Andre Sugioko
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Usulan Model Simulasi Antrian Dengan Menggunakan Software Promodel (Studi Kasus: Restoran Nasi Uduk Hebring, Jakarta Utara) Daniel Satya Kusuma; Edmund Widyananda Liwangsa; Michael Bryant Tanu Wijaya; Andre Sugioko
Inkubis : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2022): INKUBIS: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Siber Cerdika Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59261/inkubis.v4i1.63

Abstract

Perkembangan industri FnB di Indonesia terutama pada masa kini memiliki perkembangan yang sangat pesat. Badan Pusat Statistik sendiri mencatatkan pertumbuhan HOREKA (hotel, restoran dan kafe) sendiri memiliki pertumbuhan kurang lebih 12% setiap tahunnya. pelaku usaha industri FnB saat ini juga senantiasa berusaha memberikan inovasi terbaru dan pengalaman yang baik dan unik pada pelanggannya (suasana, sistem pemesanan, kualitas pelayanan, dan sejenisnya). Hal ini ditunjukkan oleh munculnya adaptasi salah satunya terhadap sistem pemesanan yang cepat saji seperti pada industri FnB kebarat-baratan. Salah satu akulturasi budaya Indonesia dengan sistem pemesanan kebarat-baratan adalah pada Restoran Nasi Uduk Hebring yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Meski memiliki fokus utama dari sistem pemesanan yang mengadaptasi kondisi cepat saji, masih ditemukan sejumlah masalah didalam sistem ini, salah satunya adalah lamanya waktu pelanggan yang harus menunggu yang secara langsung memberikan kesan buruk terhadap pelayanan restoran. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan software Promodel untuk mengetahui kondisi awal dari rangkaian sistem yang ada, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan mengeliminasi permasalahan yang ada dengan usulan yang telah disimulasikan dan bersifat valid. Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan mengumpulkan data dalam satuan waktu dari sejumlah kegiatan restoran. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan diuji dan dimasukkan kedalam model yang telah dibentuk secara riil oleh peneliti melalui software Promodel. Dari 3 usulan yang diusulkan, ditetapkan kesimpulan bahwa usulan-3 yaitu penambahan kasir dan pelayan masing-masing berjumlah 1, memberikan peningkatan secara langsung dari jumlah pelanggan yang selesai dilayani pada jam sibuk restoran menjadi 47 pelanggan yang semula berjumlah 32 pelanggan (kenaikan 46,88%).
Usulan Tata Letak Group Technology Pada Fasilitas Workshop PT. Sarana Energi Investama Sebastian Gunawan; Trifenaus Prabu Hidayat; Andre Sugioko
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 5 (2023): LEAN AND GREEN FOR SUSTAINABILITY DEVELOPMENT GOALS IN THE I4.0 ERA
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sarana Energi Investama operates as an industry in the field of electrical components. Some of the products produced by PT Sarana Energi Investama include LVMDP panels, sub-distribution panels, Lighting panel, Emergency panel, Elevator panels, and others. In this case, the layout owned by PT Sarana Energi Investama is still non-standard in nature and was placed without taking into account the flow of production as well as the frequency and relations between production facilities. In this case, research was conducted regarding the design of the facility layout at the workshop facility owned by PT Sarana Energi Investama using the group technology layout. Group technology layout is considered one of the methods that can be used to design layouts in an effective, efficient, and flexible manner for customized product types and is able to overcome production constraints when the quantity of demand fluctuates. In the study, calculations were carried out using routing sheets, calculating the frequency of transfers, determining relationships between facilities, using rank-order clustering algorithms to design group technology layouts, as well as designing intracellular and overall facility layouts. Based on this research, using the proposed layout can increase the efficiency of moving distances by 40.74%, moving time by 31.25%, and material handling costs by 31.25% within a month.
Penentuan Strategi Peralihan dari Tata Letak Tradisional Menjadi Tata Letak Non-Tradisional Trifenaus Prabu Hidayat; Andre Sugioko; Yohanes Yosua Lewi Manalu
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 4 (2022): RENEWABLE ENERGY TOWARD SUSTAINABILITY OF SUPPLY CHAINS IN THE I4.0 ERA
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan yang terjadi membentuk sebuah lingkungan industri yang dinamis, dimana terdapat jenis produk yang bervariasi dan fluktuasi volume produksi. Kelemahannya dalam meminimumkan jarak perpindahan material menyebabkan tata letak tradisional menjadi tidak efisien untuk digunakan, sehingga diperlukan sebuah rancangan tata letak yang mampu mengatasi kelemahan tersebut serta strategi dalam mengembangkan tata letak, yakni dari tradisional menjadi non-tradisional. Pada penelitian ini digunakan dua perusahaan berbeda, yakni PT. X menggunakan tata letak produk dan PT. Y tata letak proses. Penelitian ini memberikan perhitungan dan analisis tata letak dengan metode rectilinear untuk kriteria jarak, Material handling planning sheet (MHPS) untuk kriteria waktu dan biaya material handling. Hasil yang didapatkan tata letak proses adalah 1.586,36 meter, 175,9967 menit dan Rp 70.423,75 sedangkan hasil yang didapatkan untuk tata letak produk adalah 1.154,97 meter, 415,2947 menit dan Rp 167.403,4. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan tata letak non-tradisional, yakni tata letak selular dan tata letak Modular. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tata letak Modular mampu mengurangi Jarak sebesar 45,12%; Lama waktu 24,74% ; dan biaya 27,74% dari tata letak proses. Sedangkan hasil yang didapatkan tata letak seluler mengurangi Jarak sebesar 8,35%; Lama waktu 2,393% ; dan biaya 2,393% dari tata letak produk.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tata letak non-tradisional yang baik sebagai peralihan dari tata letak proses adalah tata letak Modular, sedangkan untuk tata letak produk adalah tata letak selular