Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Burung dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains Afrizal El Adzim Syahputra; Abdur Rohman
Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science Journal Vol. 18 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kaunia.3756

Abstract

Birds are the animals most frequently mentioned in the Qur’an. However, the birds in the Qur’an have never been studied using a comprehensive scientific approach. This research is expected to be able to add insight and knowledge to Indonesian scholars about the integration of the theme of birds in the Qur’an and science. This study uses a thematic method based on library research by tracing verses about birds in the Qur’an. These verses are then studied using the method of scientific exegesis in which the sources are contemporary commentary books. Then these verses can be integrated with science. Based on the research conducted by the author, the characteristics of birds in the Qur’an can be detailed as follows: First; movement of birds in the air. For thousands of years before, the Qur’an has explained the patterns of bird movement that have been revealed by science today. Second; the behavior of crows and their benefits to humans. Crows have intelligence that is beneficial to human life. Third; nutritional content in salwa birds. The nutritional value of salwa birds can nourish the human body. Fourth; the behavior of the birds bombarding Abraha’s troops. Based on the opinion of contemporary scholars, these birds are interpreted as small organisms that cause various diseases. This organism then develops into a lethal weapon of mass murder, which is popularly known as bioterrorism.
Eksploitasi Satwa Liar di Indonesia (Telaah Ketentuan Pasal 302 KUHP dan UU No. 41 Tahun 2014) Lulu Septiana Dewi Saripi; Abdur Rohman; Kumala Lutfiya Asih Pamularsih
Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum Vol. 4 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Laboratorium Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mal.v4i1.230

Abstract

Indonesia merupakan negara yang menjamin kelestarian satwa yang dilindungi melalui lembaga konservasi. Hal-hal mendasar pada pendirian kebun binatang diatur oleh pemerintah pusat. Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber Daya Alam hayati serta Ekosistemnya. Dengan banyaknya sumber daya alam hewani di Indonesia menjadikan pula banyak terjadinya eksploitasi satwa liar yang menjadi ancaman bagi kelestarian dan keberlangsungan satwa. Pada 23 Januari 2023 terdapat 372 kasus kejahatan satwa liar yang dilindungi. Ditengah tingginya penanganan kasus kejahatan satwa dilindungi, pelaksanaan Pasal 91B UU Nomor 41 Tahun 2014 dan dalam Pasal 320 ayat (1) KUHP masih belum maksimal. Hal ini berdasarkan bahwa tuntutan dan putusan pengadilan yang menjatuhkan vonis maksimal. Hal ini harus menjadi perhatian agar Indonesia terus menjamin keberlangsungan hukum satwa dilindungi mengingat tingginya sumber daya alam hewani di Indonesia. Artikel ini menyajikan data berdasarkan metode penelitian analisis yuridis normatif dari berbagai sumber hukum, yang salah satunya berasal dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. 
Al-Taḥlīl al-Balāgī ‘alā Sūrah al-‘Alaq min Khilāl al-‘Anāṣir al-Sab’ah Sodikin Sodikin; Abdur Rohman
JILSA (Jurnal Ilmu Linguistik dan Sastra Arab) Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL (Special Issue)
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jilsa.2023.7.1.107-115

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis surah al–Alaq menurut kajian ilmu balaghah modern dengan berdasarkan tujuh aspek yaitu : idelpokok pikiran, tema/topik, makna, penggambaran, kata, nada dan struktur. Ide merupakan pokok pikiran dalam surat, kemudian pokok pikiran ini direalisasikan dalam tema-tema (topik-topik). Sementara aspek makna, penggambaran dan nada dikenal dalam ilmu balaghah dengan ilmu ma’ani, bayan, dan badi’. Adapun yang dimaksud dengan kata kata adalah kecermatan pemilihan kata dan ungkapan. Dan yang dimaksud dengan aspek struktur adalah adanya kaitan antara satu ayat dengan ayat yang lain, adanya hubungan antara nada dan makna, serta antara pembukaan dan penutup ayat. Ide atau pokok pikiran dalam surat al-Alaq adalah tentang penciptaan manusia, pendidikan, dan kedurhakaan mereka. Sementara tema-tema yang ada dalam surat al-Alaq adalah tentang : Penciptaan manusia, perintah membaca dan menulis, kedurhakaan manusia dan ancaman terhadap pendurhaka. Hasil lain yang didapatkan adalah bahwa surat al-Alaq terdapat hubungan yang serasi antara nada dan makna, adanya kaitan antara satu ayat dengan ayat yang lain dan adanya korelasi antara pembukaan dan penutup ayat.