Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Limbah Plastik PET (Polythylene Terepthalate) Untuk Aspal Penetrasi 60/70 terhadap Karakteristik campuran Aspal (AC-BC) Alfia Nur Rahmawati; Budi Hadi Prasetyo
Wahana Teknik Vol 11 No 1 (2022): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asphalt is one of the materials used as road pavement material, this material was chosen because of its good and comfortable final result as flexible pavement. One way to prevent damage to the pavement due to vehicle loads is to improve the quality and stability of the pavement. Therefore, the use of additives is an alternative. Plastic basic materials that are difficult to decompose need to be handled properly in addition to recycling solutions with an increase in their functional value. Utilization of plastic waste as an additional material in the AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) layer mixture in order to increase its stability value, as well as one of the concrete steps to reduce waste that is difficult to decompose by increasing its function value. In this function value. In this study, the addition of PET (Polyethylene Terephthalate) plastic to the AC-BC asphalt mixture affected the value of the marshall characteristics. With the effect caused by the addition of PET plastic, the higher the percentage of the mixture, the higher the percentage of the mixture, the higher the stability, VMA, VIM, and MQ values formed. Meanwhile, the value of VFB and flow tends to decrease as the PET plastic content increases. The percentage of addition of PET plastic to the AC-BC asphalt mixture also affects the density value where the higher the percentage value, the lower the density value and can increase the VIM value. So that the asphalt mixture will visually have a lot of voids.
Pengaruh Penambahan Limbah Plastik PET (Polythylene Terepthalate) Untuk Aspal Penetrasi 60/70 terhadap Karakteristik campuran Aspal (AC-BC) Alfia Nur Rahmawati
Jurnal Ekonomi Teknologi dan Bisnis (JETBIS) Vol. 2 No. 2 (2023): JETBIS : Journal Of Economics, Technology and Business
Publisher : Al-Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.897 KB) | DOI: 10.57185/jetbis.v2i2.30

Abstract

Aspal merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai material perkerasan jalan, bahan ini dipilih karena hasil akhirnya yang baik dan nyaman sebagai perkerasan fleksibel. Salah satu cara untuk mencegah kerusakan pada perkerasan akibat beban kendaraan adalah dengan meningkatkan kualitas dan stabilitas perkerasan. Oleh karena itu, penggunaan aditif adalah alternatif. Bahan dasar plastik yang sulit terurai perlu ditangani dengan baik selain solusi daur ulang dengan peningkatan nilai fungsionalnya. Pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan tambahan dalam campuran lapisan AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) dalam rangka meningkatkan nilai stabilitasnya, serta sebagai salah satu langkah konkret untuk mengurangi sampah yang sulit terurai dengan meningkatkan nilai fungsinya. Dalam nilai fungsi ini. Pada penelitian ini, penambahan plastik PET (Polyethylene Terephthalate) pada campuran aspal AC-BC berpengaruh terhadap nilai karakteristik marshall. Dengan efek yang disebabkan oleh penambahan plastik PET, semakin tinggi persentase campuran, semakin tinggi persentase campuran, semakin tinggi stabilitas, nilai VMA, VIM, dan MQ yang terbentuk. Sementara itu, nilai VFB dan aliran cenderung menurun seiring dengan meningkatnya kandungan plastik PET. Persentase penambahan plastik PET pada campuran aspal AC-BC juga berpengaruh terhadap nilai densitas dimana semakin tinggi nilai persentasenya, maka semakin rendah nilai densitas dan dapat meningkatkan nilai VIM. Sehingga campuran aspal secara visual akan memiliki banyak rongga.
Pengaruh Penambahan Serbuk Limbah Ban Bekas Kendaraan terhadap Karakteristik Laston Ac-Bc dengan Metode Uji Marshall Alfia Nur Rahmawati; Yulis Widhiastuti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.017 KB)

