Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN POTENSI EKONOMI DESA MENUJU DESA MANDIRI Aldilah Kania Firanda Putri; Deden Syarifudin; Meyliana Lisanti
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 8 No 1 (2022): February 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.535 KB) | DOI: 10.25157/moderat.v8i1.2597

Abstract

Dalam menaikkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga pedesaan, perlu dikembangkan faktor ekonomi potensial. Daerah yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi sektor ekonomi di Desa Haurpugur Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung stakeholder. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitaif dan kualitatif yang didukung dengan metode wawancara semi terstruktur dengan menggunakan teknik analisis LQ, DLQ, ME, Shift Share dan Actor-Network Theory. Hasil penelitian di Desa Haurpugur terdapat komoditas unggulan meliputi sektor pertanian komoditas padi sawah, tomat dan mentimun; sektor peternakan komoditas ayam kampung, bebek, telur bebek dan burung puyuh; sektor perikanan komoditas ikan mas dan berdasarkan hasil perhitungan ME secara keseluruhan sektor yang ada memberikan efek pengganda bagi Desa Haurpugur dan untuk wilayah disekitarnya. Selain itu, terdapat upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan kelompok organisasi. Artinya, selain memiliki nilai basis, komoditas tersebut telah meningkatkan kelembagaan structural organisasi untuk memberikan peluang memanfaatkan secara maksimal kondisi eksisting dan sektor-sektor utama dibandingkan dengan desa-desa di Kecamatan Rancaekek.
PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN PROFIL DESA WISATA LAMAJANG KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Ari Djatmiko Eko; Ratih Rantini; Meyliana Lisanti; Dami Ramadhany Latuconsina; Lutfi Badra
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11786

Abstract

Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan diarahkan sebagai desa wisata, sehingga perlu mengetahui potret karakteristik pengembangan desa wisata saat ini dengan komponen pengembangan wisata berdasarkan perspektif 4A yaitu Attraction (Atraksi), Accessibility (Aksesibilitas), Amenity (Amenitas), dan Ancillary (Fasilitas Tambahan) sebagai proses penyusunan arahan pengembangan desa wisata dan pembentukan kerjasama pengembangan desa. Metoda pelaksanaan yang dilakukan meliputi (1) Metode literature study; (2) Metode stakeholders approach; (3) Survey atau pengumpulan data; dan (4) Metode pendekatan partisipatif. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah profil Desa Wisata Lamajang yang terdiri dari potret 4A. Objek daya tarik wisata yang tersedia yaitu wisata alam, wisata budaya, wisata edukasi, dan wisata minat khusus. Akses menuju Desa Lamajang dapat melalui 3 pintu gerbang utama dan masih terdapat beberapa jalan dalam kondisi kurang baik. Amenitas yang tersedia di masing – masing objek wisata masih terdapat beberapa objek wisata dengan fasilitas yang kurang lengkap. Fasilitas tambahan masih ada yang harus ke luar desa yaitu fasilitas kesehatan. Tersedianya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mengelola seluruh daya tarik wisata yang ada. Pengabdian ini memberikan kesimpulan bahwa masih perlunya penambahan dan perbaikan beberapa fasilitas pendukung wisata juga perlu adanya pengelolaan yang baik dalam pengembangan desa wisata. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan kolaboratif antara stakeholder terkait untuk menyepakati objek dan tujuan wisata yang akan dikembangkan serta potensi dan masalah yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata.
KELAYAKAN KAWASAN PERKOTAAN TANJUNG PALAS SEBAGAI IBU KOTA KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Ratih Rantini; Meyliana Lisanti; Yayendra Mega Sucipta; Imam Abdullah Bashir; Muhammad Reksa Prayudha
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 10, No 2 (2023): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dak.v10i2.11393

Abstract

Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara sebagai pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur membawa perubahan yang cukup signifikan, diantaranya adalah perubahan ibu kota. Ketika masih menjadi bagian Kalimantan Timur, Kabupaten Bulungan dengan ibu kotanya Tanjung Selor statusnya adalah kota administratif biasa. Namun sejak terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara, Tanjung Selor ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini menyebabkan Kabupaten Bulungan harus menetapkan ibu kota baru dan pilihan jatuh pada Tanjung Palas.Kabupaten Bulungan kemudian menindaklanjuti penetapan Tanjung Palas sebagai ibu kota kabupaten melalui penyusunan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Palas yang disahkan dalam Peraturan Bupati  Kabupaten Bulungan Nomor 38 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Palas Tahun 2022 – 2042. Namun, penetapan Rencana Detail Tata Ruang tersebut tidak serta merta menjadikan Kawasan Perkotaan Tanjung Palas siap menjadi ibu kota kabupaten. Hasil penelitian yang dilakukan melalui metoda deskriptif kuantitatif menggunakan variabel kelayakan suatu kota menjadi ibu kota, menunjukkan bahwa saat ini Kawasan Perkotaan Tanjung Palas belum layak untuk menjadi ibu kota kabupaten  Masih dibutuhkan banyak intervensi untuk menjadikan Kawasan Perkotaan Tanjung Palas dapat menjalankan fungsinya sebagai ibu kota Kabupaten Bulungan.