Hubungan Islam dan Pancasila adalah sebuah perdebatan dalam lintas sejarah yang tidak kenal kata ending. Pro dan kontra dalam konteks membangun Ideologi bangsa, sudah berlarut-larut, bahkan saling memojokan antara kubu nasioanlis yang mendukung Pancasila sebagai ideologi negara dengan kubu Islam fanatic (garis keras) yang menolak Pancasila sebagai ideology negara Sebenaranya. Pancasila adalah sebuah hasil kemenangan ummat Islam dalam membangun Ideologi negara, jika Islam dipaksakan sebagai ideologi negara maka ini kemunduran bagi ummat Islam Indonesia. Sehingga Islam di Indonesia sebagai agama pemecah belah bangsa, karena Indonesia adalah negara yang majemuk, beragan agamanya, beragam sukunya, beragam bahasa, budaya adat dan keanekaragaman lainnya. Dari sini, bisa dipahami bahwa Pancasila adalah ideology terbuka, yang memberikan kontribusi dalam membangun bangsa, dengan mewujudkan nilai-nilai Islam kedalam berbagai dimensi kehidupan. Islam dan Pancasila adalah sebuah sistem ideology bangsa, karena adanya Pancasila tidak lepas dari adanya Islam di Indonesia, sehingga idelogi Pancasila adalah sebuah hasil pemikiran nilai-nilai luhur Islam. Oleh sebah itu Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan nilai kebangsaan, niat keadilan dan nilai kerakyatan. Dimana semua nilai itu tidak bertolakbelakang dengan nilai-nilai Islam.