Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Otomasi Proses Pengaturan Kualitas pH dan Kekeruhan Air untuk Water Cooling Furnace Fachrur Razy Rahman; Muhammad ridwan septiawan; Amiruddin; Tambi; Wa Ode Zulkaida
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol. 7 No. 4 (2022): Jurnal Fokus Elektroda Vol 7 No 4 2022
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1375.608 KB) | DOI: 10.33772/jfe.v7i4.37

Abstract

Abstract  — The use of clean water according to standards to cool the furnace at the Ferronickel Department of PT. Indonesian Tsingshan Stainless Steel (PT. ITSS) is a very important thing to be applied. This is due to one of the causes of scale and corrosion, including the turbidity and pH values ​​of the water that do not match the standard of clean water. This study uses several main components for automation which are controlled using a Siemens S7-300 PLC as a master control, and an Arduino microcontroller which functions to collect data from the Turbidity sensor readings (water turbidity), and the pH sensor. This PLC controls the input components, namely the start button, stop button and limit switch button as well as the output components, namely the AC solenoid valve and the stirrer motor. The results obtained vary based on the turbidity value of the water before processing. The results of the data obtained when the water has been processed are turbidity < 25 NTU and pH 6.5 - 8.5. This is in accordance with the data used by the industry, especially PT. ITSS. Keyword — water, standard, PLC, Microcontroller, Sensor, Turbidity, pH.   Abstrak  —  Penggunaan air bersih yang sesuai standar untuk mendinginkan furnace pada Departemen Ferronickel PT. Indonesian Tsingshan Stainless Steel (PT. ITSS) menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diaplikasikan. Hal ini disebabkan salah satu penyebab kerak dan korosi diantaranya adalah nilai kekeruhan dan pH air yang tidak sesuai standar air bersih. Penelitian ini menggunakan beberapa komponen utama untuk otomasi yang dikendalikan menggunakan PLC Siemens S7-300 sebagai master control, dan mikrokontroler arduino yang berfungsi untuk mengumpulkan data hasil pembacaan sensor Turbidity (kekeruhan air), dan sensor pH. PLC ini mengendalikan komponen input yaitu start button, stop button dan limit switch button serta komponen output yaitu solenoid valve ac dan motor pengaduk.  Adapun hasil yang diperoleh bervariasi berdasarkan nilai kekeruhan air sebelum diproses. Hasil data yang didapatkan ketika air telah diproses yaitu kekeruhannya < 25 NTU dan pHnya 6,5 – 8,5. Hal ini sesuai dengan data yang digunakan industri terutama PT. ITSS.        
STUDI KHELASI LOGAM TIMBAL (Pb) MENGGUNAKAN ASAM SITRAT Muhammad Ridwan Septiawan; Isran Asnawi; Fachrur Razy Rahman; Ahmad Ramadhan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 2 No 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.373 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v2i1.382

Abstract

Salah satu unsur penting dalam kehidupan adalah air, namun saat ini tingkat pencemaran air semakin meningkat. Logam Pb atau timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya yang sering ditemukan dalam kasus pencemaran air. Pada penelitian ini, dilakukan serangkaian percobaan yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi asam, waktu pencampuran, kecepatan pengadukan dan pengaruh logam lain terhadap proses khelasi penurunan konsentrasi logam Pb dalam air. Sampel air yang digunakan adalah larutan Pb yang dibuat dengan menambahkan logam Pb ke dalam akuades. Proses khelasi logam Pb dilakukan dengan menambahkan larutan asam sitrat ke dalam larutan Pb dengan variasi konsentrasi 15%, 25%, 35%, 45% kemudian diaduk dengan variasi waktu pencampuran 15, 30, 45, 60 menit danvariasi  kecepatan pengadukan 50, 100, 150, 200 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses khelasi menggunakan asam sitrat dapat menurunkan konsentrasi logam Pb pada sampel air hingga 96,82% untuk sampel air yang hanya ditambahkan logam Pb dan 84,14% untuk sampel air yang ditambahkan logam lain. Hasil ini diperoleh pada sampel air yang ditambahkan asam sitrat konsentrasi 45% dengan waktu pencampuran 60 menit dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Semakin tinggi konsentrasi asam sitrat, semakin lama waktu pencampuran dan semakin cepat pengadukannya maka semakin besar penurunan Pb dalam sampel air. Keberadaan logam lain juga mempengaruhi proses khelasi Pb dimana keberadaan  logam lain akan mengganggu proses khelasi logam Pb sehingga menurunkan selektivitas dan keefektifan khelasi logam Pb dalam sampel air.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Bidang Pengolahan Mineral Pada Karyawan Di Kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park Moh. Azhar Afandy; Fikrah Dian Indrawati Sawali; Muhammad Ridwan Septiawan; Arif Rahman
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 4, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/jpm-aka.v4i1.234

Abstract

Banyaknya peluang kerja di Kawasan Industri Morowali tidak diimbangi dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Kebutuhan akan tenaga kerja yang melonjak mengakibatkan tenaga kerja yang direkrut tidak sesuai dengan bidang yang digeluti. Berdasarkan permasalahan tersebut, Program Studi Teknik Kimia Mineral Politeknik Industri Logam Morowali berinisiatif melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat berupa kegiatan pelatihan yang diperuntukkan kepada karyawan di ruang lingkup PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Kegiatan ini berupa pelatihan peningkatan kompetensi di bidang pengolahan mineral dimana bentuk kegiatan yang dilaksanakan yakni knowledge sharing serta penyampaian materi yang diharapkan dapat memberikan keterampilan dan keahlian dasar terkait pengolahan mineral kepada karyawan di ruang lingkup Kawasan PT IMIP. Berdasarkan hasil analisa evaluasi pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi bidang pengolahan mineral secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan agar kegiatan ini tetap dapat dilaksanakan pada batch selanjutnya dengan kelompok peserta yang berbeda dan lanjutan seri materi pelatihan yang sesuai kebutuhan peserta. Hal ini sesuai dengan testimoni peserta pelatihan yang pada umumnya menjawab bahwa pelatihan selanjutnya tetap diadakan dengan menyusun materi yang benar-benar sesuai kebutuhan praktis pekerjaan di industri.