Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Predictor of Major Adverse Cardiac Event (MACE) in Acute Coronary Syndrome (ACS) patients: A Scoping Review Ratna Dewi; Anita Sukarno; Utari Yunie Atrie; Budi Mulyana
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 5 No. 4 (2022): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v5i4.634

Abstract

Introduction: Acute Coronary Syndrome (ACS) is a contributor to morbidity and mortality rates every year. The cause of death in ACS is a complication known as a MACE. However, it has not been known what can trigger the occurrence of MACE after post-ACS treatment. Objective: This study aimed to review and assess conditions that could predict the occurrence of MACE after treatment of ACS patients. Method: We conducted literature on articles between 2016-2021 with four databases: PubMed, Science Direct, CINAHL, and the search engine, namely Google Scholar. The design used is a scoping review. Five independent reviewers analyzed the inclusion and exclusion criteria. The researchers drew data from each article: author, year, region, purpose, design, related factors, and results. Furthermore, the researchers used PRISMA to compile the manuscript. There were 30 articles included in the analysis. One thousand articles were obtained through a basic data search based on the PRISMA flowchart, and after finding the manual, 30 studies were identified. Researchers selected relevant articles, namely predictors associated with MACE after treatment of ACS patients. Result: The results found that the predictors associated with MACE in ACS were comorbidities, adherence to hemodynamics medication, clinical parameters, the severity of atherosclerosis, increased cardiac disease assessment scores, and psychosocial disorder.
Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Dasar Keselamatan Penyelaman Masyarakat Pesisir sebagai Upaya Pencegahan Barotrauma Telinga Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Liza Wati; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1540

Abstract

Mayoritas para nelayan yang ada di wilayah pesisir Indonesia merupakan jenis penyelam tradisional, yaitu nelayan yang melakukan penyelaman secara turun-temurun tanpa berbekal ilmu pengetahuan kesehatan dan keselamatan penyelaman yang memadai (safety diving). Berbagai resiko penyakit penyelaman dapat dialami oleh nelayan penyelam tradisional, salah satunya barotrauma telinga. Barotrauma merupakan salah satu kegawatdaruratan penyelaman yang sering diabaikan oleh nelayan tradisional. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional di Desa Malang Rapat mengenai keselamatan penyelaman. Metode pendidikan kesehatan dilakukan secara ceramah, diskusi dan pelatihan prosedur penyelaman yang tepat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 dengan target responden adalah nelayan penyelam tradisional yang berjumlah 74 orang di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 42,78 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman adalah 83,22 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan partisipan setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Pendidikan kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan terbukti efektif dalam meningkatkan aspek kognitif dan keterampilan nelayan penyelam tradisional. Melalui upaya ini diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam, merubah perilaku dan meningkatkan keterampilan para penyelam dalam melakukan penyelaman yang aman dan sehat sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat penyelaman.
Edukasi Keamanan Penyelaman dan Deteksi Dini Kesehatan Nelayan Pesisir Kawal Pantai Linda Widiastuti; Wiwiek Liestyaningrum; Utari Yunie Atrie; Liza Wati; Yusnaini Siagian
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1543

Abstract

Provinsi Kepri yang memiliki laut seluas 24.121.530,0 ha (95,79%). Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kepulauan riau yang ada di pesisir adalah nelayan tradisional. Aktifitas yang dilakukan yaitu menyelam. Kegiatan menyelam yang dilakukan penyelam tradisional untuk mencari ikan maupun biota laut dengan memanah maupun menyelam dengan mengunakan alat kompresor seringkali tidak memperhatikan aspek keselamatan, sehingga risiko cedera penyelaman meningkat. Nelayan penyelam tradisional kebanyakan belum mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang teknik penyelaman secara formal. Cedera penyelaman dapat ringan sampai dengan kematian, sehingga edukasi tentang pencegahan dan pengenalan gangguan penyakit yang dapat terjadi akibat penyelaman perlu dilakukan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam dua kegiatan yang bersamaan: edukasi mengenai keamanan penyelaman dan deteksi dini kesehatan dengan cara pengobatan gratis. Hasil didapatkan 40 orang nelayan 77,5% dengan latar belakang pendidikan SD, 87,5% masa kerja nelayan tradisional 5-10 tahun, 70% lama menyelam didalam laut ≥ 5 jam, sebanyak 5 penyelam tradisional dengan keluhan dekompresi gejala yang dirasakan kebas pada kaki bagian bawah dan penurunan pendengaran serta nyeri kepala. Hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan nelayan tradisional mengalami hipertensi 27 orang (67,5%), diabetes melitus 6 orang (15%) memiliki kadar glukosa darah hiperglikemia, rematik 7 orang (17,5%) asam urat tinggi. Mayoritas peserta memiliki faktor risiko penyakit dekompresi akibat penyelaman tradisional dan penyakit tidak menular (PTM).
Lama, Kedalaman dan Frekuensi Penyelaman terhadap Kejadian Barotrauma Telinga pada Nelayan Penyelam Tradisional Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Liza Wati; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.514 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i2.5289

