Riri Maria
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Depok 16424

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

20-Degree Elevation to Reduce Swelling and Pain After Lower Extremity Open Reduction and Internal Fixation Surgery Eni Purwanty; Riri Maria; Masfuri Masfuri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24 No 3 (2021): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i3.1000

Abstract

Surgery for open reduction and internal fixation (ORIF) causes tissue swelling and pain in the surgical area. Swelling and pain can be reduced by performing distal elevation in the area of surgical ORIF. This study aimed to determine the effect of a 20° elevation on swelling and pain level of patients after surgery for ORIF of the lower extremities. A quasi-experimental design with one intervention group (pretest and posttest) and one control group was implemented. Thirty-four post-operative ORIF patients treated in one hospital in South Sumatera met the inclusion criteria and were divided into intervention and control groups. Swelling circumference was measured using tape meters, and pain level was assessed with a numeric rating scale. Dependent t-test, independent t-test, and Pearson correlation were applied for data analysis. Results showed that the average difference in swelling circumference and pain level between pre and post intervention was 1.93 ± 0.25 and 1.29 ± 0.35, respectively. Significant differences were found in the mean swelling circumference and pain level between the intervention and control groups (p = 0.000). Therefore a 20° elevation of lower extremity on the second day after ORIF for two days can be an alternative for nursing intervention to reduce swelling and pain. Abstrak Elevasi 20 Derajat untuk Menurunkan Pembengkakan dan Nyeri Pasca Bedah Open Reduction and Internal Fixation Ekstremitas Bawah. Pembedahan open reduction and internal fixation (ORIF) menyebabkan pembengkakan jaringan dan nyeri pada area pembedahan. Pembengkakan dan nyeri dapat dikurangi dengan melakukan elevasi distal pada area bedah ORIF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elevasi 20° terhadap tingkat pembengkakan dan nyeri pada pasien pasca operasi ORIF ekstremitas bawah. Desain kuasi-eksperimental dengan satu kelompok intervensi (pretest dan posttest) dan satu kelompok kontrol diterapkan pada penelitian ini. Tiga puluh empat pasien ORIF pasca operasi yang dirawat di salah satu rumah sakit di Sumatera Selatan memenuhi kriteria inklusi dan dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Lingkar pembengkakan diukur menggunakan meteran pita, dan tingkat nyeri dinilai dengan skala numerik. Dependent t-test, independent t-test, dan korelasi Pearson digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata perbedaan lingkar bengkak dan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah intervensi masing-masing adalah 1,93 ± 0,25 dan 1,29 ± 0,35. Perbedaan bermakna ditemukan pada rerata lingkar pembengkakan dan tingkat nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p = 0,000). Oleh karena itu, elevasi 20° ekstremitas bawah pada hari kedua setelah ORIF selama dua hari dapat menjadi alternatif intervensi keperawatan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri. Kata Kunci: bengkak, ekstremitas bawah, elevasi, nyeri, open reduction and internal fixation
Hubungan Antara Diabetes Self Care dengan Score Pedis dan Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Melitus Sri Dewi Megayanti; Yulia Yulia; Riri Maria
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i2.795

Abstract

Diabetes Self Care (DSC) merupakan bagian dari pengelolaan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan DSC dengan score PEDIS (perfusion, extend, depth, infection, sensation) dan kontrol glikemik pasien Diabetes Melitus (DM). Penelitian ini merupakan cross sectional study yang melibatkan 106 pasien, dengan kriteria inklusi pasien DM tipe 1 dan 2 dengan atau tanpa ulkus kaki yang berumur <65tahun, dapat membaca, menulis dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Penelitian dilakukan di Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Denpasar Barat II Bali Uji statistik yang digunakan adalah Mann Whitney dan Chi square. Statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara DSC dengan score PEDIS (p= 0,0005) dengan korelasi kuat (r= -0,74) dan kontrol glikemik (p= 0,0005) dengan korelasi sedang (0,45). DSC dapat digunakan untuk memprediksi kondisi kaki pasien diabetes melalui hasil score PEDIS dan dapat digunakan untuk memprediksi kontrol glikemik pasien diabetes. Menurut teori self care Orem, perawatan diri dipandang sebagai sumber daya kesehatan dalam individu. Strategi diabetes self care membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam mengelola diabetes untuk pengontrolan gula darah dan perawatan kaki yang adekuat. Kegiatan ini seharusnya dapat diarahkan tenaga keperawatan dengan cara pemberian informasi mengenai pengetahuan terkait penyakit diabetes dan perilaku pencegahan komplikasi.Abstract Correlation Between Diabetes Self Care Score PEDIS and Glycemic Control in Diabetes Mellitus. Diabetes selfcare (DSC) is an integrated part in diabetes management. The aim of this study was to analyze the correlation between DSC with PEDIS (perfusion, extend, depth, infection, sensation) score and glycemic control in diabetes patients. This study applied a cross sectional design, involving 106 patients, the inclusions are patient diabetes type 1 and 2 with or without diabetic foot ulcers who are < 65 years old, can read, write and use Bahasa. This research was conducted in the Community Health Center of West Denpasar II Bali. The statistic analyze used are Mann Whitney, and Chi square Statistics showed a significant association between DSC and PEDIS score (p= 0.0005) a strong correlation (r= -0.74) and glycemic control (p= 0.0005) a moderate correlation (0.451). DSC can be used predict the condition of diabetic foot ulcers through the PEDIS score and predict glycemic control in diabetes. In Orem’s self-care theory, self-care is a health resource in individual. The strategy of diabetes self-care requires awareness and responsibility in managing diabetes for controlling blood sugar and adequate foot care. This activity should directed by nurse to providing information about diabetes knowledge and prevention complications Keywords: diabetes self care, glycemic control and PEDIS score