This Author published in this journals
All Journal Litera
Billy Sukma Dwiprasetyo
Universitas Bumigora Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Indeksikalitas leksikon kekerabatan etnis Sasak masyarakat Rembiga Mataram Wiya Suktiningsih; Wahyu Kamil Syarifaturrahman; Diah Supatmiwati; Billy Sukma Dwiprasetyo
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.47905

Abstract

Perkembangan perekonomian kota Mataram menjadi daya tarik penduduk dari luar kota Mataram untuk pindah dan bertempat tinggal, salah satunya di kelurahan Rembiga. Keadaan tersebut menyebabkan karakteristik masyarakat Rembiga lebih heterogen. Etnis Sasak sebagai masyarakat asli Rembiga dihadapkan pada fenomena tergesernya penggunaan bahasa Sasak dengan bahasa Indonesia. Hal itu mempengaruhi indeksikalitas bahasa Sasak untuk leksikon kekerabatan masyarakat Rembiga. Karena itulah penelitian ini dilakukan, untuk mengidentifikasi berapa banyak leksikon sistem kekerabatan etnis Sasak yang digunakan masyarakat Rembiga dan bagaimana penggunaanya. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendiskripsikan fenomena kebahasaan dan praktik kultural masyarakat Rembiga. Teknik wawancara dilakukan untuk pengumpulan data dan menggali lebih dalam makna dari leksikon kekerabatan, sedangkan langkah observasi digunakan untuk menjamin kebenaran data yang diperoleh. Analisis makna di dalam leksikon diklasifikasikan berdasarkan tataran generasi keturunan. Hasil penelitian menemukan 20 leksikon kekerabatan yang digunakan, yaitu: amaq, inaq, adiq, kakaq, papuq mame, papuq nine, semeton kuni, semeton pendait, amaq kake, inaq kake, tuaq/amaq saiq, inaq saiq, naken, pisaq, sampu, sampu due kali, wai, baloq, mbiq dan kletok-klatek. Namun hanya 18 leksikon yang masih digunakan saat ini, sedangkan leksikon Mbiq dan Kletok-klatek sudah jarang bahkan tidak lagi dipergunakan karena usia penutur bahasa Sasak rata-rata tidak lebih dari 70 tahun.Kata kunci: indeksikalitas, leksikon kekerabatan, etnis Sasak, bahasa Sasak, masyarakat Rembiga Indexicality of the Sasak ethnic kinship lexicon of the Rembiga Mataram community AbstractThe economic development of Mataram has attracted residents from outsider to move and live, one of the destinations is Rembiga. The situation causes the characteristics of the Rembiga community more heterogeneous. The Sasaknese as a native of Rembiga is faced phenomenon of shifting language, Sasak and Indonesia. This cause the indexicality of Sasak language for the Rembiga kinship lexicon. This research was conducted, to identify how many lexicons of the Sasaknese kinship system are used by the Rembiga community and how they are used. Qualitative descriptive research method is used to describe the linguistic phenomena and cultural practices of the Rembiga community. Interview technique was carried out for data collection and to dig deeper the meaning of the kinship lexicon, while the observation step was used to ensure the truth of the data obtained. Analysis of meaning in the lexicon is classified based on the level of generation of descendants. The results of the study found 20 kinship lexicon used, namely: amaq, inaq, adiq, kakaq, papuq mame, papuq nine, semeton kuni, semeton pendait, amaq kake, inaq kake, tuaq/amaq saiq, inaq saiq, naken, pisaq, sampu, sampu due kali, wai, baloq, mbiq and kletok-klatek. However, only 18 lexicons are still used today, while the Mbiq and Kletok-klatek lexicon are rarely or even no longer used because the average age of Sasak speakers is not more than 70 years.Keywords: indexicality, kinship lexicon, Sasaknese, Sasak language, Rembiga community