Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UPAYA NINIAK MAMAK KAUM MENANGGULANGI KENAKALAN ANAK KEMANAKAN DI JORONG II KOTO PANJANG NAGARI LANSAT KADAP KEC. RAO SELATAN Adilman; Muhiddinur Kamal
KOLONI Vol. 1 No. 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.595 KB) | DOI: 10.31004/koloni.v1i3.126

Abstract

The background of the author raised this title Where in this jorong teenagers behave negatively which is far from the demands of the teachings of Islam, this behavior can be seen from their daily behavior such as preferring to sit on the side of the road while playing guitar, drinking and gambling. The purpose of this study was to determine the efforts made by Ninik Mamak to overcome juvenile delinquency in Jorong II Koto Panjang. This research method is descriptive qualitative, the informants consist of key informants and supporting informants, the key informants in this research are Ninik mamak jorong II kotopanjang, the supporting informants in this study are jorong II kotopanjang adolescents. The research here uses research instruments in the form of interviews and observations. The results of this study indicate that Ninik Mamak has carried out her efforts in fostering the morals of her nephews in Jorong II Koto Panjang. However, the efforts made by ninik mamak are still not maximized, such as the need for further improvements to kinship, such as holding meetings to study customs, religion, and government with nieces and nephews, educating to become traditional heirs. Because there are still ninik mamak who have not played their role. For the perfection of efforts to carry out the duties and obligations of caring for nephew's children, ninik mamak have main tasks including, Knowing the number of clan members in this case Ninik mamak must know in detail about the number of clan members. Based on the interviews and observations the author did, all of the ninik mamak's obligations gave the same answer, namely: Participate in thinking and solving problems and difficulties faced by the nephew's children. Whatever the problem, the mamak niece takes part in solving and ordering to do good and stay away from the prohibitions regulated by religion, custom and the government. A ninik mamak must pay attention to his nephew in his daily life in behavior. Ninik mamak ordered her niece to do good and stay away from prohibitions in accordance with religion, custom and government. The number of nieces and nephews of ninik mamak people in Jorong II Koto Panjang there are 36 teenagers including 21 boys and 15 girls, while there are 25 people who have problems. Efforts made by ninik mamak are to visit the children's nephew's house to give advice in the form of how to get along, dress politely and with good manners. Keywords: ninik mamak people, nephew's child delinquency.
UPAYA NINIAK MAMAK KAUM MENANGGULANGI KENAKALAN ANAK KEMANAKAN DI JORONG II KOTO PANJANG NAGARI LANSAT KADAP KEC. RAO SELATAN Adilman; Muhiddinur Kamal
KOLONI Vol. 1 No. 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v1i3.126

Abstract

The background of the author raised this title Where in this jorong teenagers behave negatively which is far from the demands of the teachings of Islam, this behavior can be seen from their daily behavior such as preferring to sit on the side of the road while playing guitar, drinking and gambling. The purpose of this study was to determine the efforts made by Ninik Mamak to overcome juvenile delinquency in Jorong II Koto Panjang. This research method is descriptive qualitative, the informants consist of key informants and supporting informants, the key informants in this research are Ninik mamak jorong II kotopanjang, the supporting informants in this study are jorong II kotopanjang adolescents. The research here uses research instruments in the form of interviews and observations. The results of this study indicate that Ninik Mamak has carried out her efforts in fostering the morals of her nephews in Jorong II Koto Panjang. However, the efforts made by ninik mamak are still not maximized, such as the need for further improvements to kinship, such as holding meetings to study customs, religion, and government with nieces and nephews, educating to become traditional heirs. Because there are still ninik mamak who have not played their role. For the perfection of efforts to carry out the duties and obligations of caring for nephew's children, ninik mamak have main tasks including, Knowing the number of clan members in this case Ninik mamak must know in detail about the number of clan members. Based on the interviews and observations the author did, all of the ninik mamak's obligations gave the same answer, namely: Participate in thinking and solving problems and difficulties faced by the nephew's children. Whatever the problem, the mamak niece takes part in solving and ordering to do good and stay away from the prohibitions regulated by religion, custom and the government. A ninik mamak must pay attention to his nephew in his daily life in behavior. Ninik mamak ordered her niece to do good and stay away from prohibitions in accordance with religion, custom and government. The number of nieces and nephews of ninik mamak people in Jorong II Koto Panjang there are 36 teenagers including 21 boys and 15 girls, while there are 25 people who have problems. Efforts made by ninik mamak are to visit the children's nephew's house to give advice in the form of how to get along, dress politely and with good manners. Keywords: ninik mamak people, nephew's child delinquency.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW OLEH GURU PAI DI SMK NEGERI 1 KOTO BARU DHARMASRAYA Mesi Dewi Wanti; Salmi Wati; Muhiddinur Kamal; Afrinaldi Afrinaldi
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol 1 No 1 (2023): Februari: Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.597 KB) | DOI: 10.55606/jbpi.v1i1.1015