Abstract

This study aims to analyze the effect of length, depth, and conversion frequency on the incidence of ear barotrauma in traditional fishermen in Malang, Meeting Village, and Bintan Regency, Riau Archipelago. The method used in this quantitative research is analytic observational with a case-control research design. The results showed that there was a relationship between length, depth, and frequency of isolation on the incidence of ear barotrauma in traditional healing in Malang, which was demonstrated through the results of the Chi-Square test analysis on various factors, namely p = 0.048 (time of rescue), p = 0.001 ( healing depth) and p=0.001 (healing frequency). The multiple logistic regression test results obtained p-value = 0.00 (p <0.05). In conclusion, duration, depth, and frequency of diving affect health problems, especially ear barotrauma in traditional healing fishermen. Of the various adaptation factors, depth is the factor that most influence ear barotrauma incidence in traditional diving fishermen. Keywords: Ear Barotrauma, Frequency of healing, Depth of healing, Long Dive, Fisherman Traditional Diving
Pencegahan Katarak dengan Penyuluhan Kesehatan dan Deteksi Dini Kejadian Katarak pada Nelayan Pesisir Daerah Kawal Pantai Bintan Kepulauan Riau Liza Wati; Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon; Meily Nirnasari; Ummu Fadilah
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.761

Abstract

Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Secara global, dari 1,1 miliar orang dengan gangguan penglihatan, sekitar 100 juta orang menyandang katarak (17 juta di antaranya sampai alami kebutaan). Sementara di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut bahwa pada 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan (termasuk 1,6 juta kasus kebutaan). Dari angka kebutaan tersebut, sekitar 1,3 juta atau 81,2 persen diakibatkan oleh katarak. Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan. Masalah katarak merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat pesisir pantai. Katarak dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, genetik, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, trauma, obat-obatan, paparan sinar UV, dan mengkonsumsi alcohol. Pengabdian masyarakat dilakukan di daerah kawal pantai, jumlah 40 nelayan dengan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan faktor resiko katarak. Hasil pengabdian masyarakat ini telah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang resiko terjadinya katarak pada nelayan masyarakat pesisir Bintan. Saat pendidikan kesehatan dilakukan, peserta yang mengikuti kegiatan ikut aktif dalam kegiatan Pendidikan kesehatan dan pengobatan, kegiatan ini juga sangat didukung oleh pihak puskesmas, lurah ataupun RW RT setempat. Pendidikan kesehatan diharapkan dapat, mempengaruhi perilaku masyarakat yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat, dan inline dengan program puskesmas yang berhubungan dengan penyakit tropis dan degenerative.
Studi Komparasi Efektifitas Oralit dan Air Kelapa Hijau Terhadap Frekuensi Diare pada Anak Usia Sekolah Lizawati; Utari Yunie Atrie
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Banyak kematian diare disebabkan oleh dehidrasi, dehidrasi dapat diobati dengan metode sederhana oral yaitu dengan garam rehidrasi oral (oral rehydration salt) atau oralit dan air kelapa hijau sebagai obat herbal yang keduanya sama-sama memiliki fungsi sebagai pengganti cairan dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan efektifitas pemberian oralit dengan air kelapa hijau terhadap frekuensi diare pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpinang tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah QuasiEksperimen dengan rancangan Pretest and Posttest Nonequivalent Control Group.Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden dengan menggunakan consecutive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan self report. Hasil Penelitian yang diperoleh diketahui hasil uji statistik wilcoxon oralitdenganp value 0,004 dan uji statistik wilcoxon air kelapa hijau dengan p value 0,004 diperoleh bahwa ada pengaruh pemberian oralit dan air kelapa hijau. Dilakukan juga uji man whitney denganp value 0,002 yang berarti bahwa oralit lebih efektif jika dibandingkan dengan air kelapa hijau. Kesimpulan dari penelitian ini adalah oralit lebih efektif dari air kelapa hijau terhadap frekuensi diare pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpinang tahun 2015.
Pengaruh Puding Kacang Hijau Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Denti Kurniasih; Utari Yunie Atrie; Devy Kurniawati
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian puding kacang hijau terhadap peningkatan kadar Hb ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Batu X Tanjungpinang. Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment design dengan rancangan pretest and posttest with control group. Populasi adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Batu X dalam tiga bulan terakhir yang berjumlah 207 dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 ibu hamil yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 kelompok eksperimen dan 17 kelompok kontrol. Penelitian dimulai bulan Februari sampai Maret 2017. Analisis data dengan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian puding kacang hijau terhadap kadar Hemoglobin ibu hamil dengan p value 0,000. Dari hasil penelitian yang diharapkan perawat dapat memperbaiki pelayanan kesehatan terutama untuk anemia pada ibu hamil dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang manfaat ekstrak kacang hijau sebagai bahan makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu dan mencegah anemia.
Perbedaan Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakat Yang Memiliki Status Vaksinasi Covid-19 Lengkap Dan Tidak Lengkap Utari Yunie Atrie; Soni Hendra Sitindaon; Serly Media Putri
Jurnal Keperawatan Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v12i1.132

