Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT DALAM PENERAPAN PROSEDUR PHOTOTHERAPY INTERVENTION MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL Urai Ririn Indah Febrianti; Suhariyanto Suhariyanto; Azhari Baedlawi; Raju Kapadia
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i01.p08

Abstract

Peran perawat diperlukan untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan selama phototherapy intervention dilaksanakan, yaitu dengan memastikan ketepatan menjalankan prosedur pelaksanaan phototherapy intervention yang berisi urutan proses melakukan tindakan keperawatan dari awal sampai akhir. Tenaga kesehatan dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada saat phototherapy intervention dilaksanakan. Metode drill digunakan untuk mencegah kejadian tidak diharapkan (KTD) seperti hipertermi, hipotermi, dan luka bakar pada saat phototherapy intervention dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill terhadap pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelaksanaan prosedur phototherapy intervention. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan pre-post test without control group, melalui pemberian pelaksanaan metode pembelajaran drill selama 2 minggu pada 17 perawat RSUD dr. Rubini. Instrumen penelitian karakteristik responden, pengetahuan, dan observasi keterampilan perawat. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test yang digunakan pada pengetahuan dan uji Wilcoxon untuk keterampilan. Nilai pre test keterampilan perawat sebesar 15,65 dan nilai post test 25,47 sehingga didapatkan peningkatan keterampilan sebesar 9,82 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Terdapat pengaruh metode drill terhadap pengetahuan dengan nilai pre test 64,7012 dan nilai post test 88,4288 sehingga terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 23,7276 dengan nilai p = 0,000. Pembelajaran metode drill dengan modul pembelajaran phototheraphy intervention memberikan dampak peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan berkelanjutan. Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh metode drill terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelaksanaan prosedur phototherapy intervention.
Manajemen Pencegahan Ekstravasasi Secara Non Farmakologis Kompres Air Dingin Pada Pasien Nasofaring Karsinoma Yang Menjalani Kemoterapi M. Wahid Icsannudin Chaniago Adlao; Suhendra Suhendra; Azhari Baedlawi
PENA NURSING Vol 2, No 1 (2023): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v2i1.3432

Abstract

Pencegahan Ekstravasasi Dengan Kompres Air Dingin
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI HIPERTENSI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PARIT TIMUR KUBU RAYA Nurdin Nurdin; Marsia Marsia; Azhari Baedlawi
SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH Vol 5, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v5i2.1349

Abstract

ABSTRACTThe back ground : Prevalence of the incidence of hypertension based on measurements of the population aged ≥ 18 years by city/district in West Kalimantan in 2018 found that the prevalence rate in West Kalimantan province was 36.99%, while the prevalence of hypertension in Kubu Raya district was 35.63%. . The medication adherence rate for West Kalimantan province was 8.8% and for Kubu Raya district was 6.46%. The aim of research : to determine the effect of adherence to taking antihypertensive medication on blood pressure in hypertensive patients in the working area of the Parit Timur Health Center, Kubu Raya Regency. Method : This study used the correlation description method, with the total population in this study being all people with hypertension in the working area of the Parit Timur Health Center, Kubu Raya Regency. as many as 28 respondents. Data collection technique using purposive sampling with a sample of 28 respondents. The analysis used Spearman Rank correlation test. Result : The results showed that the majority of respondents who had high medication adherence were 22 respondents with a percentage of 78.6% and respondents who had mild blood pressure were 22 respondents with a percentage of 78.6%. There is a significant relationship between adherence to taking antihypertensive medication and blood pressure in hypertensive patients with a very strong relationship and a positive direction (P-value. = 0.000 <0.05, correlation value = 0.798**). Conclusion : There is a relationship between adherence to taking antihypertensive medication and the results of reducing blood pressure in hypertensive patients. Suggestion : the presence of a small number of respondents who have high blood pressure is a motivation for patients to comply with taking antihypertensive medication.Keywords : Compliance, Taking Medication, Hypertension, Blood Pressure ABSTRAK Pendahuluan : Prevalensi angka kejadian Hipertensi berdasarkan pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun menurut kota/kabupaten dikalimantan barat tahun 2018 di dapatkan bahwa angka prevalensi di provinsi Kalimantan barat sebesar 36,99 %, sedangkan untuk prevalensi angka kejadian Hipertensi di Kabupaten Kubu Raya Sebesar 35,63 %. Angka kepatuhan minum obat untuk untuk tingkat provinsi Kalimantan barat sebesar 8,8% dan untuk kabupaten kubu raya sebesar 6,46%. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas parit timur kabupaten kubu raya Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskripsi korelasi, dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita penyakit hipertensi di wilayah kerja puskesmas parit timur kabupaten kubu raya sebanyak 28 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 28 responden. Analisis yang digunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki kepatuhan minum obat tinggi sebanyak 22 responden dengan persentase 78.6%dan responden yang memiliki tekanan darah kategori ringan sebanyak 22 responden dengan persentase 78.6%. Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan minum obat antihipertensi dengan tekanan darah pasien hipertensi dengan kekuatan hubungan sangat kuat serta arah hubungan positif (P-value. = 0,000 < 0,05, nilai korelasi = 0,798**). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap hasil penurunan tekanan darah pasien hipertensi. Saran : masih adanya sebagian kecil responden yang memiliki tekanan darah kategori berat menjadi motivasi bagi pasien untuk patuh dalam minum obat antihipertensi. 
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. RUBINI MEMPAWAH Dewi Kartikaningsih; Marsia -; Mita Agustina; Azhari Baedlawi
SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH Vol 4, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v4i1.1298

