Ussy Andawayanti
Unknown Affiliation

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air

Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di DAS Tanggul Kabupaten Jember Noer Pratama; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas penebangan liar dan pengelolaan lahan DAS Tanggul mengakibatkan perubahantata guna lahan, mengurangi vegetasi, perubahan nilai koefisien limpasandandayaikat tanah terhadap aliran permukaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat erosi dan sedimentasi guna mendapatkanacuankonservasi tanah pada DAS Tanggul Kabupaten Jembermenggunakan metode MUSLE.Hasilnilai laju sedimentasi eksisting berkisar sebesar 366,69ton/ha/tahun atau 31,89mm/tahun dan untuk laju sedimentasi aktual adalah 184835,678ton/tahun. Nilai laju sedimentasi DAS Tanggul sebesar 31,89mm/tahun ini telah jauh melebihi batas normal toleransi erosi di Indonesia yaitu sekitar 2.5 mm/tahun. Status bahaya erosi DAS Tangguldidapatkan status kelastinggihinggasangattinggi dengan nilai IBE berkisar antara 5,22 sampai39,54, dengan presentase tinggi sebesar 22% dan 78% untuk sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya erosi dan laju sedimentasi, maka diperlukan arahan penggunaan lahan dengan melakukan pembagian wilayah DAS Tanggul menjadi 3 kawasanutama yaitu kawasan budidaya tanaman dengan luasan 61,96%, kawasan penyangga dengan luasan 24,84% dan kawasan lindung 13,20%. Skenario konservasi menggunakan metode vegetasimenghasilkan perubahan status lahan secara bermakna, 2sub DAS Tanggul pada status IBE tinggiberubah menjadi status sedangsedangkan5sub DAS status IBE sangat tinggi berubah menjadi status tinggi.
Studi Erosivitas pada Tanah Kuarsa Menggunakan Rainfall Simulatordengan Blower Keong Rego Hartoyo; Jadfan Sidqi Fidari; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukuntuk mengetahui pengaruh variasi intensitas hujan terhadap erosilimpasan yang dihasilkan, indeks erosivitas hujan,besar perbandingan laju erosi limpasan rainfall simulator dan dengan metode USLE, dan blower sebagai media angin karena ingin mengetahui faktor klimatologi akan memberikan seberapa besar dampak angin.Sampel tanah merupakan tanah kuarsa yang sudah tersedia di Laboratorium Hidrologi Teknik Penagiran, Kabupaten Malang. Hasilnya, nilai erosivitas dengan kemiringan 5%, hasil dari perhitungan indeks erosivitas hujan dengan intensitas 1 liter/menit atau 3 cm/jam adalah 7.57 ton.m.cm/ha. Kemudian perhitungan ini dapat dilanjutkan dengan intensitas 2 liter/menit adalah 16.76 ton.m.cm/ha dan intensitas 3 liter/menit adalah 26.54 ton.m.cm/ha. Terjadi sedikit perbedaan antaralaju erosi pada limpasan yang dihasilkan dari pengujian laboratorium dan perhitungan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Perbedaan tersebut disebabkan oleh penggunaan hujan buatan melalui alat simulasi hujan (rainfall simulator) yang hanya mendekati kondisi hujan alami. Percikan air dari nozzle pada alat simulasi tersebut tidak terdistribusi dengan sempurna secara maksimal.Kemudian pengaruh penggunakan blower keong pada alat rainfall simulatoradalahkondisiimenggunakan angin erosi limpasan yang terjadi itu lebih besar daripada kondisi yang tanpa angin. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk terjadinya erosi menggunakan kondisi dengan angin itu lebih lama daripada kondisi tanpa angin.
Perencanaan Sistem Distribusi Air Baku di Desa Galeo Baru dengan menggunakan Aplikasi WaterCAD V8i Moch Rendy Dwi Laksana Nuryatim; Ussy Andawayanti; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Galeo Baru terletak pada pulau Kalimantan lebih tepatnya di Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat, dalam rutinitas sehari-hari kebutuhan air baku masyarakat di Desa Galeo Baru sangat mengandalkan sumber air tanah, namun tidak semua masyarakat memilikinya. Dengan adanya sungai Goohaq nantinya dapat dijadikan suplai air baku guna memenuhi kebutuhan air baku di Desa Galeo Baru. Tujuan dari studi ini merupakan untuk merencanakan sistem jaringan air baku dari sungai Goohaq ke Desa Galeo Baru, meliputi kuantitas air, hidrolika dan rencana anggaran biaya. Untuk perencanaan jaringan dan perhitungan hidrolika menggunakan aplikasi WaterCAD V8i. Dari hasil analisa didapatkan kondisi hidrolis jaringan pipa masih memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan, untuk kecepatan sebesar 0,100 m/dt – 2,5 m/dt, tekanan 0,5 atm – 10 atm, headloss gradient 0 m/km – 15 m/km. Dengan total rencana anggaran biaya (RAB) untuk perencanaan distribusi air baku di Desa Galeo Baru Kecamatan BarongTongkok Kabupaten Kutai Barat dengan nilai proyek sebesar Rp. 713.177.000.
