Wahyunita Sitinjak
Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian universitas simalungun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Rizqha Sepriyanti Burano; Reta Oktali; Wedy Nasrul; Wahyunita Sitinjak
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 17, No 1 (2023): Vol 17 No. 01 JANUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i1.4098

Abstract

Usatatani jamur tiram menjadi alternative mata pencaharian petani di Kelurahan Tigo Koto Dibaruah beberapa tahun belakangan ini. Usahatani ini dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani. Akan tetapi berapa besar peningkatan pendapatan petani dan apakah usahatani ini benar-benar dapat mengeluarkan petani dari lingkaran kemiskinan tentu memelurkan kajian. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya budidaya usahatani jamur tiram dikelurahan Tigo Koto Dibaruah dan juga untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh oleh usahatani jamur tiram di Kelurahan Tigo Koto Dibaruah. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling ) dengan pertimbangan yaitu Kelurahan Tigo Koto Dibaruah merupakan daerah penghasil jamur terbeser di Payakumbuh. Teknik analisis data yang digunakan yaitu  menghitung biaya budidaya dan menghitung pendapatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Petani jamur tiram yang ada di kelurakahan Tigo Koto Dibaruah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: petani yang membuat baglog lalu menjualnya, petani yang membuat baglog lalu membudidayakannya, dan petani yang membeli baglog lalu membudidayakannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan petani dipengaruhi jumlah baglog yang mereka miliki. Dari tiga kelompok yang ada petani akan memiliki pendapatan yang paling besar adalah petani yang membuat baglog lalu membudidayakannya sendiri. Rata – rata pendapatan petani pembuatan baglog lalu membudidayakannya yaitu sebesar Rp. 3.266.712/bulan. Sesuai dengan kriteria yang dikeluarkan BPS ini artinya pendapatan petani sudah tergolong tinggi.Kata kunci:Usahatani ,Biaya Budidaya, Pendapatan, 
ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENDAPATAN USAHA TANI KOPI DENGAN SISTEM POLA MACAM TANAM MONOKULTUR DAN POLIKULTUR (Studi kasus : Di Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi) Wahyunita Sitinjak; Martua Siadari; Rindi Wiranda
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Agrilink Vol 5 No 2 Agustus 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jak.v5i2.771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk menganalisis perbedaan tingkat pendapatan petani pada usaha polikultur kopi dengan usaha monokultur kopi Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi. (2) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani pada usaha polikultur kopi dengan usaha monokultur kopi Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi.  Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu di Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, sementara dalam penentuan responden penelitian menggunkaan teknik (snowball sampling). Pengambilan Data dilakukan melalui wawancara langsung dengan panduan kuisoner (teknik analisis menggunakan teknik kuantitatif). Hasil penelitian ini adalah Pendapatan usahatani kopi menggunakan sistem polikultur lebih besar dibandingkan dengan pendapatan usahatani kopi menggunakan sistem monokultur dimana dapat dibuktikan bahwa rata-rata pendapatan usaha tani kopi dengan menggunakan sistem polikultur per rante sebesar Rp.1.360.444 sedangkan rata-rata pendapatan usaha tani kopi dengan menggunakan sistem monokultur per rante sebesar Rp.599.231. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pada pendapatan usaha tani kopi yang ditanam dengan sistem pola tanam polikultur dan monokultur pada taraf kepercayaan 95%  adalah biaya tenaga kerja (X5), dan dummy tumpangsari (X6) dimana artinya dengan adanya penambahan tenaga kerja sebesar 1% akan memberikan pendapatan sebesar 0,786 % dan dengan adanya penambahan dummy tumpangsari sebesar 1% akan memberikan pendapatan sebesar 0,655%.   Â