Abstract

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi yang kurang dari 1 jam setelah lahir dengan berat kurang dari 2500 gram atau < 2,5 kg tanpa memandang gestasi. Jadi, BBLR tidak hanya dapat terjadi pada bayi prematur tetapi dapat juga pada bayi cukup bulan yang mengalami hambatan pertumbuhan selama masa kehamilan. Asfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak adapat memasukan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan TerjadinyaAsfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD dr. Rubini Mempawah. Desain penelitian yangdigunakan adalah cross sectional menggunakan data rekam medik yang diambil secara retrospektif untuk melihat hubungan antara Bayi Berat Lahir Rendah dengan kejadian Asfiksia Neonatorum yang dilakukan pada 41 responden. Uji statistik penelitian ini menggunakan Uji Chi Square. Hasil uji statistik penelitian hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Terjadinya Asfiksia Neonatorum didapatkan p value sebesar 0,087 (α >0,05). Tidak ada hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Terjadinya Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD dr. Rubini mempawah.
PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING TERAPI MADU UNTUK PENYEMBUHAN LUKA DIABETIK DI RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA TAHUN 2023 ariansyah ariansyah; Mita Agustina; Azhari Baedlawi
SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH Vol 5, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v5i2.1350

Abstract

 ABSTRACTBackground: Diabetes mellitus (DM) is a disease characterized by an increase in blood sugar levels (hyperglycemia) due to a deficiency of the hormone insulin, both absolute and relative. Honey is one of the dressings for topical wound care that can inhibit bacterial colonization, such as Staphylococcus aureus and pseudomonas, so that it can accelerate the wound healing process. Purpose: The purpose of writing this final scientific work is to find out the application of honey therapy for healing diabetic wounds in Patients. With diabetes mellitus type II. Overview of Cases Managed: Patient with a diagnosis of diabetes mellitus. During the study, the main complaint was that there was a wound on the right foot, on the back of the foot, and between the middle and little fingers. There is a wound with a length of 7 cm, a wound area of 3 cm, and a wound depth of 3 cm. The wound looks reddish, and there is push. The patient's history of DM disease began a year ago. EBNP results: the results of the implementation After being given honey therapy, there were wounds that improved; namely, before being given honey therapy, the patient's wounds were dirty; there were necrotic and pus (pus). Based on the results above, it was found that giving honey therapy was effective in healing diabetic wounds. This is in line with the research conducted. The implementation of calliandra honey dressings for five days on the diagnosis of skin integrity disorders showed that honey dressings were effective in healing wounds and improving skin integrity where the client's wound was red and no longer smelly and the size of the wound had started to shrink. Conclusion: After the intervention of honey therapy in patients once every day for 15 minutes. The result was that the patient wound improved wound area by 2 cm, wound length by 5 cm, no necrosis, no push, granulation around the wound improved, and reduced hematoma. Keywords : Diabetes mellitus, honey therapy, diabetic ulcer   ABSTRAK  Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Madu merupakan salah satu dressing untuk perawatan luka yang bersifat topical yang dapat menghambat kolonisasi bakteri seperti Staphylococcus aureus dan pseudomonas sehingga akan dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan: penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Terapi Madu Untuk Penyembuhan Luka diabetes melitus dengan ulkus. Gambaran Kasus Kelolaan: Pasien perempuan 55 terdiagnosa diabetes melitus dengan ulkus diabetes, saat pengkajian didapatkan keluhan utama terdapat luka di kaki sebelah kanan di bagian punggung kaki dan sela jari tengah dan jari kelingking. Terdapat luka dengan panjang luka 7 cm, luas luka 3 cm, kedalaman luka 3 cm, luka tampak kemerahan, terdapat push, pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 1 tahun yang lalu. Hasil EBNP:  hasil implementasi setelah diberikan terapi madu terdapat luka yang membaik yaitu sebelum diberikan terapi madu luka pasien kotor terdapat nekrotik dan pus (nanah), Berdasarkan hasil di atas didapatkan bahwa pemberian terapi madu efektif dalam penyembuhan luka diabetik. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan. pelaksanaan implementasi dressing madu kaliandra selama lima hari pada diagnosa gangguan integritas kulit menunjukkan dressing madu efektif dalam penyembuhan luka dan memperbaiki integritas kulit dimana luka klien sudah memerah dan tidak berbau lagi dan ukuran luka sudah mulai mengecil. Kesimpulan: setelah dilakukan intervensi terapi madu pada pasien selama 1 hari sekali selama 15 menit. Di dapatkan hasil bahwa: luka pada NY. E membaik luas luka 2 cm,panjang luka 5 cm, tidak terdapat nekrotik, tidak terdapat push,granulasi di sekitar luka membaik, hematoma berkurang.Kata Kunci :  Diabetes melitus, terapi madu, ulkus diabetes
DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN DIRI PASIEN HIPERTENSI Azhari Baedlawi; Fakrul Ardiansyah; Tika Desvicasari Hustra; Restu Dwi Prasetyo
SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH Vol 5, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v5i1.1319

