Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Formulasi Stik dari Kelakai (Stenochlaena palustris) dan Ikan Gabus (Channa striata) sebagai Produk Alternatif Tinggi Zat Besi Norma Safira Khusnaini; Ermina Syainah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.89

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu kondisi dimana kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Salah satu faktor penyebab terjadinya anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Terkait dengan masalah anemia pada remaja putri, maka dibuat produk stik dari kelakai dan ikan gabus untuk dijadikan produk pangan alternatif tinggi zat besi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah ada pengaruh formulasi stik dari kelakai dan ikan gabus sebagai produk alternatif tinggi zat besi. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan desain penelitian true experimental dengan pemberian perlakuan pada kelakai dan ikan gabus sebanyak 3 perlakuan yaitu P1 = 60% : 40%, P2 = 50% : 50%, P3 = 40% : 60%, dan P0 = 0% : 50% sebagai kontrol. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa formulasi kelakai dan ikan gabus memiliki pengaruh yang nyata terhadap mutu kimia yang meliputi kadar air (P=0,001), abu (P=0,003), karbohidrat (P=0,001), lemak (P=0,000), prorein (P=0,000), Fe (P=0,060) dan organoleptik pada stik meliputi rasa (P=0,000), aroma (P=0,402), tekstur (P=0,030), dan rasa (P=0,027). Kesimpulan: Stik dengan mutu organoleptik terbaik ada pada perlakuan P3 dan stik dengan mutu kimia terbaik ada pada perlakuan P2 dengan rata-rata kadar sebesar Fe 70,19 mg/kg.
Hubungan Aktifitas Fisik, Asupan Lemak dan Karbohidrat terhadap Status Gizi Mahasiswa Gizi Poltekkes Banjarmasin Jihan Kartika Rani; Ermina Syainah; Siti Mas'odah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.91

Abstract

Latar Belakang: Status gizi yaitu kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi serta faktor penentu lainnya seperti aktifitas fisik, mahasiswa gizi banyak mengalami perubahan perilaku dari masa remaja ke masa dewasa awal, salah satunya sikap terhadap makanan yang masih kurang seperti jumlah kalori sehari-hari kurang mecukupi kebutuhan gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan aktifitas fisik, asupan lemak dan asupan karbohidrat terhadap status gizi mahasiswa gizi Poltekkes Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini yaitu Observasional Analitik. Desain penelitian ini yaitu dengan besar sampel 119 mahasiswa yang diperoleh dengan teknik Purposiv Sampling. Data aktifitas fisik diambil dengan kuisioner GPAQ, kuisioner untuk data karakteristik, Recall 2x24h untuk asupan lemak dan karbohidrat, dan status gizi dipeoleh dai perhitungan IMT. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (r=-0,214), tidak ada hubungan antara asupan lemak dengan status gizi (r=0,042), tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi (r=0,056). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara aktifitas fisik, asupan lemak dan asupan karbohidrat dengan status gizi mahasiswa gizi Poltekkes Banjarmasin. Perlunya ketelitian pengukuran dan perhitungan asupan serta menggunakan faktor-faktor lain dalam mempengaruhi status gizi mahasiswa.
Pengaruh Daya Terima Biskuit Ikan Gabus Dan Biji Wijen Ermina Syainah; Nurhamidi Nurhamidi; Rijanti Abdurrachim
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.665 KB)

Abstract

Masalah gizi mikronutrien pada remaja sampai saat ini masih ditemukan di Indonesia yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia. Zat gizi mikro diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan harus didapatkan dari makanan dan minuman. Fortifikasi pangan yang lazim dikonsumsi dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrian pangan. Sumber bahan pangan yang terbukti kaya akan nilai gizi adalah ikan gabus dan biji wijen. Salah satu bentuk olahan yang disukai remaja adalah biskuit. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan fortifikan dengan kandungan Gizi Biskuit Ikan Gabus dengan Biji Wijen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok fortifikasi ikan gabus dan biji wijen 80:20, 75:25, dan 70:30. Penilaian pada produk biskuit ikan gabus dan biji wijen terhadap 30 orang panelis. Hasil uji organoleptik aroma dan rasa yang memberikan hasil terbaik adalah P3 karena timbul aroma gurih, tekstur tidak berbeda antar perlakuan, warna yang terbaik penerimaan panelis pada P2. Simpulan dari penelitian ada perbedaan dari setiap mutu organoleptik biskuit ikan gabus dan biji wijen yaitu dari segi warna  nilai rata – rata (3.55), rasa nilai rata – rata (3.40), tekstur nilai rata – rata (3.48), aroma nilai rata – rata (2.80).
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Keterampilan Produk Olahan Hasil Perikanan Di Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Ermina Syainah; Rusmini Yanti; Isnawati Isnawati
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.341 KB)

