Antoni Eka Fajar Maulana
STIKES Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektifitas Pelatihan Hands Only Cpr Pada Masyarakat Awam Dengan Metode Online Dan Tatap Muka Di Komunitas Surfer Lombok Barat Imam Sahrir; Antoni Eka Fajar Maulana; Wahyu Cahyono; Suhartiningsih Suhartiningsih
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 3, No 2 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v3i2.4687

Abstract

Dari riskesdas 2018 diketahui di Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri untuk data henti jantung tidak ada tercantum secara detail data untuk kejadian henti jantung, namun memiliki data untuk kasus penyakit jantung yang merupakan salah satu penyebab henti jantung, menurut pengelompokan usia henti jantung banyak terjadi pada usia 5-14 tahun yaitu dengan angka kejadian 4.128 jiwa, dan lebih banyak terjadi pada perempuan, dari keseluruhan karakteristik angka kejadian penyakit jantung di NTB sebanyak 21.308  (Riskesdas NTB, 2018). Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui perbandingan Efektifitas Pelatihan Hands Only CPR pada Masyarakat Awam dengan Metode Online dan Tatap Muka.Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat awam anggota surfing lombok barat yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang dibagi mnejadi 2 kelompok pelatihan yaitu kelompok online dan offline dengan menggunakan teknik total sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasy eksperimental pre and post test without control group. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar Kuesioner pre dan post test. Analisa data menggunakan uji independent T-test.Hasil ini menunjukan bahwa sebelum pelatihan dari 15 responden dengan metode tatap muka ada 12 responden masuk dalam kategori pengetahuan kurang dan 15 responden dengan metode daring 13 responden masuk dalam kategori pengetahuan kurang. Setelah diberikan pelatihan 14 responden berpengetahuan baik pada kelompok tatap muka, dan 11 responden berpengetahuan baik pada kelompok daring.Ada perbedaan efektifitas pelatihan hands only CPR pada masyarakat awam dengan metode online dan tatap muka, metode yang lebih efektif adalah dengan mneggunakan metode tatap muka.
STUDI SERIAL RETENSI PENGETAHUAN MASYARAKAT AWAM POST TRAINING TENTANG HANDS ONLY CPR Indah Dwi Aulya; Antoni Eka Fajar Maulana; I Made Eka Santosa
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 4, No 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v3i1.4688

Abstract

Henti Jantung masih menjadi masalah besar di seluruh dunia dan menjadi masalah global yang terus didiskusikan oleh tenaga Kesehatan. Di negara maju sekalipun, masalah henti jantung masih menjadi fokus utama untuk diselesaikan. Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah secara konsisten tetap menduduki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia. Masyarakat awam sangat potensial dalam perannya sebagai Bystander CPR untuk membantu menyelesaikan kasus henti jantung di berbagai situasi termasuk di lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat retensi pengetahuan masyarakat awam tentang hands only CPR dengan studi serial. Desain penelitian ini adalah jenis Penelitian Deskriptif dengan subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktif STIKES Mataram program studi S1 Keperawatan semester 2 dengan populasi 63 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dan data yang dihasilkan diolah menggunakan analisis deskriptif sederhana. Pada tahap awal sebelum dilakukannya pelatihan (Pre) variabel pengetahuan rata-rata responden sebanyak 48,8%, Kemudian sesaat setelah dilakukan pelatihan (post 1), kemampuan pengetahuan rata-rata responden mencapai 85,7%. Kemudian pada hasil post test kedua (dua minggu setelah pelatihan) dan ketiga (1 bulan setelah pelatihan) berturut turut menurun menjadi 77,9% dan 73,0%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan responden tentang Hands Only CPR sesaat setelah pelatihan, kemudian diikuti dengan penurunan pengetahuan yang tidak signifikan atau dengan kata lain cenderung stabil pada post test kedua (2 minggu setelah pelatihan) dan post test ketiga (1 bulan setelah pelatihan).