Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tatalaksana dan Pencegahan Penyebaran Penyakit Scabies pada Santri Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara Riza Musni; Safuwan Safuwan; Nursan Junita; Ade Gita Shintiasa; Cut Meurah Diza Zuchra
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Gotong Royong (JP3KM) Desember 2022
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.287 KB) | DOI: 10.51849/jp3km.v2i1.23

Abstract

Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon, menerapkan sistem belajar boarding school. Hasil wawancara dan penelusuran, ditemukan santri mengalami gatal akibat kudis. Dari hasil pengamatan para santri jarang menjemur kasur, tilam dan bantal, suka menggantung pakaian bercampur antara sesama santri, handuk saling pinjam, mandi kadang-kadang hanya satu kali sehari, kasur dan tempat tidur berhimpitan, tidur bersama di satu kasur, tidak tersedia ruang isolasi khusus bagi yang sedang sakit, dan kurang kebersihan personal. Jika ada santri terkena skabies atau kudis, maka situasi ini sangat mendukung terjadinya penularan sesamanya. Adapun tindakan yang dilakukan adalah; a) modifikasi lingkungan seperti; pengaturan tempat tidur, bantal, kasur, peralatan mandi, handuk, pakaian, dan barang pribadi lainnya terpisah antara santri yang terkena scabies dengan santri yang tidak terkena scabies (penerapan isolasi); b) menggiatkan kegiatan menjemur kasur, bantal, selimut dan handuk secara rutin dan menjadi budaya pokok para santri; c) pemberian dan penguatan informasi tentang sanitasi dan edukasi kesehatan kepada para santri, guru dan pengelola; d) monitoring tentang kesehatan dan personal hygiene para santri. Evaluasi dilakukan secara langsung (pengamatan) dan juga melalui pre test dan post test. Hasil evaluasi didapatkan tingginya antusiasme dan tingkat partisipasi peserta dalam setiap kegiatan. Evaluasi pasca kegiatan dilakukan untuk mengetahui secara jelas apakah kegiatan-kegiatan yang dipraktekkan dan pemberian edukasi dapat diterapkan menjadi pola rutinitas di dayah tersebut.
Expressive Writting Therapy Dalam Menurunkan Kecemasan Pada Korban Bullying Nursan Junita; Riza Musni; Ika Amalia; Syahnaz Panggabean Mardhatillah; Cut Azizah; Husnawesnate Husnawesnate
Jurnal Diversita Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v9i1.8333

Abstract

Bullying adalah bentuk kekerasan pada anak yang menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan baik secara fisik maupun psikologis. Kejadian bullying pada remaja yang cukup tinggi menyebabkan gangguan kecemasan yang berdampak buruk bagi kehidupan individu dimasa selanjutnya. Olehkarena itu penting bagi korban bullying memiliki cara untuk membantu mengurangi kecemasan. Expressive writing therapy dapat menjadi salah satu tehnik untuk membantu mengurangi kecemasan yang mudah dilakukan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas expressive writing dalam membantu mengurangi kecemasan yang dialami oleh korban bullying dengan menggunakan metode kualitatif ekploratif dengan pendekatan ekperiment dan wawancara. Subjek terdiri dari 15 Siswa SMP kelas 2 yang menjadi korban bullying. Skala ukur yang digunakan untuk melihat kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Subjective Unit Disturbance (SUD). Hasil penelitian menunjukan bahwa expressive writing therapy dapat membantu mengurangi kecemasan pada siswa yang mengalami bullying. Hasil pre-tes dan post-tes HARS menunjukan terdapat hubungan yang significant. Hasil intervensi menunjukan terjadi peningkatan kemampuan mengexpresikan emosi lewat tulisan tangan. Siswa mampu mengukapkan berbagai perasaan emosi yang mereka alami dan simpan selama ini. Berdasarkan SUD (Subjektive unit of disturbance) menunjukan perasaan yang lebih nyaman, merasa lebih lega dan mendapat wawasan dan muncul insight yang baru terkait bullying dan cara mengatasi kecemasan yang mereka alami.