WG. Pramita Ratnasari
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI PROGRAM PEMBUATAN NASI KEBULI INSTAN DI PONDOK PESANTREN AL-UMM BENTENG SUNNI ASY’ARI SYAFI9’I CIPUTAT Najla 20; WG. Pramita Ratnasari
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat Vol 6, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jmm.v6i2.13957

Abstract

PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI PROGRAM PEMBUATAN NASI KEBULI INSTAN DI PONDOK PESANTREN AL-UMM BENTENG SUNNI ASY’ARI SYAFI’I CIPUTAT TIMUR merupakan pemberdayaan yang menjadikan generasi penerus ataupun masyarakat sekitarnya menjadi produktif dalam kehidupannya di masa sekarang dan masa yang akan datang, bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain dengan pengetahuan dan skill yang dimilikinya selama di praktekkan di pondok pesantren. 
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMANFAATAN POTENSI BUDAYA LOKAL Madania Cahya Rani; WG. Pramita Ratnasari
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 10, No 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v10i1.21505

Abstract

Abstract. Betawi batik in the Terogong area has existed since the 1960s constitutes craftsmen mostly women. However, with the development of modernization, this culture has begun to disappear since the 1970s. The founders of Terogong Betawi Batik, Mrs Siti Laila and Mrs Hafidzoh saw this as a potential to empower local women and revive the culture of their ancestors. This study aims to understand the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik craftsmen, and to see the results obtained by these female craftsmen during their involvement in this home industry. This research was conducted using a descriptive qualitative research type with observation, interviews, and documentation studies data collection techniques. The theory employed in this research is the stage theory proposed by Teguh Sulistiyani, and the theory of believing empowerment to see the results put forward by Schuler, Hashemi and Riley as quoted by Edi Suharto. The results of this study indicate that the empowerment process within the Terogong Betawi Batik female craftsman could positively increase their capacities such as freedom of mobility, acquaintance ability, well-coordinated capability, the augmented involvement in household decisions, and economic family security. These craftswomen who succeeded in the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik management achieved benefits both in material and intellectual. Abstrak. Batik Betawi di wilayah Terogong sudah ada sejak tahun 1960-an dengan pengrajin yang mayoritas perempuan. Namun seiring berkembangnya zaman yang semakin modern, budaya tersebut sudah mulai hilang sejak tahun 1970-an. Pendiri Batik Betawi Terogong, Ibu Siti Laila dan Ibu Hafidzoh melihat hal tersebut sebagai potensi yang mereka punya untuk memberdayakan perempuan sekitar dan membangkitkan kembali budaya yang dimiliki nenek moyangnya terdahulu. Tujuan dari penelitian ini untuk lebih mengetahui proses pemberdayaan yang dilakukan oleh para perempuan yang berlatar belakang budaya Betawi sebagai pembatik batik Betawi Terogong, dan mengetahui hasil yang diperoleh pengrajin perempuan selama bergabung dalam industri rumahan tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Teguh Sulistiyani, dan teori keberhasilan pemberdayaan untuk melihat hasil yang dikemukakan oleh Schuler, Hashemi dan Riley dalam Edi Suharto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya usaha Batik Betawi Terogong tersebut proses pemberdayaan yang dilakukan pengrajin perempuan dapat meningkatkan kapasitas diri mereka seperti: kebebasan mobilitas, kemampuan membeli kebutuhan rumah tangga, dan ikut terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga, dan jaminan ekonomi keluarga. Para perempuan pengrajin batik Betawi Terogong sudah berhasil dalam proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pengelola Batik Betawi karena banyak manfaat yang didapat dari materiil maupun intelektual mereka dari proses tersebut.
Peran Kelembagaan Lokal Dalam Aktivitas Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Yudi Ariski; WG Pramita Ratnasari
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/jpm.v10i1.9921

