandang kanker di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakanRancangan Cross-sectional yang dilakukan mulai November s.d Desember 2018 terhadap72 responden orang tua anak dengan kanker yang diambil dengan menggunakan TeknikConsecutive Sampling. Pengukuran resiliensi dinilai dengan instrumen The Connor-Davidson Resilience Scale-25INDO sedangkan stres pengasuhan dinilai dengan ParentalStress Scale versi bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan UjiChi-Square. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata resiliensi orang tua anakpenyandang kanker sebesar 62,2. Mayoritas orang tua anak memiliki tingkat resiliensitinggi (55,5%). Nilai rata-rata stres pengasuhan orang tua sebesar 37,9. Tidak ada perbedaanjumlah orang tua anak penyandang kanker dengan stes pengasuhan tinggi (50,0%) danstres pengasuhan rendah (50,0%). Hasil Uji Chi-Square menunjukan p-value = 0,000(<0,05) yang bermakna ada hubungan stres pengasuhan dengan resiliensi orang tua anakpenyandang kanker. Hasil penelitian menunjukan stres pengasuhan berhubungan denganresiliensi orang tua. Faktor tersebut penting dalam perencanaan strategi intervensi dalamupaya meningkatkan resiliensi orang tua anak penyandang kanker.