Velisia Putri Natalie
Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN COVID-19 YANG BERGEJALA DI RSUP SANGLAH TAHUN 2020 Velisia Putri Natalie; Daniel Setiawan Lay; Firman Parulian Sitanggang; Nyoman Srie Laksminingsih; Elysanti Dwi Martadiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya penyakit penyerta diketahui meningkatkan kerentanan pasien untuk tertular COVID-19 dan mempengaruhi tingkat keparahan seseorang yang telah terinfeksi Sars-CoV-2. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya yang dianggap meningkatkan risiko infeksi dan keparahan infeksi, karena prevalensinya pada pasien COVID-19 di Indonesia. Dua ratus dua puluh empat (224) pasien dengan gambaran radiografi pneumonia di RSUP Sanglah dari Maret 2020 sampai Desember 2020 memenuhi kriteria inklusi penelitian. Informasi tambahan yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, tes RT-PCR COVID-19, dan riwayat hipertensi, dan semua data dianalisis menggunakan regresi linier. Dari 224 subjek, 189 (84,4%) pasien terkonfirmasi positif COVID-19 melalui tes RT-PCR. Proporsi pasien COVID-19 pria dan wanita serupa. Ditemukan proporsi lansia atau lansia tertinggi di antara seluruh pasien COVID-19 (86 pasien, 45,5%). Riwayat hipertensi ditemukan pada dua pertiga dari seluruh pasien COVID-19 (64 pasien, 33,8%), dan secara signifikan mempengaruhi pasien COVID-19 yang bergejala (p=0,013). Usia, jenis kelamin, dan hipertensi secara bersamaan memengaruhi COVID-19 (sig=.000). Pada saat penelitian ini dilakukan, sebagian besar pasien pneumonia secara radiografik disebabkan oleh infeksi Sars-CoV-2. Penelitian ini juga menemukan korelasi yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan gejala COVID-19. Usia dan jenis kelamin tidak memiliki peran dalam menentukan kerentanan dan tingkat keparahan COVID-19. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menggambarkan penyakit kronis lainnya sebagai komorbiditas pada infeksi COVID-19 mengenai besarnya dalam menyebabkan perbedaan kerentanan dan keparahan pada pasien COVID-19.