Abstract

Pendahuluan. Hipertensi atau biasa disebut dengan darah tinggi kian menunjukkan peningkatan prevalensi. Data riskesdas menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Diprediksi tahun 2025 sekitar 29% populasi dunia menderita hipertensi. Sepertiga total populasi Indonesia menderita hipertensi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan manajemen diri penderita hipertensi. Metode. Penelitian ini adalah penelitian observasional. Sampel berjumlah 149 responden. Penderita hipertensi yang memiliki keparahan berat tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner manajemen diri yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil. Sebagian besar responden berusia 47-59 tahun, jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, penghasilan dibawah UMR, lama mengidap hipertensi > 5 tahun, memiliki Riwayat hipertensi, belum pernah mendapatkan edukasi terkait hipertensi, tidak memiliki penyakit penyerta, mengkonsumsi obat hipertensi, tidak mengkonsumsi obat herbal, dan memiliki hipertensi tidak terkontrol. Terdapat hubungan antara Riwayat pekerjaan dan Riwayat hipertensi dikeluarga dengan manajemen perawatan diri hipertensi (p = 0,01 dan p = 0,03). Tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, Tingkat pendidikan, penghasilan, lama mengidap hipertensi, edukasi tentang hipertensi, riwayat penyakit penyerta, konsumsi obat hipertensi, konsum herbal, dan status hipertensi dengan manajemen diri penderita hipertensi (p > 0,05). Kesimpulan. Pasien hipertensi perlu meningkatkan manajemen perawatan diri utamanya pengidap hipertensi yang memiliki riwayat hipertensi di keluarga.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN TERHADAP PENGETAHUAN NUTRISI PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANG KEBIDANAN RSUD PEMANGKAT TAHUN 2021 Sthella Monika; Lily Yuniar; Erni Juniartati; Azhari baedlawi
SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v3i2.1296

Abstract

Operasi sectio caesarea merupakan tindakan melahirkan bayi melalui insisi membuat sayatan di depan uterus dan menimbulkan adanya luka. Pasien yang mengalami persalinan dengan cara operasi caesarea perlu diperhatikan tentang nutrisi untuk menunjang proses penyembuhan. Pengetahuan keluarga kurang, maka perlu pengetahuan keluarga dan informasi tentang pemenuhan makanan tinggi kalori dan tinggi protein untuk mempercepat pemulihan jaringan luka bekas operasi sectio caesarea. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan diit tinggi kalori tinggi protein terhadap tingkat pengetahuan nutrisi penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea di ruang kebiadanan RSUD Pemangkat Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode quasy eksperiment dengan cara penelitian pre and post test without control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan 1 kuesioner yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu 1 kali pre dan 1 kali post. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 responden dari pasien post operasi. Analisa data menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian ini terdapat ada pengaruh pendidikan kesehatan diit tinggi kalori tinggi protein terhadap pengetahuan nutrisi penyembuhan luka yang menghasilkan P value sebesar 0,00 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Jadi nilai P<0,05 (Ha diterima). Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh pendidikan kesehatan diit tinggi kalori tinggi protein terhadap pengetahuan nutrisi penyembuhan luka post operasi sectio caesarea di ruang kebidanan RSUD Pemangkat Tahun 2020.Bagi profesi keperawatan, bagi institusi rumah sakit, bagi responden, bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian yang telah dilakukan ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pemberian pelayanan kesehatan kedepannya.