Sigit Muryanto
Lecturer at Faculty of Agriculture, Boyolali University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pengaya Organik dan MikroOrganisme Lokal pada Pupuk Limbah Industri Tepung Aren Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Ciherang (Oryza sativa, L.) Sigit Muryanto
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.324 KB)

Abstract

The research entitled "The Effect of Organic Add-ons and Local Microorganisms on Fertilizer of Palm Sugar Flour Industry waste on growth of Ciherang Rice (Oryza Sativa, L.)" was held in Winong Village, Boyolali District, Central Java, Pebruary to June 2014. Rice is grown on polybags with regosol soil type, located at 70 30 'LS and 110050' BT, altitude 400-450 m above sea level, average air temperature 27 C, daily average Rh 76%, average rainfall 1000 mm/year. This research was under guidance of Prof. Dr. Ir. Supriyono, MS and Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. Agronomy Studies Program Graduate Sebelas Maret University, Surakarta. This study aims to determine the combination of treatment between organic and organic microorganisms optimal on the fertilizer of Aren Flour (LTA) for the growth of Rice Ciherang plant. The study used a Completely Randomized Block Design (RAKL) which was arranged factorially with two treatment factors. The use of MOL in Flour Sugar Flour consists of 3 levels of treatment, namely: M1: MOL Starbio; M2: MOL Fruit and M3: MOL Goat Rumen Addition of Ingredients on Palm Sugar Flour [LTA], consisting of 3 levels of treatment, namely: P1: LTA + Bekatul; P2: LTA + Cow Manure (Cow Dung) and P3: LTA + Goat Dung From the results of this study can be concluded that: MOL type has a significant effect on rice growth that is on the weight of stover and number of panicles. Organic add-ons have a very significant effect on the number of tillers, weight of stover and number of panicles. There was no significant interaction between MOL treatment and organic additives on Ciherang rice growth parameters. The most optimal treatment combination of Ciherang rice plant growth is M3P2 treatment [LAT + Goat Rumen + Cow Dung] and M3P3 [LAT + MOL Goat Rumen + PO Goat Dung].
Pengaruh Konsentrasi Kapur Tohor (Ca(OH)2) terhadap Uji Organoleptik pada Manisan Pepaya (Carica papaya L) Miftah Wahyuningtyas; Sigit Muryanto; M. Praba Aulia
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.797 KB)

Abstract

Tujuan Skripsi ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi kapur tohor (Ca(OH)2) terhadap uji organoleptik/uji kesukaan konsumen pada manisan pepaya (Carica papaya L). kegiatan penelitian dilakukan mulai tanggal 25 April s/d 4 Mei 2019. Bertempat di Lingkungan Universitas Boyolali. Metode analisa data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap menggunakan uji panelis. Parameter yang diamati meliputi indikator warna, rasa, kelengketan, kekerasan dan bau/aroma. Pada hasil uji panelis menunjukkan perlakuan tidak beda nyata,yang didukung dengan uji ANOVA yang juga menunjukkan bahwa konsentrasi kapur tohor yang digunakan untuk perendaman tidak berpengaruh terhadap hasil uji organoleptik konsumen. Dari penelitian yang diuji, hasilnya rata-rata prosentase berada di antara prosentase kriteria disukai oleh konsumen, namun konsentrasi kapur tohor 17,5% yang paling disukai oleh konsumen dibanding dengan konsentrasi yang lain.
Analisa Pertumbuhan Bibit Pepaya (Carica Papaya L) Dengan Perlakuan Perendaman Zat Pengatur Tumbuh Bawang Merah dan Sintetis Wening Pujiastuti; Sigit Muryanto; Dwi Suci Lestariana
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.599 KB)