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 terjadi melalui percikan air liur, penularan ini terjadi ketika seseorang melakukan kontak erat (dalam jarak kurang dari 1 meter) dengan orang yang terinfeksi: seperti batuk dan bersin. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi penyebaran, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Kepatuhan yaitu yang tunduk pada aturan-aturan dalam kelompok sosial masyarakat dalam bentuk lisan maupun tulisan agar setiap individu menjalankan perannya secara terstruktur dan seluruh kegiatannya berjalan dengan baik. Adapun tujuan penelitian ini yaitu, perbedaan tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 pada masyarakat yang memiliki status vaksinasi Covid-19 lengkap dan tidak lengkap di Kelurahan Batu IX. Desain penelitian pendekatan studi comparative, jumlah populasi 314 pasien dan sampel 63 responden dengan teknik cluster sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis data menggunakan mann whitney test p value 0,012 (< 0,05). Maka dari hasil penelitian ada perbedaan yang signifikan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19 antara masyarakat yang sudah memiliki status vaksinasi lengkap dan tidak lengkap. Maka dapat disimpulkan tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 pada masyarakat yang memiliki status vaksinasi Covid-19 lengkap masih kurang patuh.    
Perbandingan Breathing exercise dan Guided imagery terhadap Nyeri Insersi Arteriovenous Fistula pada Pasien Hemodialisa Utari Yunie Atrie; Bobby Priyandana
Jurnal Keperawatan Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v12i2.135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan breating exercise dan guide imagery terhadap nyeri insersi arteriovenous fistula pada pasien hemodialisa di RSUD Raja Tabib. Desain penelitian ini quasi experimental dengan rancangan penelitian Post test only control group sampling. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi yang berisi pengkajian numerical rating scales. Analisa data menggunakan uji independent T-tes  dengan signifikansi numerical rating scale. Analisa data menggunakan Uji Independent T-test dengan signifikansi ≤ 0,05. Hasil uji beda rata-rata skor nyeri antar kelompok menggunakan uji independent t-test menunjukkan p= 0,29 (p > 0,05), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menujukkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor nyeri pada kelompok Breathing exercise (mean= 3,22; SD=1,437) dengan kelompok Guided imagery (mean=2,78; SD=1,003). Namun skor nyeri pada kedua kelompok masuk dalam kategori rendah, selain itu jika dilihat dari mean Guided imagery 2,78 lebih rendah dari pada mean Breathing exercise. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Guided imagery lebih berpengaruh dalam menurunkan nyeri insersi AV fistula
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rawat Jalan RSUD Palmatak Feni Yurlina; Utari Yunie Atrie; Hotmaria Julia
Jurnal Keperawatan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59870/jurkep.v13i2.139

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik kronis, ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabets Mellitus Tipe 2 Di Rawat Jalan RSUD Palmatak Tahun 2023. Desain penelitian quasy eksperimental without control design. Jumlah sampel 44 responden teknik purposive sampling. Alat pengumpul data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Wilcoxon rank test dengan signifikansi <0,05. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan diit pada pasien diabetes mellitus tipe 2 sebelum diberikan Pendidikan kesehatan sebagian besar tidak patuh yaitu sebanyak 68%. kepatuhan diit pada pasien diabetes mellitus tipe 2 sesudah diberikan pendidikan kesehatan Sebagian besar patuh yaitu sebanyak 64%. Berdasarkan uji statistik ada pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 Di Rawat Jalan RSUD Palmatak Tahun 2023 dengan p value 0,003. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai alternatif tambahan dalam keperawatan komunitas dan intervensi tentang keperawatan nonfarmakologi.