Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINDAK TUTUR DI LINGKUNGAN KELUARGA MASYARAKAT DESA NUSANTARA KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH Selvia S. Frangkemon; Mujiati La Saadi; Eca Wongsopatty
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.63 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.189

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei Tahun 2021 yang berlokasi di desa Nusantara Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah. Jumlah data keseluruhan dalam hasil penelitian ini adalah 7 data tuturan, yang dimana memiliki 36 kutipan terdiri lokusi 22 kutipan, ilokusi 8 kutipan dan perlokusi 6 kutipan. Penelitian ini bertujuan untuk “mendeskripsikan tindak tutur di lingkungan keluarga masyarakat Desa Nusantara Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu keluarga masyarakat Desa Nusantara RT 03. Data dalam penelitian ini yaitu tuturan yang mengandung lokusi, ilokusi dan perlokusi yang terjadi dalam interaksi sehari-hari, sumber data yaitu keluarga masyarakat Desa Nusantara RT03. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data yang digunakan adalah teknik alir yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifiksi.  Hasil penelitian dapat menunjukan bahwa tindak tutur yang terjadi yaitu tindak tutur lokusi di lingkungan keluarga masyarakat desa nusantara kebanyakan menggunakan tindak tutur lokusi pertanyaan. Tindak tutur ilokusi di lingkungan keluarga masyarakat desa nusantara kebanyakan menggunakan tindak tutur ilokusi bentuk kalimat perintah. kemudian tindak tutur perlokusi di lingkungan keluarga masyarakat desa nusantara kebanyakan menggunakan kalimat membujuk yang menimbulkan efek tindakan atau perbuatan dari lawan tutur. Saran yang dapat diberikan yaitu bagi Mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dapat menambah pengetahuan dalam bidang kebahasaan dan bidang pragmatik.
SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA SASTRA LISAN KABATAKORA-KORA DESA SELAMON KECAMATAN BANDA Romi Lamusa; Eca Wongsopatty; Kasmawati
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 9 No 2 (2023): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/paradigma.v9i2.346

Abstract

Sastra lisan adalah karya sastra yang diwariskan secara turun temurun melalui mulut ke mulut. Saat ini sastra lisan sudah mulai hilang karena ketidaksadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai luhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Semiotika Ferdinand De Saussure pada Sastra Lisan Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Jenis penelitian ini berupa jenis penelitian kualitatif dan lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Selamon dari bulan Maret sampai April. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 narasumber yaitu tetua adat yang ada di Desa Selamon. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Data penelitian ini berupa kata dan kalimat yang mengandung semiotika Ferdinand De Saussure dalam Kabata Kora- Kora Desa Selamon Kecamatan Banda. Teknik pengumpulan data adalah menentukan narasumber, menyiapkan pertanyaan, melakukan wawancara, memeriksa dan membaca kembali hasil wawancara, mengidentifikasi atau menetapkan data sesuai dengan teori penelitian dan di analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dalam semiotika Ferdinand De Saussure pada sastra lisan Kabata Kora-Kora Desa Selamon Kecamatan Banda terdiri dari 5 penanda dan 5 petanda, yakni 2 penanda dan petanda berasal dari aspek material dari bahasa yaitu apa yang dilihat dan didengar, 2 penanda dan petanda yang alamiah yaitu tampak hewan, dan 1 penanda dan petanda yang berasal dari hasil produksi manusia. Secara keseluruhan makna dari Kabata Kora-Kora Desa Selamon yaitu memberi petunjuk yang dihasilkan dari penanda dan petanda tersebut.