Abstract

Kesenjangan antara potensi dengan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pesisir, mengindikasikan kondisi ini memerlukan pemberdayaan. Keberadaan UPTD Sentra Pengolahan Hasil Perikanan (SPP) dikawasan penelitian mengerucutkan maksud dari penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini ialah menyoroti bentuk-bentuk program, peran serta permasalahan yang ada di lingkungan SPP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Pemilihan informan menggunakan teknik Purposive Sampling, berdasarkan kriteria keterlibatannya dalam kegiatan pemberdayaan. Hasil penelitian menujukan bahwa terdapat dua program yang murni berasal dari SPP dan dua program lainya berasal dari luar lembaga, namun difasilitasi oleh SPP. Keberadaan SPP dinilai menguntungkan dan memberikan peran positif dalam kehidupan masyarakat pesisir, terutama pengolah atau pemilik modal. Kendati demikian hambatan seperti penghibahan dan alih fungsi alat pengolahan, jangkauan pembinaan, ketidakjujuran pengolah, tanggung jawab pengolah, permodalan, pemasaran, mandeknya koperasi, dan terakhir sistem pengupahan buruh, menjadi hambatan bagi SPP dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Metode Dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan Pada Masyarakat Nuu Waar (Papua) Muhamad Afdoli Ramadoni, Edi Amin, WG Pramita Ratnasari
ALAMTARA: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 6 No 1 (2022): Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/alamtara.v6i1.908

Abstract

The contribution of a preacher is very important in developing Islamic teachings. In his activities, the da'i struggles to straighten out his creed and uphold the Amar Ma'rf Nahi Munkar. Ustadz Fadzlan Garamatan is a preacher who is famous for his da'wah method in the interior of Papua. Through a unique concept and approach, he teaches proper and correct bathing procedures using good and correct water and soap (thâharah) and conveys the values of Islamic da'wah. The method used in this research is descriptive analysis method through a qualitative approach. This method is in the form of direct observation and interviews with Ustadz Fadzlan Garamatan. The findings of this study indicate that the da'wah method carried out by Ustadz Fadzlan Garamatan is in accordance with the first, the bi al-Hikmah method through the form of thâharah the practice of bathing with water and soap. Second, the method of bi al-Mau'izah al-Hasanah uses da'wah bi al-Lisan, bi al-'Amal and bi-al_Qolam. Third, the bi al-Mujlah bi-al-Lati Hiya Ahsan method provides advice and builds dialogue with religious leaders, traditional leaders, and tribal leaders as well as coaching the converts. So that the message of da'wah conveyed can change mad to continue working on amar ma'rūf nahy munkar, and the peak of the creation of good morals.
PERAN YAYASAN ANAK DAN PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN DAN EKONOMI DI KALANGAN PEKERJA SEKS PEREMPUAN Defa Tsamara Zafirah; WG Pramita Ratnasari
Jurnal Kommunity Online Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FIDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v3i1.30919

Abstract

The problems faced by Female Sex Workers (FSWs) are low economic problems, vulnerability to HIV/AIDS or STIs, and not having other decent work options. Yayasan Anak dan Perempuan (YAP) is a foundation that assists FSWs in North Jakarta to change their social, health, and economic conditions. This study aims to describe the roles of YAP, the results of empowerment, and identify inhibiting and supporting factors in the health and economic empowerment among FSWs through the HIV/AIDS Program and the Economic and Education Program. This study used a qualitative research method, purposive sampling technique, data mining through observations, interviews, and literature studies. The results show that YAP plays facilitative roles, educational roles, representational roles, and technical roles in health and economic empowerment among FSWs. The results of empowerment in the fields of education and health are considered optimal, while in the spiritual and economic fields are considered not optimal. Several factors that hindered YAP in empowering PSP are there is no provision of religious education, no further training regarding tips for maintaining and developing a business, etc. Supporting factors, include: mentoring is carried out by staff who have the same experience as FSWs, etc.
KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ FADZLAN GARAMATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ISLAM NUU WAAR Muhamad Afdoli Ramadoni; Edi Amin; WG Pramita Ratnasari
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.26246

