Ahmad Ridwan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fungsi dan Peran Guru Pendidikan Agama Islam untuk Peningkatkan Kedisiplinan Pelaksanakan Sholat Berjamaah Siswa Ahmad Ridwan; Delvira Asmita; Neiny Puteri Wulandari
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.2164

Abstract

This paper examines the role of Islamic religious education teachers in improving the discipline of congregational prayers. The author focuses this paper on the role of Islamic religious education teachers in improving the discipline of congregational prayers. Teachers play an important role in guiding student behavior to achieve learning goals. The same is true in carrying out prayer services, because a teacher is not only a facilitator who is obliged to provide information about various matters regarding knowledge. Islamic religious education is a professional educator who has the task of educating, teaching and guiding students in schools in understanding and practicing Islamic religious teachings. Discipline is an exercise in forming or perfecting and carrying out certain patterns of behavior to comply with rules or regulations accompanied by awareness and sincerity. Discipline in carrying out congregational prayers is perfecting or carrying out congregational prayers on time. Discipline in prayer means practice that forms, straightens, or perfects the implementation of prayer both in the procedure for carrying it out and in the discipline of its implementation. Discipline in prayer can also mean efforts to shape one's behavior to be disciplined in prayer implementation, both movement, reading and also the time of its implementation. Therefore, Islamic religious education teachers play a very important role and have a function in increasing the discipline of praying in congregation of students..
Kurikulum Pesantren Dalam Proses Kaderisasi Ulama (Studi Multi Situs Pesantren Salafiyah di Sumatera Utara) Ahmad Ridwan; Syamsu Nahar; Siti Halimah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.6922

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tujuan, Materi, strategi/metode, serta evaluasi keberhasilan kurikulum Pesantren Salafiyah dalam proses kaderisasi ulama pada tiga pondok pesantren di Sumatera Utara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif multi situs. Untuk mendapatkan data yang benar proses pengumpulan data dengan wawancara secara mendalam berupa serangkaian pertanyaan, observasi berupa pengamatan, serta pengumpulan dokumen dengan teknik analisi berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menginformasikan bahwa pesantren salafiyah di Sumatera Utara memiliki tujuan yang terfokus pada kaderisasi ulama dengan penekanan pada pemahaman Islam dan pembentukan karakter; Materi pembelajaran didasarkan pada ajaran Islam otentik dan mengacu pada sumber-sumber klasik (kitab kuning); Strategi/metode pembelajaran beragam, namun tetap berorientasi pada pembentukan ulama berkualitas; Evaluasi pembelajaran menakankan pada kemampuan membaca, memahami kitab kuning. Dengan demikian penelitian ini berhasil mengungkapkan secara mendalam tujuan, materi, strategi/metode, dan evaluasi keberhasilan kurikulum pesantren salafiyah. Temuan penelitian memberikan kontribusi baru dengan menyoroti fokus pesantren pada kaderisasi ulama yang tidak hanya terbatas pada aspek keilmuan, tetapi juga pada pembentukan karakter sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Penekanan pada pemahaman Islam otentik dan penerapan metode pembelajaran yang beragam namun tetap berkualitas, serta evaluasi yang menitikberatkan pada kemampuan membaca dan memahami kitab kuning.