Aldila Riznawati
Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Autokorelasi Spasial Prevalensi Stunting di Jawa Barat Tahun 2021 Aldila Riznawati; Deny Yudhistira; Martya Rahmaniati; Tiopan Sipahutar; Tris Eryando
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i1.6386

Abstract

Angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat tahun 2021 sebesar 24,5% dan menjadi salah satu provinsi dengan kategori stunting kronis-akut di Indonesia. Analisis spasial digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi secara spasial antar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat berdasarkan prevalensi stunting. Hasil penelitian menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif dan terdapat korelasi secara spasial yang artinya prevalensi stunting di satu wilayah kabupaten/kota berkaitan dengan wilayah disekitarnya. Wilayah yang menjadi hotspot stunting di Jawa Barat tahun 2021 berdasarkan pola kluster yang terbentuk adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung. Ketiga wilayah ini menjadi prioritas utama dalam melakukan intervensi penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat.
Analisis Sebaran dan Keterjangkauan RS Rujukan COVID-19 di Kota Depok Aldila Riznawati; Ratih Trivalni; Martya Rahmaniati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i4.3307

Abstract

Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 membuat Pemerintah menunjuk beberapa rumah sakit sebagai RS rujukan untuk pasien COVID-19. Kota Depok yang merupakan wilayah dengan kasus positif tertinggi di Provinsi Jawa Barat tahun 2021 memiliki 21 RS rujukan yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Untuk melihat sebaran dan keterjangkauan pelayanan kesehatan RS rujukan COVID-19 dilakukan pemetaan dengan analisis buffer, overlay dan intersection berdasarkan jaringan jalan dan radius jangkauan RS. Hasil pemetaan menunjukkan sebaran lokasi RS yang belum merata dan cenderung terpusat di beberapa wilayah kecamatan dan area keterjangkauan pelayanan kesehatan berada dalam radius sedang hingga jauh dengan menggunakan standar jangkauan pelayanan 3 km jarak dari jaringan jalan ke rumah sakit rujukan. Diperlukan perencanaan pembangunan infrastruktur rumah sakit dengan prioritas lokasi wilayah kecamatan yang belum memiliki rumah sakit, yaitu Kecamatan Tapos, Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Limo dengan memperhatikan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang sesuai standar.