Abstract

Model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6 orang satu kelompok dengan memperhatikan keheterogenan kelompok, berkerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw di kelas XI Multi 1 SMK Negeri 1 Koto Baru serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah menggunakan observasi langsung ke sekolah dengan cara melihat langkah-langkah model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw di kelas XI Multi 1, wawancara dengan guru PAI dan siswa kelas XI Multi 1 serta dokumentasi seperti RPP. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa langkah-langkah pengembangan yang diterapkan kurang sesuai dengan teori yang telah dijabarkan oleh Rusman seperti guru membagi kelompok dengan cara berhitung yang membuat kelompok kurang heterogen yang mana salah satu ciri khas kooperatif adalah kelompok yang berbentuk heterogen, lalu di dalam kelompok ada yang beranggota 6 orang yang disebab kan oleh kondisi atau jumlah siswa yang berlebih. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, setelah persentasi guru mengevaluasi dengan memberikan tugas latihan secara individu dan selesai mengerjakan latihan guru memberikan penjelasan materi yang masih diragukan lalu guru menutup pembelajaran. Selain itu ditemukan faktor penghambat dan faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw, faktor penghambat yaitu saat penempatan kelompok membutuh kan lebih banyak waktu, siswa kurang serius dalam berdiskusi sehingga membuat anggota kelompok lain terganggu, dan ada juga siswa kurang percaya diri saat berdiskusi. Faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw yaitu memicu siswa lebih aktif serta bebas mengemukakan pendapat saat diskusi, meningkatkan daya ingat siswa, meningkatkan hasil belajar, membuat siswa lebih percaya diri, dan meningkatkan keterampilan kerja sama dalam kelompok saat berdiskusi.
Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture And Picture Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas Ii Di Ma’had Tahfizhul Qur’an Ibnu Katsir Bukittinggi Fadhilah Muharrami; Iswantir M; Salmi Wati; Muhiddinur Kamal
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3311

Abstract

Penggunaan model pembelajaran sangat penting dalam kaitannya dengan penerapan proses pembelajaran. Model pembelajaran membuat proses belajar mengajar lebih mudah dan menarik bagi siswa. Namun pada kenyataannya, model pembelajaran yang diterapkan guru terhadap siswa kurang efektif, sehingga dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa belum dapat berfikir secara kritis dan kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran Fiqih. Selain itu, guru lebih banyak aktif dari pada siswa sehingga siswa hanya bisa mendengarkan dan mencatat kembali apa yang di telah disampaikan guru, dampak tersebut mengakibatkan kurangnya keterampilan siswa dalam berfikir kritis dan rendahnya motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian jenis penelitian yaitu Quasi-Eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Post Test Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi treatment dan kelompok yang tidak diberi treatment. Kelompok diberi treatment disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi treatment disebut kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kooperatif tipe picture and picture dapat mempengaruhi keterampilan berfikir kritis siswa terhadap mata pelajaran fiqih kelas II di Ma’had Ibnu Katsir Bukittinggi. Hal ini dibuktikan pada nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran fiqih kelas II di Ma’had Ibnu Katsir Bukittinggi. Hal ini dibuktikan pada nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat mempengaruhi keterampilan berfikir kritis dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran fiqih kelas II di Ma’had Ibnu Katsir Bukittinggi. Hal ini dibuktikan pada nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hasil Fhitung = 37,730 dengan Ftabel = 4,26 (37,730 > 4,26) dimana setiap analisis memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas XI di MAN 1 Kota Bukittinggi Hanifah Khairani; Darul Ilmi; Muhiddinur Kamal; Ulva Rahmi
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2023): November : Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cendikia.v3i4.1933

Abstract

The background to this research is that students lack enthusiasm and are less active in the Fiqh subjects taught by the teacher during learning. Lack of cooperation can trigger students to be active and discuss learning with their friends. Based on this, the researchers tried to offer a Numbered Head Together (NHT) Cooperative learning model. The formulation of the problem in this research is how much influence the Numbered Head Together (NHT) Cooperative Learning Model has on student learning activities in the Class XI Fiqh subject at MAN 1 Bukittinggi City. This research aims to determine how much influence the Numbered Head Together (NHT) Cooperative Learning Model has on student learning activities in the Class XI Fiqh subject at MAN 1 Bukittinggi City. The type of research used in this research uses quantitative research methods with a quasi-experimental approach. In this study, a nonequivalent control group design was used. The population in this research were all class XI students at MAN 1 Bukittinggi City. Sampling was carried out randomly and class XI IPS 2 was selected as the control class and class XI IPS 3 as the experimental class. The results of this research can be explained that there is an increase in the learning activity of experimental class students with the Numbered Head Together (NHT) model compared to learning in the control class without any treatment. Based on hypothesis testing, it is known that there are differences in fiqh learning activities between experimental class and control class students, namely based on the t-test, tcount = 3.491 and ttable = 1.66. Based on the results obtained, the value tcount > ttable so that H0 is rejected and H1 is accepted. This means that the Numbered Head Together (NHT) learning model influences students' fiqh learning activities.
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMAN 1 Lareh Sago Halaban Ega Fardilah; Muhiddinur Kamal; Wedra Aprison; Salmi Wati
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v1i2.221

