Ahmad Syauqi Mubarok
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan Pengobatan pada Pasien dengan Hipertensi Akhmad Azmiardi; Aris Widiyanto; Joko Tri Atmojo; Hakim Anasulfalah; Ahmad Syauqi Mubarok
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i2.901

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang hipertensi serta ketidakpatuhan pengobatan merupakan tantangan utama untuk mengendalikan hipertensi dan mencegah komplikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan hipertensi dan kepatuhan pengobatan di antara pasien hipertensi di kabupaten Boyolali. Metode ini adalah penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 122 pasien hipertensi yang dipilih dengan random sampling. Variabel independent adalah pengetahuan tentang hipertensi dan variabel dependent adalah kepatuhan pengobatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan hipertensi dan kepatuhan pengobatan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dilakukan. Sebanyak 77 orang (63.1%) memiliki pengetahuan yang rendah dan sebanyak 72 orang (59%) yang patuh dalam pengobatan. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan pengobatan. Orang dengan pengetahuan hipertensi yang tinggi memiliki peluang untuk patuh dalam pengobatan hipertensi sebesar 2.68 kali dari pada pasien dengan pengetahuan tentang hipertensi yang rendah dan secara statistik signifikan (OR=2.68; CI95%= 1.20 hingga 5.94; p=0.022).
Pendidikan Kesehatan dan Implikasi Senam Kaki Diabetes di Dusun Kebak Desa Kebak Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Hanung Hanung; Joko Tri Atmojo; Ahmad Syauqi Mubarok; Selvia Anggitasari; Livana PH; Aris Widiyanto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i2.1164

Abstract

Menurut International Diabetes Federation (IDF), prevalensi DM diperkirakan mencapai 424,9 juta di seluruh dunia pada tahun 2017 dan 628,6 juta pada tahun 2045. Jumlah penderita DM akan mencapai 10,3 juta. Diperkirakan pada tahun 2045 jumlah ini akan terus bertambah menjadi 16,7 juta. Angka kejadian diabetes pada tahun 2015 mencapai 415 juta di seluruh dunia dan diperkirakan mencapai 642 juta pada tahun 2040. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendidikan umum dan senam kaki diabetes, Dengan peserta (lansia) dengan pendampingan tim pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah secara terus menerus. Pelatihan diberikan melalui media video, ceramah dan praktik (praktik langsung senam kaki diabetik). Adapun kegiatan pengabmas untuk senam kaki diabetik adalah: Pemeriksaan kesehatan, pendidikan (makna, penyebab, tanda, gejala, komplikasi, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hiperglikemia). Media yang digunakan adalah lembaran bolak balik dan LCD untuk menampilkan power point serta disampaikan dengan ceramah, kemudian dilanjutkan senam kaki diabetes. Pendidikan kesehatan yang diberikan dipahami dengan baik oleh peserta kegiatan yang dibuktikan dengan interaksi aktif selama pelaksanaan, memberikan umpan balik, peserta mampu mengartikulasikan makna, penyebab, tanda, gejala, dan komplikasi diabetes. Latihan kaki diabetes: peserta bisa lakukan senam kaki diabetes dengan gerakan kaki dengan bantuan tim pengabdian masyarakat. Peserta (lebih tua) antusias mengikuti kegiatan, bisa meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, peserta (lansia) dapat melakukan senam kaki diabetik secara mandiri, kegiatan senam kaki diabetik dapat diadakan 2 kali seminggu dengan durasi 15-25 menit.