Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMALISASI PENGGUNAAN TELEPON DIRECT SPEECH SEBAGAI ALTERNATIF FASILITAS KOORDINASI ANTARA UNIT FSS DENGAN UNIT AFIS DI WILAYAH MEDAN PERUM AIRNAV CABANG MEDAN Reza Fernanda Ginting; Dewi Ratna Sari; Teguh Imam Suharto
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perum LPPNPI Cabang Medan sebagai penyedia jasa pelayanan navigasi penerbangan, terus melakukan upaya dalam meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan yang diberikan sesuai dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) Document 4444 Chapter 10 Transfer Of Coordination yang menjelaskan tentang prosedur koordinasi antar unit atau sector control dalam layanan informasi penerbangan. Kendala yang dihadapi personel Aeronautical Communication Officer (ACO) adalah tidak optimalnya alat Voice Communication Control System (VCCS) sebagai fasilitas koordinasi antara Medam Sector dan Unit AFIS dibawah wilayah Medan. Alat Voice Communication Control System (VCCS) tersebut memiliki kendala pada suara yang sinyal atau nomor telepon yang belum lengkap ketika Medan Sector dengan Unit AFIS sedang berkoordinasi. Permasalahan kedua terletak pada output suara yang berkualitas buruk atau bahkan terdengar kecil. Peneliti menggunaan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan 2 variabel; Telepon Direct Speech (Variabel X) dan koordinasi dengan Unit AFIS (Variable Y). Teknik ini menggunakan: Observasi, kuesioner dan wawancara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah telepon Direct Speech (DS) dapat digunakan sebagai perangkat koordinasi alternatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perangkat Voice Communication Control System (VCCS) di sektor Medan. Hasil penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah Perum LPPNPI Cabang Medan untuk meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan khususnya dalam proses koordinasi dengan departemen pengatur lalu lintas udara lainnya