Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Pengawasan terhadap Kinerja Perawat melalui Perilaku Pelayanan di Rumah Sakit Endri Mustofa; Hardani Widhiastuti; Rusmalia Dewi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.145-154

Abstract

Kinerja karyawan dapat ditentukan oleh gaya kepemimpinan. Permasalahan hubungan kinerja karyawan dan pemimpin ada beberapa factor yang menjadi alasan sebab akibat yang timbul melalui proses berkomuikasi, berinteraksi dan bekerjasama. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh gaya kepemimpinan transaksional dan pengawasan terhadap kinerja perawat melalui perilaku pelayanan di Rumah Sakit Tentara Tk. II dr. Soepraoen Malang. Pada penelitian ini terdapat tiga Variable yang diukur, yaitu gaya kepemimpinan transaksional, pengawasan, dan perilaku pelayanan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Tentara Tk. II dr. Soepraoen Malang. Instrumen yang digunakan aladah kuesioner. Uji instrument telah valid dan reliabel. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif dan analisis jalur (path analysis) serta analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya perilaku pelayanan. Tidak ada pengaruh pengawasan dengan perilaku pelayanan yang diterapkan pada Rumah Sakit Tentara Tk. II dr. Soepraoen Malang. Ada pengaruh gaya kepemimpinan transaksional secara langsung terhadap kinerja perawat. Ada pengaruh pengawasan secara langsung terhadap kinerja perawat serta ada pengaruh perilaku pelayanan secara langsung terhadap kinerja perawat. Kesimpulan gaya kepemimpinan transaksional yang diterapkan akan lebih berhasil meningkatkan kinerja perawat apabila diikuti dengan peningkatan perilaku pelayanan, baik dari dimensi-dimensi maupun factor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat yang ada di Rumah Sakit Tentara Tk. II dr. Soepraoen Malang.
Pelatihan Konselor Pada Kader Lansia RW.19 Sendangmulyo - Semarang Rusmalia Dewi; Sri Kandariyah Nawangsih; Maria Yuliana Wangge
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i1.1232

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah upaya melatih para kader lansia agar dapat berperan sebagai konselor untuk kesejahteraan lansia di RW.19 Sendangmulyo di kota Semarang. Berdasarkan hasil pengabdian pada bulan Juni 2022, kami tim pengabdian psikologi USM mendapatkan hasil bahwa kurangnya program yang dilakukan pada lansia RW.19 membuat para kader lansia hanya melakukan rutinitas kegiatan posyandu lansia setiap bulannya. Disisi lain sebenarnya para lansia merasakan kenyamanan, kegembiraan saat mereka saling bertemu, bercerita dan didengarkan. Hal ini membuat kami mencari solusi agar dapat menampung permasalahan para lansia yang ada di RW.19 ini. Salah satunya adalah dengan menambah kemampuan para kadernya melalui pelatihan konselor. Dimana prosesnya saat pelayanan posyandu atau saat para kader ada di lingkungannya dapat membantu lansia dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Harapannya lansia di RW.19 dapat menjadi lansia yang bahagia dan berdayaguna. Pada Perencanaan Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019, pemerintah pusat dan daerah dapat melibatkan peran serta lintas sektor dan masyarakat. Peran masyarakat inilah yang kami lakukan dengan memberikan pelatihan konselor pada kader lansia agar lebih memahami proses perkembangan lansia dan emosi-emosi yang muncul guna kesejahteraan lansia. Tim pengabdian memberikan pelatihan konselor pada para kader lansia terkait kesejahteraan lansia dengan metode pembelajarannya berupa ceramah, cerita, permainan dan diskusi bersama seputar materi menjadi konselor. Hasilnya menunjukkan para kader lansia mampu memahami hasil pelatihan dan menjadi pendamping pada lansia-lansia yang berada di lingkungan RW.19 Sendangmulyo. Rencana luaran yang akan dilakukan adalah : Jurnal Pengabdian. HaKI, Publikasi Media Cetak, Bahan ajar, Video upload di Youtube.
PERAN IKLIM KERJA-KELUARGA DAN BEBAN BERLEBIH KERJA-KELUARGA DALAM MEMPREDIKSI KONFLIK KERJA-KELUARGA PADA KARYAWAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Rusmalia Dewi; Gusti Y. Asih; M. M. Shinta Pratiwi
Jurnal Psikologi Vol 16, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i1.7672

Abstract

Work and family problems in working adults are very complex during this pandemic, especially for those who are married and have children. Many role demands must be met from the work and family domains or are called work-family conflicts. The consequences of ongoing work-family conflict can be detrimental to individual health physically and psychologically, so prevention efforts are made by examining the role of the antecedent variables, namely work-family climate and work-family overload on work-family conflict. This study aims to examine the role of work-family climate and work-family overload on work-family conflict. The method used is quantitative. The research subjects were BPR Central Java and DIY employees. Statistical analysis with multiple regression tests. The sampling method uses simple random sampling. The results showed that there was a significant influence between work-family climate, work-family overload and work-family conflict on BPR employees (Rsquare = 0.505 p < 0.001). Work-family overload greatly influences work-family conflict ( r= 0.69) and work-family climate contributes (r = -0.22) to reducing work-family conflict among employees. These two variables contribute 50.5% to work-family conflict among BPR employees in Central Java and DIY. The ability of BPR employees to manage work-family conflict can prevent the consequences of work-family conflict, such as protecting their physical and psychological health so that they are able to improve their performance and quality of life in the post-pandemic period.