Abstract

Aspal merupakan bahan yang sering dipakai dalam pembuatan konstruksi perkerasan jalan khususnya pada lapisan permukaan sebab memiliki berbagai kelebihan, aspal mempunyai sifat elastis apabila menerima beban kendaraan, mampu menahan bising, memiliki ketahanan serta nyaman. Ketika cuaca panas aspal menjadi lembek sehingga saat dilalui kendaraan menjadi plastis serta menghasilkan permukaan yang bergelombang. Sebaliknya ketika waktu hujan aspal menjadi kaku yang mana jika dilalui kendaraan, aspal menjadi pecah, retak dan berlubang yang akhirnya mengakibatkan kerusakan jalan. Usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas aspal pada saat ini adalah dengan memodifikasi sifat –sifat fisik dan kimia aspal dengan berbagai macam bahan tambah supaya mendapatkan kualitas aspal yang bagus dan murah . Penulis menggunaan bahan tambah serbuk ban bekas kendaraan yang diharapkan dapat meningkatkan kekuatan Laston AC-BC. Penambahan serbuk ban karet bekas pada campuran laston AC-BC mempengaruhi nilai karakteristik marshall. Dimana semakin banyak bahan tambah nilai stabilitasnya semakin turun, nilai flow semakin besar, nilai VIM dan VMA semakin besar sedangkan nilai VFA dan MQ semakin menurun. Dari hasil pengujian marshall diperoleh nilai stabilitas pada benda uji tanpa menggunakan bahan tambah adalah sebesar 701,48 kg, flow 1,20 mm, VIM 4,49 %, VMA 10,76 %, VFA 56,43 %, MQ 644,01 kg/mm. Sedangakan pada kadar bahan tambah 3 % diperoleh nilai stabilitas 423,40 kg, flow 1,9 mm, VIM 12,97 %, VMA 16,41 %, VFA 20.25 %, MQ 232,65 kg/mm. Pada kadar bahan tambah 4% diperoleh nilai stabilitas 315,35 kg ,flow 2,57 mm, VIM 14,69%, VMA 17,28 % , VFA 14,67 %, MQ 136,63 kg/mm, dan untuk penambahan 5% diperoleh nilai stabilitas 254,45 kg, flow 3,56 mm, VIM 21,35 %, VMA 23%, VFA 6,73 %, MQ 74,10 kg/mm. Penambahan kadar bahan tambah ban bekas pada campuran lapis aspal beton (laston) AC-BC yang memenuhi persyaratan Bina Marga 2018 yaitu VMA dan flow, sedangkan stabilitas, VIM, VFA, MQ tidak memenuhi persyaratan Bina Marga 2018.
PENENTUAN EFEKTIVITAS METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PERKERASAN JALAN KAKU (RIGID PAVEMENT) DI BOJONEGORO Alfia Nur Rahmawati; Muhammad Amirul Mustofa
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i2.1491

Abstract

Construction of a road with a rigid pavement type requires a longer time than a flexible or asphalt pavement, as a result of the length of time the work will pose several risks, one of which is causing congestion, for this reason, in road construction, it is necessary to consider the method used in its implementation whether it is a continuous or non-continuous system and still considers quality, time and cost. The purpose of the research is to 1). Identify what are the advantages and disadvantages of each method used in the implementation of rigid pavement, and 2). Analyzing what method is more effective in implementing the construction of rigid pavements which will be analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The benefit of this research is that it can contribute as a reference in making decisions on the method of implementing the next project. The output of this research is the publication of the Sinta 6 National journal in the Civil Engineering Project Journal.
PERENCANAAN TATA KELOLA AIR BAKU IRIGASI DAN AIR BAKU DOMESTIK DI DESA MAIBIT KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN ALFIA NUR RAHMAWATI ,HARJONO
Jurnal teknik sipil Vol. 3 No. 1 (2018): De' Teksi- Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.396 KB)

Abstract

Air dan semua makhluk hidup membutuhkan air. Air merupakan mineral yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Semua organisme yang hidup tersusun dari sel –sel yang berisi air, sedikitnya 60 % dan aktifitas metaboliknya mengambil tempat di larutan air. Desa Maibit adalah desa yang mempunyai sumber mata air yang besar dan dimana dimanfaatkan untuk air baku domestik dan air baku irigasi untuk masyarakatnya. Tapi, pengelolaannya belum terstruktur dengan baik.Sehingga Setiap musim kemarau masih banyak area persawahan yang kekurangan air. Untuk itu, Pengelolaan yang baik akan dapat mengatasi masalah tersebut.Mengingat itu, perencanaan tata kelola air baku irigasi dan air baku domestik sangat diperlukan. Dengan menganalisa tentang semua factor – factor yang berpengaruh terhadap pengelolaan. Dan mendapatkan hasil debit sumber air sejumlah 350 l/det. Dan Debit Air Baku Domestik Sebesar 556 L/hari dan Debit Air Baku irigasi sebesar 37.350.000 L/Hari. Sehingga setelah mendapatkan hasil tersebut sistem tata kelola pada sistem irigasi bisa dilakukan dengan cara sistem bergilir agar bisa memenuhi semua kebutuhan.Kata Kunci :Sumber Air, Air Baku Domestik, Air Baku Irigasi.
Perencanaan Struktur Atas Gedung Rusunawa Universitas Bojonegoro 6 (Enam) Lantai: Structural Planning Of Bojonegoro University Rusunawa Building 6 (Six) Floor Alfia Nur Rahmawati; Dewi Novita Ningrum
Jurnal teknik sipil Vol. 6 No. 2 (2021): De' Teksi - Jurnal Teknik Sipil Unigoro
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.235 KB)