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didesa lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk dengan cara pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan produk olahan hasil perikanan (hasil olahan hewani) oleh ibu-ibu PKK dan karang taruna serta Kader. Permasalahan yang dikeluhkan oleh Mitra adalah ketidaktahuan mereka tentang tata cara pemilihan bahan pangan yang segar dan baik, tata cara penimbahan dan pengukuran yang benar seperti apa, serta persiapan dan penggunaan peralatan yang tepat dan benar, tahapan demi tahapan pengolahan produk. Permasalahan lain yaitu susahnya mendapatkan bahan baku dan bahan tambahan yang mudah dan harganya terjangkau, dikarenakan jarak yang ditempuh antara tempat pelatihan dan kota lumayan jauh sekitar 10 km, dengan demikian mereka harus mempersiapkan waktu beberapa hari sebelumnya.Tujuan: Peningkatan pengetahuan tentang manfaat mengonsumsi ikan dan keterampilan ibu-ibu anggota PKK dan anggota Karang Taruna tentang pengolahan hasil ikan di pinggiran sungai didesa Lok Baintan, untuk memproduksi produk yang bermutu dan bergizi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, peningkatan pengetahuan mengenai cara memproduksi yang baik dengan penerapan sanitasi dan higienis yang benar, dan terciptanya produk disukai oleh masyarakat.Metode: Sosialisasi, Penyuluhan, DiskusiHasil: Kegiatan ceramah dan edukasi untuk pertama kalinya dengan agenda kegiatan yaitu melakukan sosialisasi, perkenalan, koordinasi oleh tim pengabmas Jurusan Kesehatan Gizi kepada pihak Mitra.Simpulan: Memberikan edukasi produk olahan ikan serta melatih keterampilan kader dalam melakukan persiapan, penimbangan dan pengukuran bahan serta pengolahan produk dari hewani.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Pola Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Pada Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru) Aulia Rostia Rini; Ermina Syainah; Rusmini Yanti; Nurhamidi Nurhamidi
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Riskesdas 2018 in South Kalimantan showed the prevalence of nutritional status in the underweight category was 10.72%, the normal category was 56.34%, the overweight category was 13.42%, and the obesity category was 18.63%. Meanwhile, in Banjarbaru, the prevalence of underweight nutrition in the 19-65 year age group was 13.40%, the normal category was 59.57%, overweight was 13.95%, and the prevalence of obesity was 20.04%. Undernutrition, overnutrition, and obesity in Banjarbaru are above the provincial prevalence. This shows that the nutritional status of adults aged 19-65 years is still a problem in Banjarbaru. The nutritional problem for workers at the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru is malnutrition, which is 86.7%. Objective: To determine the relationship between the level of nutritional knowledge, physical activity, and food consumption patterns with the nutritional status of the workers of the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru. Method: Analytical observation with Cross Sectional design. A sample of 15 people was taken by means of saturated sampling. The research data was taken using a questionnaire. Data analysis used Spearman Rank correlation test =0.05. Results: Shows the level of knowledge of malnutrition (93.3%) with a significant (p value) 0.012, high physical activity (93.3%) with a significant (p value) 0.711, a pattern of poor food consumption (93.3%%) with a significant (p value) 0.012, and more workers have underweight nutritional status (86.7%). Conclusion: There was a significant relationship between the level of nutritional knowledge and nutritional status, there was no relationship between physical activity and nutritional status, and there was a significant relationship between food consumption patterns and nutritional status.
Formulasi Stik dari Kelakai (Stenochlaena palustris) dan Ikan Gabus (Channa striata) sebagai Produk Alternatif Tinggi Zat Besi Norma Safira Khusnaini; Ermina Syainah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.89

