Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Etnobotani Tumbuhan Jeruju (Achantus ilicifolius) pada Masyarakat Banjar Desa Pagatan Besar, Kabupaten Tanah Laut Muthia Hana Ramadhan; Nurul Hidayati Utami; Mahrudin
Jurnal Jeumpa Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v10i1.7319

Abstract

Jeruju merupakan salah satu tumbuhan khas mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kawasan mangrove. Dokumentasi tumbuhan jeruju penting dilakukan untuk melestarikan potensi pemanfaatannya yang dilakukan secara turun-temurun melalui pengkajian etnobotani pada aspek kajian botani dan farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek botani dan farmakologi jeruju pada masyarakat suku Banjar desa Pagatan Besar. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik snowball sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus- Desember 2022. Instrumen penelitian yakni instrumen kajian botani dan farmakologi. Subjek penelitian yakni masyarakat suku Banjar yang tinggal dikawasan mangrove desa Pagatan Besar. Hasil penelitian menunjukkan aspek botani jeruju yakni berhabitus herba, akar tunggang, batang silindris, monopodial, daun tunggal, terdapat duri pada setiap ujung lekukan daun, bunga majemuk berwarna ungu dan farmakologi jeruju digunakan sebagai obat batuk, rematik, darah tinggi, sakit gigi, bisul, liver, pegal-pegal, diabetes, dan menghilangkan ketombe. Bagian dari tumbuhan jeruju yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yakni, akar, daun, buah dan biji yang diolah dengan cara direbus, dihaluskan serta dapat dikonsumsi secara langsung.
ETNOBOTANI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DI DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT Muhammad Arief Fadhillah; Riya Irianti; Mahrudin
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 5 No 1 (2023): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v5i1.2512

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan oleh suatu etnis sering dikenal dengan sebutan etnobotani. Potensi lokal di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai sumber belajar, khususnya tumbuh-tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Tumbuhan Nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki penyebaran dan manfaat di Desa Pagatan Besar yang mayoritasnya didominasi oleh Suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani tumbuhan Nyamplung di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Penelitian dilakukan secara langsung ke lapangan dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik Snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan enam kajian etnobotani Nyamplung pada masyarakat Desa Pagatan Besar. Kajian botani Nyamplung merupakan tumbuhan berhabitus pohon dengan ciri khas buahnya yang bulat seperti bola kecil dan daunnya yang tebal. Kajian etno-farmakologi Nyamplung yaitu getah pada bagian daun digunakan sebagai obat sakit mata. Kajian etno-sosioantropologi tumbuhan Nyamplung memiliki mitos yang dipercaya masyarakat sebagai tempat tinggal makhluk halus karena memiliki percabangan yang rindang. Kajian etno-ekonomi Nyamplung pada bagian batangnya digunakan sebagai bahan pembuatan kayu bakar, arang, lesung, sampan, sedangkan bagian buahnya dapat dibuat lampu colok. Kajian etno-linguistik Nyamplung berasal dari suara ketika buahnya jatuh ke air, serta kajian etno-ekologi Nyamplung berfungsi sebagai peneduh, penahan abrasi pantai, dan penahan angin laut, serta populasi tumbuhan Nyamplung di wilayah tersebut termasuk ke dalam kategori tidak kritis karena jumlahnya 30 individu/km2. Kata kunci— Etnobotani, Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Suku Banjar