Abstract

Struktur yang akan direncanakan adalah Struktur Atas Gedung Rusunawa Universitas Bojonegoro 6 (enam) lantai, perencanaan gedung rusunawa ini menggunakan konstruksi beton bertulang, dengan mutu beton fc’ = 20 MPa untuk perencanaan kolom dan balok, sedangkan untuk perencanaan pelat menggunakan mutu beton fc’ = 22,5 MPa.. Untuk mutu baja pelat dan sengkang menggunakan mutu baja fy = 240 MPa, sedangakan untuk mutu baja pada kolom dan balok menggunakan mutu baja fy = 400 MPa. Untuk menghitung gaya-gaya dalam yang ada pada struktur digunakan bantuan program SAP2000 V.22 dengan permodelan 3D. Dasar-dasar perhitungan yang digunakan mengacu pada peraturan yang berlaku yaitu SNI 1727:2020 SNI 1726:2019 SNI 2847:2019. Dari hasil perhitungan diperoleh pelat yang digunakan adalah pelat dua arah yang terdapat pada pelat atap dengan menggunakan tulangan arah x Ø12-250 mm arah y Ø10-200 mm, pada pelat lantai dengan tulangan arah x Ø12-200 mm arah y Ø10-150 mm, pada pelat tangga dengan tulangan arah x Ø12-250 mm arah y Ø10-150 mm, dan pelat bordes tangga dengan tulangan arah x Ø12-250 mm arah y Ø10-200 mm. Untuk kolom utama (K1) dengan dimensi 50 x 50 memerlukan tulangan longitudinal 14D25 mm dan tulangan sengkang Ø8-175 mm.Untuk dimensi balok induk (B1) 35 x 50 dengan tulangan tumpuan 5D16, tulangan lapangan 4D16, tulangan geser Ø10-100 mm. Balok anak (B2) 30 x 50 dengan tulangan tumpuan 4D16, tulangan lapangan 3D16, tulangan geser Ø10- 100 mm. Balok bentang terpanjang (B3) 35 x 60 dengan tulangan tumpuan 4D19, tulangan lapangan 3D19, tulangan geser Ø10-125 mm. Balok tangga (B4) dengan tulangan tumpuan 3D16, tulangan lapangan 2D16, tulangan geser Ø10-50 mm. Sloof (S1) dengan tulangan tumpuan 3D16, tulangan lapangan 2D16, tulangan geser Ø10-75 mm.
Penentuan Karakteristik Aspal Porus Menggunakan Agregat Kasar Batu Pecah Parengan Tuban Dengan Metode Uji Marshall: Determination Of The Characteristics Of Porus Asphalt Using Correct Aggregate Of Parengan Tuban Shaped Stone With The Marshall Test Method Erik Dwi Setiawan; Alfia Nur Rahmawati; Soegyarto
Jurnal teknik sipil Vol. 7 No. 2 (2022): De'Teksi : Jurnal teknik sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.125 KB)

