Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEBARAN AKTIVITAS SEISMIK DI WILAYAH SUMATERA UTARA PERIODE 2022 Daud Yonathan Panggabean; Patra Tarigan; Erniwati Halawa
EINSTEIN (e-Journal) Vol 11, No 1 (2023): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.123 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v11i1.43388

Abstract

Bencana alam gempa bumi adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari. usaha yang bisa dilakukan adalah mencegah terjadinya korban jiwa pada jumlah akbar dan ini artinya sebuah tantangan bagi masyarakat dan pemerintahan pada studi geografi perihal penanganan gempa bumi galat satu sumbangannya artinya di analisis spasial yg diterapkan pada daerah yang rawan terhadap bencana. Provinsi Sumatera Utara mempunyai aktivitas seismitektonik yg sangat aktif. kegiatan ini ditimbulkan sebab kedua provinsi tersebut terletak pada dekat perbatasan dua lempeng yaitu lempeng Eurasia serta lempeng Indo-Australia. Kedua lempeng ini memiliki kegiatan berupa geseran yang berpotensi menyebabkan terjadinya tumbukan antar lempeng. Proses tumbukan ini menyebabkan terbentuknya sumber-asal gempa bumi. Gempa Bumi adalah kenyataan alam berupa getaran atau guncangan yg terjadi di permukaan bumi. Sehingga dilakukan penelitian lanjutan yaitu menggunakan data Gempa Periode 2022 di BMKG Stasiun Geofisika Tuntungan. Metode yang digunakan dalam pemetaan gempa bumi ini menggunakan aplikasi Arc-GIS. Dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas Seismisitas wilayah sumatera utara. Jumlah kejadian gempa bumi berdasarkan magnitudo di setiap bulan pada tahun 2022. Gempa bumi yang paling banyak terjadi di tahun 2022 adalah bulan Desember dan Oktober  dengan jumlah kejadian sebanyak 220. Gempa bumi dengan rentang magnitudo terbanyak yaitu < 3 SR sebanyak 679 kejadian dan magnitude 3<4 sebanyak 279 kejadian magnitude >4 sebanyak 53 kejadian. Dan juga dapat dilihat jumlah kejadian gempa bumi perbulan berdasarkan kedalaman . Dari data yang didapatkan, pada kedalaman (D≤100 Km) telah terjadi gempa bumi sebanyak 671 kejadian, pada kedalaman 100<D≤300 Km) terjadi sebanyak 150 kejadian dan pada kedalaman D > 300 km terjadi 1 kejadian gempa bumi. Kejadian gempa bumi berdasarkan kedalaman hiposenternya terjadi paling banyak pada bulan Oktober pada rentang kedalaman (D≤100 Km)  . Gempa bumi yang terjadi secara keseluruhan selama bulan Oktober sebanyak 220 kejadian. Berdasarkan Peta seismisitas wilayah Sumatera Utara dapat dilihat bahwa daerah Sumatera Utara merupakan  dengan seismitas aktif.Kata kunci : Seismisitas, Gempa bumi, Magnitude, Kedalaman
ANALISIS KERAWANAN SEISMIK DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT BERDASARKAN NILAI PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) DENGAN PERSAMAAN GMPE DONOVAN Cindy Noveria Hayrona; Sugeng Sugeng; Erniwati Halawa
EINSTEIN (e-Journal) Vol 11, No 1 (2023): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.934 KB) | DOI: 10.24114/einstein.v11i1.43390

Abstract

Indonesia merupakan zona “ring of fire” karena letak geografisnya berada di antara pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia. Ketiga lempeng tersebut menyebabkan indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif diseluruh dunia, sehingga tumbukan antar lempeng tersebut dapat mengakibatkan gempa di wilayah tertentu. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki potensi rawan gempa bumi yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut tedapat risiko gempa yang cukup tinggi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia di selatan Pulau Lombok dan Busur Belakang Flores di utara. Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan persamaan Ground Motion Prediction Equation (GMPE) Donovan yang telah dilakukan untuk memetakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi di Wilayah NTB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan percepatan tanah maksimum atau Peak Ground Acceleration (PGA) dan intensitas seismik di dalam dan sekitar kawasan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil dari perhitungan yang telah didapatkan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) pada wilayah Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan metode empiris persamaan donovan yaitu sebesar 7.23g  204.39g. Berdasarkan nilai PGA yang telah diperoleh, metode donovan menghasilkan nilai PGA yang hampir mirip pada peta acuan Pusat Studi Gempa 2017.  Dalam hal ini dapat dilihat bahwa metode donovan merupakan metode yang sesuai untuk mendapatkan nilai PGA pada wilayah NTB.Kata Kunci: PGA, Donovan, NTB, Magnitudo
Pengaruh Konsentrasi Oksida Logam CuO Sebagai Superkapasitor Berbasis Karbon Aktif Maryati Doloksaribu; Erniwati Halawa; Mukti Hamjah Harahap
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 4 (2024): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i4.5738

Abstract

Supercapacitors are promising energy storage devices in future energy technology. In this research, the primary and applied aspects of supercapacitors are developed. Various techniques have been developed specifically to estimate specific capacitances. Various attempts have been made in the literature to increase the specific capacitance value of the electrode materials. Electrode materials with unique structural and electrochemical properties, such as high capacity and cyclic stability, exhibit good supercapacitor performance. Many new electrode materials have been developed to play an essential role in capacitance behavior. This research focuses on the highly efficient application of nanostructured electrode materials such as nanoporous carbon and metal oxide CuO for supercapacitors. Nanopore carbon is made from coconut shell, which is synthesized using a simple heating method. Next, carbon nanopore and CuO nanoparticle composites were carried out with composition variations of 0.5,10,15, and 20% of the total weight. The results of cyclic voltammetry, electrochemical impedance spectroscopy, and charge-discharge tests, maximum results were obtained on a composition of 5% CuO nanoparticles with a capacitance of 280 F/gr and a conductivity of 1.14 X 10-2 S/cm. This result is due to an increase in the surface area between the pore surfaces, so more ions are trapped, causing the filling process to take place quickly.