Abstract

Peran seorang pendakwah sangat penting dalam mengembangkan ajaran Islam. Dalam aktivitasnya da’i berjuang meluruskan akidah serta menegakkan Amar Ma’rūf Nahi Munkar. Ustadz Fadzlan adalah sosok da’i penuh semangat dan tak pernah kenal lelah dalam menyiarkan agama Islam. Ia terkenal dengan kiprah dakwahnya di pedalaman Papua dengan mengajarkan bagaimana tata cara kebersihan (thâharah) yang baik dan benar serta menyampaikan nilai-nilai dakwah Islam. Sehingga penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana Komunikasi Dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan dalam pemberdayaan masyarakat Nuu Waar. Penelitian ini berangkat dari paradigma kontrutivisme, dengan motode penelitian dekstriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi Islam oleh Andi Faisal Bakti (2010). Teori ini mengatakan bahwa dalam melaksakan dakwah terdapat empat tahapan yang mencapai kebershasilan, yaitu tablîgh, taghyîr, takwîn al-ummah/amar ma’rūf nahi munkar, dan khairiyah al-ummah/ akhlâq.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Fadzlan Garamatan sudah sesuai dengan teori Komunikasi Islam. Dakwah yang dilakukan dengan proses yang panjang dan penuh kesabaran, keikhlasan, dan memberikan hasil serta perkambangan buat masyarakat pedalaman Papua. Ustadz Fadzlan mengenalkan Islam kepada masyarakat pedalaman di Papua dengan mencontohkan konsep thâharah atau bersuci, setelah dakwah nya berhasil dan masyarakatnya telah masuk Islam, selajutnya yaitu perubahan dibimbing dan melakukan perbaikan yang ada di maksyarakat baik itu berupa akhlâq, mental, ekonomi, maupun pembangunan di masyarakat hingga terciptanya kebahagian fisik, intektual, mental, moral dan spritual. Sehingga pesan dakwah yang disampaikan dapat merubah madʻū untuk terus mengerjakan amar ma’rūf nahy munkar, dan puncak terciptanya akhlâq yang baik.
INDUSTRI BUDAYA DAN KOMODITAS (STUDI KASUS TENUN TRADISIONAL NUSA TENGGARA BARAT SEBAGAI KOMODITAS DAN SENI DALAM KERANGKA BUDAYA DAN RELIGI) Wg. Pramita Ratnasari
Jurnal Kommunity Online Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FIDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v3i2.31027

Abstract

Tenunan atau  kain tenun merupakan hasil teknologi manusia yang memiliki sejarah yang panjang.  Memproduksi kain tenun telah dilakukan oleh hampir seluruh umat manusia di muka bumi. Tekstil yang dihasilkan dari kegiatan menenun melewati berbagai proses yang bukan hanya proses fisik semata namun juga pengalaman para penenun sebelum, sedang, atau setelah menenun dan tujuan sosial dari tenunan sehingga menjadikan kain tenun bukan hanya memiliki fungsi biologi semata namun juga harus dapat memenuhi fungsi-fungsi lain yaitu estetika, sosial, ekonomi, dan juga religi.  Kain tenun yang menjadi objek materi diproduksi melalui tahapan-tahapan proses yang dilewati oleh para penenun dari pengalaman-pengalamannya dalam kehidupan sehari-sehari yang dirasakan kemudian dimaknai dengan simbol-simbol yang dibuat dalam proses kreatifitas dan  rasa estetika mereka terhadap simbol tersebut. Kajian  ini bertujuan untuk melihat bagaimana perubahan yang terjadi dalam pemberian makna kain tenun yang tidak hanya bernilai seni tetapi juga memiliki nilai ekonomi karena kain tenun merupakan komoditas dalam industri budaya serta pariwisata di Pulau Lombok dan nilai religi yang tertuang dalam motif-motif tenun beserta perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan kehidupan sosial para pengrajinnya. Secara signifikan menunjukkan bahwa terjadi perubahan makna dan simbol pada motif tenun Lombok yang merupakan implikasi dari perubahan pola kehidupan masyarakat setempat dari pola ekonomi tradisional menjadi pola ekonomi modern dengan menjadikan tenun tradisional sebagai komoditas warga setempat.
EVALUASI PROGRAM JEJAK SERIBU PRENEUR DALAM KEGIATAN PENGOLAHAN MAKANAN OLEH-OLEH DI KELURAHAN PULAU TIDUNG Fithri Farhana; Wg. Pramita Ratnasari
Jurnal Kommunity Online Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FIDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v2i2.28281