Abstract

Aspal porus merupakan teknologi perkerasan jalan dengan beberapa kelebihan seperti mengurangi aquaplaning dan meredam kebisingan. Aspal porus saat ini sedang terus dikembangkan oleh beberapa negara, tak terkecuali di Indonesia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kinerja perkerasan campuran aspal porus menggunakan agregat kasar batu pecah Parengan dan dengan aspal penetrasi 60/70. Analisis kinerja fungsi kekuatan campuran aspal porus dilakukan dengan Marshall test dengan melihat hasil pengujian parameter seperti Stabilitas, VMA, VFB, VIM, kelelehan (flow) dan MQ (Marshall quotient). Untuk analisis resapan campuran aspal porus dilakukan dengan metode Falling Head Permeability (FHP), dimana air di dalam tabung jatuh bebas dengan ketinggian tertentu sampai melewati rongga pada campuran aspal berpori menggunakan rentang kadar aspal varisai rencana antara lain 4%, 5%, 6% dan 7%. Hasil penelitian didapatkan Stabilitas aspal porus dari empat variasi kadar aspal rata-rata yaitu 248,3 Kg. Untuk nilai rata-rata VIM pada empat variasi kadar aspal yaitu 10,78%. Nilai rata-rata flow pada empat variasi kadar aspal 1,31 mm. Untuk nilai rata-rata VMA pada empat variasi kadar aspal yaitu 19,33%. Nilai rata-rata VFB pada empat variasi kadar aspal yaitu 44,3 gr/cc. Dan nilai Marshall Quetient 237,43 Kg/mm. Hasil penelitian permeabilitas aspal porus pada empat variasi kadar aspal yaitu 0,366 cm/s.
ANALISIS GEOMETRI DAN PERLENGKAPAN JALAN DI DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN BOJONEGORO – BABAT (STA 13+000 s/d 14+000) Yulis Widhiastuti; Alfia Nur Rahmawati
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 3: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan merupakan sarana transportasi darat yang meliputi segala jenis bagian jalan, termasuk perlengkapannya. Dan berbicara transportasi maka juga akan bicara juga tentang akibat dari proses berjalannya transportasi yaitu kecelakaan. Menjadi sebuah hal yang sering dijumpai masyarakat umum bahwa kasus kecelakaan itu menjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh semua orang, oleh karena itu perlu adanya proses analisa penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Tujuan dari tugas akhir ini untuk mengetahui faktor penyebab dari kecelakaan, karena terjadinya kecelakaan ini ada 3 faktor, faktor pengguna jalan (manusia), kendaraan, dan lingkungan. Cara mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menganalisa kasus kecelakaan itu dengan mengumpulkan data primer dan sekunder, data primer yaitu data yang di ambil langsung di lapagan, kemudia untuk data sekunder ialah data yang diambil dari instansi terkait, kemudian data diolah menggunakan untuk menentukan pengaruh geometrik jalan, dengan faktor penyebab kecelakaan. Hasil yang didapat berdasarkan data di lapangan, pada ruas jalan yang diteliti itu masih ada sebuah komponen yang belum memenuhi standart Bina Marga, yaitu pada lebar bahu jalan yang kurang lebar dan untuk rambu yang dibutuhkan belum terpasang. Untuk mengurangi angka kecelakaan perlu adanya penindakan terhadap pemaksimalan penggunaan jalan, seperti pemasangan segera untuk rambu – rambu yang belum ada, kemudian pembuatan bahu jalan baru agar bisa memenuhi standar jalan arteri kelas 1 tipe 2/2 UD.
ANALISA PERENCANAAN RUNWAY 10 TAHUN KEDEPAN DI BANDARA NGLORAM KABUPATEN BLORA JAWA TENGAH Alfia Nur Rahmawati
DEARSIP : Journal of Architecture and Civil Vol 3 No 02 (2023): November 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/dearsip.v3i02.5237

Abstract

Abstract Ngloram Airport – Blora is an airport located 40 km from the center of Blora city which is managed by the Ministry of Transportation after being donated by the Ministry of Energy and Mineral Resources. At the time of writing, Ngloram – Blora Airport still has the status of a Service Unit under the Airport Management Unit. The existing condition of this airport is that it has a runway with dimensions of 1500 m x 30 m and the most critical aircraft is the ATR 72-600. It is stated in KM 231 of 2019 concerning Determining the Location of Ngloram Airport that the critical aircraft listed in the phase III development plan are new, larger critical aircraft that are planned for operation. Given this, in order for this type of aircraft to operate optimally, it requires extending and widening the runway. The aim of this research is to determine the actual need for runway length in accordance with the Airplane Reference Field Length (ARFL) and runway width in accordance with the type of aircraft planned to operate, and also to know the sufficient thickness of pavement along with the budget ceiling required for the work. -the job in question. Based on the results of the analysis that has been carried out, the dimensions of the extension are 1000 meters with a width of 45 meters and the widening of the existing runway is 15 meters with a total pavement thickness of 82.5 cm. With the thick pavement construction as stated, a PCN value of 50 F/C/X/T was obtained from the calculation of the FAARFIELD 1.42 software application and the budget ceiling required for these works was Rp. 73,663,700,000.00 Keywords: Runway, runway l Abstract Ngloram Airport – Blora is an airport located 40 km from the center of Blora city which is managed by the Ministry of Transportation after being donated by the Ministry of Energy and Mineral Resources. At the time of writing, Ngloram – Blora Airport still has the status of a Service Unit under the Airport Management Unit. The existing condition of this airport is that it has a runway with dimensions of 1500 m x 30 m and the most critical aircraft is the ATR 72-600. It is stated in KM 231 of 2019 concerning Determining the Location of Ngloram Airport that the critical aircraft listed in the phase III development plan are new, larger critical aircraft that are planned for operation. Given this, in order for this type of aircraft to operate optimally, it requires extending and widening the runway. The aim of this research is to determine the actual need for runway length in accordance with the Airplane Reference Field Length (ARFL) and runway width in accordance with the type of aircraft planned to operate, and also to know the sufficient thickness of pavement along with the budget ceiling required for the work. -the job in question. Based on the results of the analysis that has been carried out, the dimensions of the extension are 1000 meters with a width of 45 meters and the widening of the existing runway is 15 meters with a total pavement thickness of 82.5 cm. With the thick pavement construction as stated, a PCN value of 50 F/C/X/T was obtained from the calculation of the FAARFIELD 1.42 software application and the budget ceiling required for these works was Rp. 73,663,700,000.00 Keywords: Runway, runway length and width, own estimated price, FAARFIELD 1.42.