Triana Mirasari
STIKes Mitra Husada Karanganyar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan Menghadapi Menstruasi pada Remaja Triana Mirasari; Yeni Nur Rahmayanti
Jurnal Stethoscope Vol 3, No 2 (2022): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/stethoscope.v3i2.924

Abstract

Abstrak Usia 11-16 tahun merupakan usia normal mendapatkan menstruasi pertama kalinya. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting bagi remaja, Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi masih sangat rendah, terbukti pada remaja putri yang mengalami menstruasi pertama pada 32 siswi belum mengetahui menstruasi secara menyeluruh dan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan remaja tentang menstruasi. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-Eskperimental Design (One Group Pretest and Posttest). Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Data primer berupa kuesioner yang diberikan pada siswi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Populasi penelitian 110 siswi dengan menggunakan teknik kuota sampling sebanyak 84 sampel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan pretest dan posttest sebesar 16,87 dan 24,31. Nilai signifikasi pengetahuan 0,000 Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan menghadapi mentruasi pada remaja putri. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan Kesehatan reproduksi, Remaja putri  Reproductive Health Education to Knowledge ofMenstruation on Young Girls  Abstract The normal age to get first menstruation is between 11-16 years. Adolescents need to have the knowledge of reproductive health, but young girls’ knowledge of reproductive health is still very low, in fact that 32 young girls who experienced their first menstruation did not know about menstruation and had never received reproductive health education. This research objective was to determine the effect of reproductive health education on adolescent knowledge of menstruation. This study used a pre- experimental design with a one group pretest-posttest design approach. Primary data was in the form of a questionnaire given to female students before and after being given reproductive health education. The study population was 110 female students, taken using a quota sampling technique of 84 samples. The results showed that the average pretest and posttest knowledge are 16.87 and 24.31. The significance value of knowledge is 0.000 and Ha is accepted. It can be concluded that there is an effect of reproductive health education to knowledge of menstruation on young girls. Keywords: Reproductive Health Education, Reproductive Health Knowledge, Young Girls
Pencegahan Bencana Tanah Longsor Dengan Penanaman Pohon di Ngargoyoso Karanganyar Christiana Arin Proborini; Nuriyah Yuliana; Estiningtyas Estiningtyas; Anindhita Yudha; Triana Mirasari
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v3i2.459

Abstract

Tanah longsor adalah sebuah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor adalah bencana alam yang membawa banyak kerugian bagi manusia dan lingkungan alam di sekitar tanah longsor. Meskipun tidak dapat dicegah, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mencegah tanah longsor. Dampak paling signifikan yang diakibatan tanah longsor adalah terputusnya jalur transportasi, timbulnya korban jiwa, ataupun hilangnya mata pencaharian dan rusaknya objek-objek pariwisata yang berada didekatnya. Banyak objek wisata yang berada didekat lereng ataupun perbukitan mengingat lokasi tersebut memiliki pemandangan yang indah dan tempat yang sejuk sehingga dapat menarik minat wisatawan. Salah satu daerah objek wisata yang berada di lereng terjal perbukitan adalah Desa Ngargoyoso Karanganyar. Metode pelaksanaan pencegahan bencana tanah longsor dengan penanaman pohon di Ngargoyoso Karanganyar. Kegiatan ini dilakukan satu hari dan dilakukan bersama pemuda, pemudi dari pecinta alam beserta masyarakat sekitar Tambakrejo Ngargoyoso Karanganyar. Hasil kegiatan ini adalah mitigasi terhadap bencana tanah longsor yang sering terjadi di lingkungan tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atau was-was lagi bilamana terjadi hujan deras yyang mengakibatkan tanah longsor.