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu kondisi dimana kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Salah satu faktor penyebab terjadinya anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Terkait dengan masalah anemia pada remaja putri, maka dibuat produk stik dari kelakai dan ikan gabus untuk dijadikan produk pangan alternatif tinggi zat besi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah ada pengaruh formulasi stik dari kelakai dan ikan gabus sebagai produk alternatif tinggi zat besi. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan desain penelitian true experimental dengan pemberian perlakuan pada kelakai dan ikan gabus sebanyak 3 perlakuan yaitu P1 = 60% : 40%, P2 = 50% : 50%, P3 = 40% : 60%, dan P0 = 0% : 50% sebagai kontrol. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa formulasi kelakai dan ikan gabus memiliki pengaruh yang nyata terhadap mutu kimia yang meliputi kadar air (P=0,001), abu (P=0,003), karbohidrat (P=0,001), lemak (P=0,000), prorein (P=0,000), Fe (P=0,060) dan organoleptik pada stik meliputi rasa (P=0,000), aroma (P=0,402), tekstur (P=0,030), dan rasa (P=0,027). Kesimpulan: Stik dengan mutu organoleptik terbaik ada pada perlakuan P3 dan stik dengan mutu kimia terbaik ada pada perlakuan P2 dengan rata-rata kadar sebesar Fe 70,19 mg/kg.
Hubungan Aktifitas Fisik, Asupan Lemak dan Karbohidrat terhadap Status Gizi Mahasiswa Gizi Poltekkes Banjarmasin Jihan Kartika Rani; Ermina Syainah; Siti Mas'odah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i2.91

Abstract

Latar Belakang: Status gizi yaitu kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi serta faktor penentu lainnya seperti aktifitas fisik, mahasiswa gizi banyak mengalami perubahan perilaku dari masa remaja ke masa dewasa awal, salah satunya sikap terhadap makanan yang masih kurang seperti jumlah kalori sehari-hari kurang mecukupi kebutuhan gizi. Tujuan: Mengetahui hubungan aktifitas fisik, asupan lemak dan asupan karbohidrat terhadap status gizi mahasiswa gizi Poltekkes Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini yaitu Observasional Analitik. Desain penelitian ini yaitu dengan besar sampel 119 mahasiswa yang diperoleh dengan teknik Purposiv Sampling. Data aktifitas fisik diambil dengan kuisioner GPAQ, kuisioner untuk data karakteristik, Recall 2x24h untuk asupan lemak dan karbohidrat, dan status gizi dipeoleh dai perhitungan IMT. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (r=-0,214), tidak ada hubungan antara asupan lemak dengan status gizi (r=0,042), tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi (r=0,056). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara aktifitas fisik, asupan lemak dan asupan karbohidrat dengan status gizi mahasiswa gizi Poltekkes Banjarmasin. Perlunya ketelitian pengukuran dan perhitungan asupan serta menggunakan faktor-faktor lain dalam mempengaruhi status gizi mahasiswa.
Pengaruh Penggunaan Garam Rumput Laut Terhadap Mutu Kimia, Mutu Mikrobiologis dan Mutu Sensoris Ikan Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Asin Kering Inayah Safwah; Ermina Syainah; Siti Mas'odah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v5i2.192

Abstract

Hipertensi dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium salah satunya seperti ikan asin. Ikan asin merupakan makanan yang sangat digemari dan menjadi satu diantara sekian banyak warisan kuliner tradisional yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan, berdasarkan data dari bidang P2PTM Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2021, hipertensi termasuk dalam 5 penyakit terbanyak urutan pertama dengan jumlah kasus sebanyak 110.649. Penggunaan garam rumput laut dapat menjadi salah satu alternatif garam yang aman di konsumsi pada penderita hipertensi sehingga dapat digunakan dalam mengembangkan produk ikan asin rendah natrium. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan garam rumput laut dengan konsentrasi garam yang berbeda terhadap kadar garam, cemaran mikrobiologi dan daya terima ikan sepat siam asin kering. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen yaitu membuat ikan asin menggunakan garam rumput laut dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 10 sampai dengan 20%. Analisis data ini menggunakan uji Friedman dan Anova. Penelitian menunjukkan ada pengaruh perbedaan konsentrasi garam rumput laut terhadap kadar garam, cemaran mikrobiologi dan daya terima ikan sepat siam asin kering. Adapun pada perlakuan P1 (10%) dengan kadar garam 1,28%, P2 (15%) dengan kadar garam 1,52% dan pada P3 (20%) dengan kadar garam (2,23%). Kemudian pada cemaran mikroba pada ikan sepat siam asin kering ini telah memenuhi syarat mutu SNI 01-2721-2009 yaitu maksimal 1,0 x 105. Ada pengaruh konsentrasi garam rumput laut terhadap mutu kimia pada ikan sepat siam asin kering. Dan tidak ada pengaruh konsentrasi garam rumput laut terhadap mutu sensoris pada ikan sepat siam asin kering.