Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETEKSI DINI GIGI TIDAK TERATUR (MALOKLUSI) PADA ANAK PERIODE GIGI CAMPUR MURID SD MUHAMMADIYAH 06 TEBET-JAKARTA SELATAN Yohana Yusra; Joko Kusnoto; Armelia Sari Widyarman; Arianne Dwimega; Febri Fahmawati; Nicolas Brian Simanjuntak; Adzra Fadla Taqia; Sasqia Faadilah Andikoputri; Faadiyah Nisa
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v4i1.15841

Abstract

Maloklusi merupakan masalah Kesehatan masyarakat yang dapat dicegah (Preventif) ataupun dihalangi (Interseptif). Ortodonti interseptif adalah prosedur perawatan pada periode gigi campur, untuk memperbaiki maloklusi yang mulai terjadi dan mengurangi keparahan pada periode gigi permanen. Deteksi dini terhadap perkembangan terjadinya maloklusi dan potensial prosedur perawatan ortodonti yang sederhana dapat meminimalkan atau menghilangkan perawatan ortodonti yang memerlukan biaya cukup besar. Saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini proses pembelajaran pada semua institusi pendidikan hampir sebagian besar masih dilakukan secara daring dan dengan adanya peraturan mengenai pembatasan kegiatan masyarakat dapat menyebabkan salah satunya adalah hilangnya kesempatan untuk melakukan pemeriksaan gigi anak secara rutin ke dokter gigi. Beberapa masalah yang ditemukan pada orang tua dan anak murid SD Muhammadiyah 06 Tebet Timur diantaranya adalah tidak adanya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut selama masa pandemi Covid-19, dan keterbatasan orang tua untuk memeriksakan gigi anaknya secara rutin ke dokter gigi selama masa pandemi. Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022 secara daring berupa penyuluhan kesehatan gigi anak secara umum dan pelatihan deteksi dini gigi tidak teratur (Maloklusi) pada anak. Kegiatan berjalan dengan lancar dan analisis terhadap kuesioner yang diberikan untuk mengetahui prior knowledge para orang tua menunjukkan masih kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi anak dan maloklusi