Abstract

Jejak SeribuPreneur is a community development program implemented in the Village of Tidung Island, Thousand Islands, DKI Jakarta. Jejak Seribu Preneur program aims to develop the business of members of the target group by making various improvements, including financial capital improvement, physical capital improvement and human resources capital improvement. One of the stages of community development activities is the evaluation stage, where the function of the evaluation stage to see the success of the program, in this case the Jejak Seribu Preneur program. This study uses evaluation model according to Pietrzak, et al., where according to him there are three stages of evaluation, namely input evaluation, process evaluation and results evaluation. This study uses qualitative approach with descriptive research type, where researchers will describe what it is related to the findings of the study based on observations, interviews, documentation and literature. This research aims to find out the planning, implementation and results of the Jejak Seribu Preneur program in Tidung Island Village. The result of this research is the success of the Jejak Seribu Preneur program in developing the business of members of the target group, this can be seen from the differences, namely the increase in revenue, the increase in science and knowledge, and the expanding sales market.
PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI PROGRAM KAMPUNG BEBAS RENTENIR (KBR) KUBE BERDAYA OLEH RUMAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (RPM) DI PAMULANG, KOTA TANGERANG SELATAN Hana Fairuz; WG. Pramita Ratnasari
Jurnal Kommunity Online Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FIDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v3i2.30917

Abstract

Abstract Small and Medium Enterprises (SME) are a type of business that is still growing rapidly in Indonesia. There are still many SME actors who have weak economic values, this is due to low business capital ownership so that business actors tend to seek loans with easy and quick access conditions. Loans through moneylenders are considered to be able to help the economic activities of business actors, on the other hand moneylenders have some bad impacts that can harm the borrower because they provide early discounts and interest. This study aims to determine the process and results of empowerment in the Moneylender Kampung Bebas Rentenir. This study uses a qualitative approach. Informants were selected using a purposive sampling technique. Data was collected using observation, interviews, and documentation studies. The data was analyzed using the data analysis technique proposed by Miles and Huberman, and Triangulation was used as data validity technique. The results of the research that have been obtained show that in the implementation of empowering SME in the program Kampung Bebas Rentenir, there is an empowerment process including awareness process, knowledge transformation, and intellectual ability improvement. The results of the empowerment of SME carried. The results of the empowerment of SME carried by Rumah Pemberdayaan Masyarakat in program Kampung Bebas Rentenir is to have the ability to fulfill basic needs, to increase income, and to participate in development.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAMPUNG BATIK CIBULUH KELURAHAN CIBULUH KOTA BOGOR JAWA BARAT OLEH LPEM BAZNAS Fajar Abdurrachman; WG Pramita Ratnasari
Jurnal Kommunity Online Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FIDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v4i1.33793

Abstract

Indonesia has many different cultures produced by various ethnic groups of people in every region in Indonesia, one of which is Batik. Batik is a unique Indonesian art that has been worldwide and even UNESCO has designated Batik as Indonesian cultural heritage. LPEM BAZNAS utilizes Batik culture to empower people in the Bogor area, precisely in Cibuluh Batik Village. The empowerment carried out is batik training through the mustahik entrepreneur program conducted by BAZNAS. This study aims to determine the process of economic empowerment carried out by LPEM BAZNAS, and to find out the results obtained by craftsmen while joining the cottage industry.This research was conducted using descriptive qualitative research with data collection techniques used, namely observation, interviews, and documentation studies. This study uses the theory of stages of empowerment by Sulistiyani, and the theory of success of empowerment to see the results proposed by Schuler, Heshemi and Riley quoted in Edi Suharto's book.The results of this study indicate that the utilization of local cultural potential, namely Batik Bogor by BAZNAS, has succeeded in improving the economy of the people of Kampung Batik Cibuluh.