Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Peduli Masyarakat

Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Dasar Keselamatan Penyelaman Masyarakat Pesisir sebagai Upaya Pencegahan Barotrauma Telinga Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Liza Wati; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1540

Abstract

Mayoritas para nelayan yang ada di wilayah pesisir Indonesia merupakan jenis penyelam tradisional, yaitu nelayan yang melakukan penyelaman secara turun-temurun tanpa berbekal ilmu pengetahuan kesehatan dan keselamatan penyelaman yang memadai (safety diving). Berbagai resiko penyakit penyelaman dapat dialami oleh nelayan penyelam tradisional, salah satunya barotrauma telinga. Barotrauma merupakan salah satu kegawatdaruratan penyelaman yang sering diabaikan oleh nelayan tradisional. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional di Desa Malang Rapat mengenai keselamatan penyelaman. Metode pendidikan kesehatan dilakukan secara ceramah, diskusi dan pelatihan prosedur penyelaman yang tepat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 dengan target responden adalah nelayan penyelam tradisional yang berjumlah 74 orang di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 42,78 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman adalah 83,22 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan partisipan setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Pendidikan kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan terbukti efektif dalam meningkatkan aspek kognitif dan keterampilan nelayan penyelam tradisional. Melalui upaya ini diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam, merubah perilaku dan meningkatkan keterampilan para penyelam dalam melakukan penyelaman yang aman dan sehat sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat penyelaman.
Edukasi Keamanan Penyelaman dan Deteksi Dini Kesehatan Nelayan Pesisir Kawal Pantai Linda Widiastuti; Wiwiek Liestyaningrum; Utari Yunie Atrie; Liza Wati; Yusnaini Siagian
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1543

Abstract

Provinsi Kepri yang memiliki laut seluas 24.121.530,0 ha (95,79%). Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kepulauan riau yang ada di pesisir adalah nelayan tradisional. Aktifitas yang dilakukan yaitu menyelam. Kegiatan menyelam yang dilakukan penyelam tradisional untuk mencari ikan maupun biota laut dengan memanah maupun menyelam dengan mengunakan alat kompresor seringkali tidak memperhatikan aspek keselamatan, sehingga risiko cedera penyelaman meningkat. Nelayan penyelam tradisional kebanyakan belum mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang teknik penyelaman secara formal. Cedera penyelaman dapat ringan sampai dengan kematian, sehingga edukasi tentang pencegahan dan pengenalan gangguan penyakit yang dapat terjadi akibat penyelaman perlu dilakukan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam dua kegiatan yang bersamaan: edukasi mengenai keamanan penyelaman dan deteksi dini kesehatan dengan cara pengobatan gratis. Hasil didapatkan 40 orang nelayan 77,5% dengan latar belakang pendidikan SD, 87,5% masa kerja nelayan tradisional 5-10 tahun, 70% lama menyelam didalam laut ≥ 5 jam, sebanyak 5 penyelam tradisional dengan keluhan dekompresi gejala yang dirasakan kebas pada kaki bagian bawah dan penurunan pendengaran serta nyeri kepala. Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan nelayan tradisional mengalami hipertensi 27 orang (67,5%), diabetes melitus 6 orang (15%) memiliki kadar glukosa darah hiperglikemia, rematik 7 orang (17,5%) asam urat tinggi. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko penyakit dekompresi akibat penyelaman tradisional dan penyakit tidak menular (PTM).
Pelatihan Massage Effleurage Menggunakan Olive Oil pada Perawat sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Dekubitus Pasien Stroke di Intensive Care Unit Utari Yunie Atrie; Yusnaini Siagian; Linda Widiastuti; Liza Wati; Soni Hendra Sitindaon
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1914

Abstract

Pasien stroke yang memerlukan tirah baring dalam waktu lama di ICU mungkin berisiko untuk mengalami dekubitus punggung. Bagi pasien risiko tinggi, perawat ICU melakukan tindakan pencegahan dengan mengubah posisi dan melakukan pijatan. Namun ternyata perawat hanya melakukan sedikit pemijatan dengan lotion atau baby oil, sehingga pada beberapa kasus pencegahan luka dekubitus masih kurang optimal. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pijat punggung yang dipadukan dengan penggunaan olive oil efektif meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga elastisitas kulit, namun sebagian besar perawat belum mengetahui manfaat dari massage effleurage dan olive oil, sehingga dirasa perlu untuk dilakukan pelatihan kesehatan. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat kritis di ICU dalam melakukan massage effleurage di punggung menggunakan olive oil sebagai pencegahan dekubitus punggung pada pasien stroke dan pasien lainnya yang menjalani tirah baring lama di ICU. Metode pelatihan massage effleurage dilakukan secara ceramah, diskusi dan tanya jawab melalui media zoom agar dapat diikuti oleh seluruh perawat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023 dengan target responden adalah perawat ICU diseluruh Rumah Sakit di Tanjungpinang yang berjumlah 60 orang. Pelatihan dievaluasi dengan pre-test dan post-test melalui google form. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 43,88 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan teknik massage effleurage menggunakan olive oil adalah 83,29 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan massage effleurage. Pelatihan meningkatkan aspek kognitif dan psikomotor perawat ICU. Melalui upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya dekubitus punggung pada pasien tirah baring lama di ICU.