Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESALAHAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA SURAT DINAS DI KANTOR CAMAT SIULAK MUKAI KABUPATEN KERINCI Yoga Karmizi; Hasnul Fikri; Gusnetti -
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 5 No. 1 (2023): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jbip.v5i1.3274

Abstract

The purpose of research on Indonesian spelling errors in official letters at the Siulak Mukai sub-district office is to describe errors in punctuation marks and letters. The background of this research is that there are still many errors in using Indonesian spelling in writing official letters at the Siulak Mukai district office. The type of research used is qualitative research with descriptive methods. The data source is official letters issued by the Siulak Mukai sub-district office in 2020 for the January–December period of 25 letters. The data collection technique was carried out through observation and document analysis techniques. Data analysis techniques consist of two activities simultaneously, namely data reduction and data presentation. From the analysis carried out on 25-letter data, it was found that there were errors in using dots in 23-letter data, or 92% of errors. Errors in using commas amount to as many as 14 data letters, or 56% of errors. Slash mark errors can be as high as 10 letters, or 40% of the time. Hyphen error amounts to as much as one letter of data or a 4% error. Capital letter errors accounted for 21 letters or 84% of all errors. Italics errors are as common as four-letter data, accounting for 16% of all errors. The error in using bold letters is four, or 16% of the time.
Penggunaan Kata Sapaan Kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Yoga Karmizi; Syofiani Syofiani; Yetty Morelent
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v11i1.21453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun; dan (2) faktor-faktor yang melatarbelakagi terjadinya penggunaan kata sapaan kekeluargaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa ujaran atau kata-kata yang diujarkan oleh anak usia 5-20 tahun khususnya dalam kata sapaan kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai. Jumlah responden yaitu 48 orang, berusia 5-20 tahun. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yaitu: (1) bentuk kata sapaan kekeluargaan yang digunakan oleh anak usia 5-20 tahun di Kecamatan Siulak Mukai, untuk kata sapaan kekeluargaan anak pertama: akak, abang, uni, dan uwo,  kata sapaan anak kedua: abang, uni, dan ngah, kata sapaan anak ketiga: pandak, kata sapaan ayah: papi, abi, papa dan  apak kata sapaan ibu: , mama, mami, ummi,bunda dan amak, kata sapaan kakek: oppa, kakek, grandpa, dan nytan,  kata sapaan nenek: omma, nenek, grandma, dan  tino,  kata sapaan ayah dan ibu dari kakek dan nenek: munyang  kata sapaan saudara laki-laki dari ayah: pak itek  dan pak cik, kata sapaan saudara perempuan dari ayah: onty, tante, latung,, kata sapaan saudara laki-laki dari ibu: oom, paman, dan tuan dan sapaan saudara perempuan dari ibu: mak itek dan tante. (2) faktor yang melatarbelakagi terjadinya penggunaan kata sapaan di Kecamatan Siulak Mukai yaitu faktor tingkat pendidikan, dan kelas sosial masyarakat. Penggunaan kata sapaan kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai merupakan fenomena yang menarik dalam perkembangan bahasa, dalam hal ini penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun. Kajian mengenai penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun di Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci, dapat menambah hasil penelitian kualitatif dibidang sosiolinguistik, kajian dialektologi khususnya yang berhubungan dengan penelitian penggunaan kata sapaan.