Abstract

Kegiatan percobaan dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret 2019 s/d 15 April 2019. Bertempat di Green House penulis Dk. Rejosari Rt.03 Rw.12 Ds. Karanggeneng Kec. Boyolali Kab. Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perendaman zat pengatur tumbuh bawang merah dan sintetis terhadap pertumbuhan bibit pepaya (Carica papaya L). Metode analisa data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNt) pada hasil berbeda nyata Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun dan prosentase tanaman tumbuh. Hasil percobaan menunjukkan adanya beda nyata pada pengamatan umur 31 HSS terhadap tinggi tanaman dan panjang daun. Perlakuan giberelin dan auksin menunjukkan berbeda nyata dibandingkan perlakuan pada bawang merah dan kontrol. Pada parameter jumlah daun terlihat beda nyata mulai umur 15 HSS, beda nyata terlihat pada perlakuan pemberian hormon auksin dan giberelin. Pada perlakuan bawang merah dan kontrol tidak menunjukkan berbeda nyata, namun dari hasil pengukuran pada perlakuan bawang merah lebih bagus dibandingkan perlakuan kontrol.
Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pupuk Organik Cair ‘Tiens’ Terhadap Pertumbuhan Terung (Solanum Melongena L.) Sigit Muryanto
AGROTECH Research Journal Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.019 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pupuk Organik Cair ‘Tiens’ Terhadap Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum Melongena L.)” telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni 2013, di Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditanam pada polybag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi Konsentrasi dan Frekuensi Pupuk Cair POC Tiens yang paling optimal untuk pertumbuhan tanaman Terung. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu : Faktor Konsentrasi (K) yang terdiri dari 3 taraf ; K1 : 5 cc/liter air, K2 : 10 cc/liter air, K3 : 15 cc/liter air. Faktor Frekuensi POC Tiens (W) yang terdiri dari 3 taraf ; W1 : 1 kali pemberian, pada 5 hst. W2 : 2 kali pemberian, pada 5 hst dan 20 hst. Dan W3 : 3 kali pemberian, pada 5 hst, 20 hst dan 35 hst. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : Faktor Frekuensi POC Tiens (W) berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tanaman yaitu pada bobot brangkasan dan bobot biomasa. Faktor Konsentrasi POC Tiens (K) berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan tanaman yaitu Tinggi Tanaman, Berat Brangkasan dan Berat Biomasa, kecuali pada umur tanaman mulai berbunga. Semakin inggi Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian POC Tiens menyebabkan pertumbuhan tanaman semakin tinggi. Kombinasi perlakuan yang memberikan pertumbuhan optimal untuk tanaman Terung adalah perlakuan K3W3 atau pemberian POC Tiens dengan konsentrasi 15 ml/1 lt air dan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada 5 hst, 20 hst dan 35 hst.
Pengaturan Konsentrasi Saripupuk dan EM4 Pada Budidaya Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Sigit Muryanto
AGROTECH Research Journal Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.073 KB) | DOI: 10.36596/arj.v3i1.730

Abstract

The study entitled "The effect of Sari fertilizer and EM4 concentration on the cultivation of Mustard Plants (Brassica Juncea, L) was carried out in Winong Village, Boyolali District, Boyolali Regency, Central Java from May to June 2004 at an altitude of 505 m above sea level. regosol soil. The aim of this study was to determine the treatment combination between the most optimal concentration of PPC fertilizer extract and EM4 in mustard cultivation. The design used was a completely randomized block design (RAKL), consisting of 2 treatment factors, with 5 replications, namely: Saripupuk (S) PPC concentration factor consisting of 3 levels; S0: Without giving fertilizer extract (control), S1: Saripupuk at a dose of 3 cc / 1 liter of water, S2: Saripupuk at a concentration of 5 cc / 1 liter of water. EM4 factor (E) with 3 levels; E0: Without being given EM4 (control), E1: EM4 at a dose of 5 ml / liter of water, E2: EM4 at a concentration of 10 ml / liter of water From the results of this study it can be concluded that: The various doses of extract had a significant effect on plant growth parameters in the form of the number of leaves and weight of fresh stover and had a very significant effect on plant yield in the form of consumption weight per plant and per plot. EM4 at various doses had no significant effect on the growth and yield of mustard greens, except for the combination treatment, namely the weight of fresh stover and the weight of consumption per plot. The treatment combination that gave the highest yield for mustard greens was S2E2 treatment or giving Saripupuk at a dose of 5 cc / 1 liter of water and EM4 at a dose of 10 ml / 1 liter of water. The highest yield for consumption weight per plant was 0.51 kg and consumption weight per plot was 10.13 kg, while the lowest yield for consumption weight per plant was 0.27 kg and consumption weight per plot was 5.28 kg. Key words: concentration, Saripupuk, EM4, Sawi