Abstract

Peneliti yang dilatar belakangi oleh prosedur model pembelajaran Discovery Learning yang belum optimal yang dilakukan oleh pendidik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan mendeskripsikan cara pendidik PAI dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran pendidikan agama Islam dan agar bisa diketahui hambatan yang terkendala oleh guru PAI saat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning kelas XI di SMA N 1 Lareh Sago Halaban. Permasalahan tersebut diteliti dengan penggunaan metode penelitian kualitatif deskriptif yang di tujukan supaya dapat menjelaskan dan mengalisis kejadiaan-kejadian, kegiatan sosial, tindakan, keyakinan, pola pikir seseorang bik secara individu maupun kelompok dengan jenis penelitian lapangan. Data dikumpulkan berdasarkan teknik observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang penulis lakukan menunjukkan hasil bahwa: penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran PAI belum sepenuhnya memuaskan dan memiliki kekurangan-kekurangan. Ada enam langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu: stimulasi/pemberian rangsangan, pertanyaan atau identifikasi masalah, pengumpulan data, pengelolaan data, pembuktian dan yang terakhir kesimpulan belum sepenuhnya dilakukan oleh peserta didik dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam diantaranya: kurangnya motivasi belajar peserta didik, kurangnya keaktifan belajar peserta didik, kurangnya kedisiplinan peserta didik dan alokasi waktu dan jam pembelajaran yang relatif singkat.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMP N 1 JUJUHAN ILIR KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Deris Afrilianto; Zulfani Sesmiarni; Junaidi; Muhiddinur Kamal
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v1i2.225

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dari observasi dan kegiatan pembelajaran PAI kelas VIII di SMP N 1 Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan guru tetapi tidak benar-benar memahaminya. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan belajar mengajar yang masih kurang efektif yang dilaksanakan oleh guru. Guru kurang mengaitkan permasalahan di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di sekolah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian di lakukan di SMP N 1 Jujuhan Ilir, yang berlokasi di Desa Sarimulya, Jl. Sutoyo, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo. Informan penelitian ini yaitu guru PAI sebagai informan kunci dan informan pendukung yaitu guru dan siswa/i kelas VIII. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisi data yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengumpulan data. Kemudian teknik keabsahan data penulis menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP N 1 Jujuhan Ilir, Kab. Bungo, Jambi telah menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan langkah- langkah PBL yang dipadukan dengan media seperti laptop. Implementasi Problem Based Learning (PBL) berdampak terhadap peningkatan berpikir kritis peserta didik, menjadikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi lebih kontekstual, menyenangkan, dan mengarah.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Fikih Di MTs Alwashiliyah Perdagangan Siti Nur Zana; Arifmiboy Arifmiboy; Salmi Wati; Muhiddinur Kamal
JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL (JUPENDIS) Vol. 1 No. 4 (2023): OKTOBER : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jupendis.v1i4.941

Abstract

This research aims to evaluate the influence of the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model on learning outcomes in the Fiqh subject at MTs Al-Washiliyah Commerce. The research background includes a mismatch between the learning models used by teachers and students' learning needs, low intelligence levels, low learning motivation, irregular study habits, lack of parental attention to children's education, and the influence of the social environment. This research uses a quantitative research design with the approach "The Static Group Comparison: Randomized Control-Group Only Design." The sample was selected based on the students' UTS test results in the Jurisprudence subject. Previously, student learning outcome data was collected to test the normality and homogeneity of data distribution using the Liliefors test. The research results show that the application of the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model has a significant influence on Fiqh learning outcomes. The significance value (Sig.) for the experimental class is 0.000, which is smaller than the research alpha significance level of 0.05. The results of the analysis also show significant differences in Fiqh learning outcomes between the use of the CTL model and the conventional model. Previously, the average pretest score was 74.73, while after implementing the CTL model, the average posttest score increased to 79.33. Thus, this research concludes that the use of the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model is more effective than the direct learning model in improving learning outcomes in Fiqh subjects at MTs Al-Washiliyah Commerce, especially in class VIII.