Muhammad Rinaldi, Muhammad
Institut Teknologi Nasional Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PADA LANTAI PRODUKSI ROLAND CHAIR MENGGUNAKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING Rinaldi, Muhammad; Kurniawan, Dwi; Zaini, Emsosfi
REKA INTEGRA Vol 4, No 2 (2016): Edisi Keempatbelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.261 KB)

Abstract

PT. Chitose International merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk kursi, salah satunya adalah roland chair. Dalam menjalankan produksi roland chair ini belum efisien dikarenakan masih banyak ditemukan pemborosan yang terjadi di lantai produksinya. Pemborosan yang terjadi tersebut merupakan aktifitas yang tidak memberi nilai tambah atau non value adding activities (NVA). Permasalahan tersebut dapat diminimisasi dengan menggunakan lean manufacturing. Lean manufacturing mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste) yang diakibatkan non value adding activities. Pada kasus ini, perbaikan dilakukan dengan merancang sebuah alat bantu serta perbaikan prosedur, perancangan line balancing dan metode kerja. Dengan perbaikan yang telah dilakukan, non value adding activities yang terjadi berkurang dari 125,7 menit menjadi 67,15 menit. Kata kunci: Lean manufacturing, non value adding activities, line balancing, waste. ABSTRACT PT. Chitose International is a company engaged in manufacturing industry. The company produces various types of chairs, such as roland chair. In producing roland chair, the company has not been efficient yet because there are still a lot of waste that occurs in the shop floor. The waste is non value adding activities (NVA). That problem can be minimized by applying lean manufacturing. Lean manufacturing identifies and eliminate waste caused by non value adding activities. In this case, waste reduction through material handling and procedure, line balancing and work method improvement is proposed. Through this improvement, non value adding activities is reduced from 125,7 minutes to 67,15 minutes. Keywords: Lean manufacturing, non value adding activities, line balancing, waste.
Analisa Audit Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan Cobit Frame Work Riyandi, Albert; Sudibyo, Aji; Wijonarko, Bambang; rinaldi, muhammad; fahleyi, muhammad fahreza
JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.207 KB) | DOI: 10.26418/justin.v8i3.41167

Abstract

AbstrakTata kelola IT diperlukan untuk menjaga pelayanan Sistem Informasi perpustakaan berjalan dengan seharusnya baik support maupun pelayanan IT bagi para penggunanya yang dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini berlaku juga di MTSN 1 Tangerang yang menerapkan teknologi secara berkelanjutan dengan support dan pelayanan yang maksimal. Audit Sistem Informasi yang dilakukan di MTSN 1 Tangerang bertujuan dalam rangka pengecekan terhadap support dan pelayanan IT khususnya dalam layanan sistem informasi perpustakaan. COBIT merupakan alat bantu dalam melakukan Audit yang salah satunya Audit Domain Deliver and Support. Domain ini mempunyai fokus pada tingkat layanan, keamanan sistem dan pengelolaan permasalahan. Dari hasil Audit Sistem Informasi perpustakaan yang dilakukan di MTSN 1 Tangerang rata-rata Maturity score sebesar 3.24 yang didapat dari DS 01 sebesar 2.7, DS 02 sebesar 2.8, DS 03 sebesar 3.6, DS 04 sebesar 3.69, DS 05 sebesar 3.76, DS 06 sebesar 3.89. Rata-rata GAP analisis sebesar 0,76 dari nilai yang diinginkan sebesar 4 dengan rincian DS01 sebesar 1.30, DS02 sebesar 1.20, DS03 sebesar 1.40, DS04 sebesar 0.31, DS05 sebesar 0.24 dan DS06 sebesar 0.11. dapat disimpulkan score yang dihasilkan masih berada pada level 3 atau disebut defined level. Pada proses ini MTSN 1 Tangerang berada dalam pengembangan dilevel standar, baik dalam pengembangan suatu produk baru yang didokumentasikan, aturan-aturan yang ditetapkan, kejelasan dalam tanggung jawab, integrasi produk yang dihasilkan, management biaya dan kemajuan semua proses dalam pengawasan yang dapat dipertanggun jawabkan.