Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society

Pembuatan Teh dan Sirup Daun Bandotan Sebagai Terapi Komplementer Hiperkolesterolmia Masyarakat Lampo Kabupaten Donggala Magfirah Magfirah; Indah Kurnia Utami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.374 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18499

Abstract

Hiperkolesterolmia merupakan kondisi di mana kadar kolesterol total dalam darah meningkat hingga melebihi batas normal  (120-200 mg/dl) yang di sebabkan karna gangguan metabolism lemak.  Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan ketika seseorang tersebut stres atau melakukan kegiatan fisik. Salah satu jenis terapi komplementer yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hiperkolesterolemia yang terjadi adalah dengan pemberian teh dan sirup daun bandotan karena mengandung senyawa farmakologis seperti  alkaloid, saponin, tannin dan flavonoid. Teh dan Sirup Bandotan kadalah produk siap saji yang banyak diminat dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak,dewasa dan orang tua. Teh dan Sirup Bandotan merupakan sejenis minuman ringan berupa larutan dengan cita rasa beraneka ragam. Bahan utama yang digunakan pada pembuatan Teh dan Sirup pada pengabdian ini yaitu herba bandotan, daun stevia dan air. Kegiatan Pengabdian  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat desa Lampo, Kecamatan Banawa Tengah , Kabupaten Donggala dalam pemanfaatan tanaman bandotan berkhasiat obat menjadi teh dan sirup herbal yang siap dikonsumsi dan dipasarkan. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan teh dan sirup tanaman herbal berkhasiat obat secara berkesinambungan. Efektivitas kegiatan  dapat diuji dengan  kuisiner kepuasan mitra terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Hasil pengamatan kegiatan menunjukkan bahwa mitra merasa puas. Luaran kegiatan  berupa peningkatan pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat, produk herbal (teh, jamu, sirup) hasil buatan masyarakat (mandiri) yang siap dipasarkan, dan publikasi jurnal nasional.
Penyuluhan Jenis Obat Diabetes Melitus, Serta Cara Konsumsi Yang Benar Desa Lampo, Sulawesi Tengah Indah Kurnia Utami; Niluh Puspita Dewi; Magfirah Magfirah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 3 (2022): Vol 1 Edisi 3 (2022)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.317 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i3.18263

Abstract

Penyuluhan kepada masyarakat merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan informasi kesehatan yang komprehensif. Pengetahuan tentang bahaya peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi pada tubuh manusia sangat diperlukan masyarakat karena kadar glukosa darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi Diabetes Melitus, termasuk kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal dan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular. Umumnya masyarakat menggunakan pengobatan untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan obat yang tersedia di pasaran. Maka dari itu perlu diadakannya suatu penyuluhan tentang cara penggunaan obat Diabetes Melitus yang benar, agar tujuan terapi didapatkan dengan maksimal. Pengelolaan Diabetes Melitus memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Apoteker, terutama bagi yang bekerja di sektor kefarmasian komunitas, memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Pada penyuluhan ini diterangkan tanda dan bahaya penyakit Diabetes Melitus, serta cara konsumsi obat secara benar. Efektivitas penyuluhan ini diuji dengan kuisiner peningkatan pengetahuan mitra terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Adapaun hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dapat menambah pengetahuan masyarakat melalui kuisioner pretest dan posttest yang dibagikan kepada warga. Hasil dari perhitungan kuisioner didapatkan 79,72% warga mengetahui dan memahami cara mengkonsumsi obat Diabetes Mellitus setelah adanya sosialisas. Hal ini berarti, kegiatan penyuluhan sangat bermanfaat bagi warga.