Studi Evaluasi Sumur Resapan di Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Daffa Fajar Bagaskara; Mohammad Bisri; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan banjir di wilayah DKI Jakarta semakin hari semakin pelik dikarenakan semakin berkurangnya daerah resapan di wilayahnya. Maka dari itu pihak pemerintahan DKI Jakarta baik tingkat Pemprov maupun Pemkot membangun sumur resapan yang dipelopori oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada masa kepemimpinannya. Salah satu wilayah yang menjadi tempat dibangunnya sumur resapan di wilayah DKI Jakarta adalah di lokasi studi, tepatnya di jalan DI. Panjaitan Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur dengan jumlah sumur resapan sebanyak 86 buah. Alasan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi daya tampung sumur resapan eksisting dengan menganalisa curah hujan tahunan maksimal, hujan rancangan dengan kala ulang 5 tahunan, hujan jam- jaman, debit banjir rancangan, debit tampungan drainase eksisting dikarenakan inlet dari sumur resapan berasal dari saluran drainase, serta menyarankan jumlah dan daya debit tampungan dari sumur resapan yang berada di lokasi studi. Hasil dari studi ini, disarankan jumlah sumur resapan untuk menampung debit hujan yang berada pada lokasi studi sebanyak 12 buah dengan debit tampungan total sebesar 1,49 m3/detik.
Studi Erosivitas Hujan Akibat Variasi Intensitas Hujan pada Pasir Kuarsa menggunakan Alat Rainfall Simulator Muhammad Safri Nur Hadiansyah; Jadfan Sidqi Fidari; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi hujan yang terjadi dapat mengakibatkan berbagai macam masalah. Erosi yang terjadi terus-menerus menjadi salah satu faktor penurunan kualitas lahan. Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai erosivitas hujan dan laju erosi akibat dari variasi intensitas hujan pada lahan pemodelan menggunakan pasir kuarsa. Dalam penelitian ini digunakan pemodelan hujan menggunakan alat Rainfall Simulator. Rangkain percobaan dilakukan dalam kondisi terkontrol dengan menggunakan 3 variasi intensitas hujan yaitu 1 liter/menit, 2 liter/menit, dan 3 liter/menit. Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap nilai erosivitas hujan dan laju erosi antara menggunakan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation), laju erosi alat Rainfall Simulator, dan laju erosi Grid. Dari perhitungan erosivitas hujan didapatkan hasil pada intensitas hujan 1 liter/menit R sebesar 7,57 ton.m.cm.ha-1, kemudian pada intensitas 2 liter/menit didapatkan R sebesar 16,76 ton.m.cm.ha-1, dan pada intensitas 3 liter/menit didapatkan R sebesar 26,54 ton.m.cm.ha-1. Dapat dilihat bahwa intensitas hujan linier atau berbanding lurus dengan nilai erosivitas hujan.Selain itu, menggunakan rumus USLE didapatkan nilai laju erosi pada intensitas hujan 1 liter/menit sebesar 0,486 ton/ha/tahun, intensitas hujan 2 liter/menit sebesar 1,075 ton/ha/tahun, dan intensitas hujan 3 liter/menit sebesar 1,703 ton/ha/tahun. Dari hasil laju erositersebut, dapat disimpulkan bahwa intensitas hujan linier atau berbanding lurus dengan laju erosi.
Pemanfaatan Data Satelit untuk Menganalisis Indeks Kekeringan Meteorologi di Sub DAS Slahung Kabupaten Ponorogo Acha Octa Friyana; Donny Harisuseso; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Ponorogo dalam beberapa tahun terakhir rentan terjadi bencana kekeringan. Kekeringan disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu curah hujan yang rendah atau dibawah normal. Secara hidrologi, komponen utama dalam menganalisis indeks kekeringan meteorologi adalah curah hujan yang panjang, lengkap dan persebarannya merata diseluruh DAS. Namun, stasiun hujan yang berada di Sub DAS Slahung perletakannya kurang tersebar dan kurang mewakili daerah – daerah yang kosong. Hal ini dapat diantisipasi dengan memanfaatkan data curah hujan satelit dimana digunakan sebagai stasiun hujan bayangan yang membantu stasiun eksisting dalam mengisi ruang kosong di Sub DAS Slahung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kekeringan serta dapat memprediksi kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung. Perhitungan indeks kekeringan meteorologi menggunakan metode EDI (Effective Drought Index). Hasil analisis menunjukkan bahwa kekeringan terparah terjadi pada tahun 2005 (indeks min -2.41), 2007 (indeks min -1.94), 2012 (indeks min -1.55), 2017 (indeks min -1.62) dan 2019 (indeks min -1.50). Berdasarkan pola kekeringan pada tahun kering tersebut, diperkirakan kejadian kekeringan di Sub DAS Slahung terjadi 2 hingga 5 tahun sekali.
Studi Kekeringan Meteorologi dengan Pemanfaatan Data Satelit Chirps Pada Das Rondoningo Kabupaten Probolinggo As'idatu Viddaroini; Donny Harisuseso; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu wilayah yang kerap mengalami bencana kekeringan, terkhusus DAS Rondoningo. Kekeringan yang terjadi pada Kabupaten Probolinggo disebabkan oleh intensitas curah hujan yang rendah atau curah hujan dibawah curah hujan normal, maka diperlukan perhitungan nilai indeks kekeringan untuk mengidentifikasi keparahan kekeringan yang terjadi pada lokasi studi. Namun terdapat kendala dimana data hujan pada lokasi studi dinilai kurang sempurna karena pos pengamatan curah hujan masih belum merata, maka akan dilakukan pemanfaatan data curah hujan CHIRPS. Data curah hujan CHIRPS akan dikalibrasikan dengan data curah hujan pengamatan menggunakan persamaan regresi. Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai indeks kekeringan adalah Percent Normal Index (PNI). Hasil indeks kekeringan kemudian akan digunakan untuk pembuatan peta sebaran kekeringan metode interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persamaan dengan nilai determinasi paling baik dalam mengestimasi nilai curah hujan CHIRPS adalah persamaan regresi linier intercept. Kemudian perhitungan indeks PNI menunjukkan indeks kekeringan terparah sebesar 0% dengan status “Amat Sangat Kering” pernah terjadi pada seluruh tahun pengamatan (2002-2021). Hasil peta sebaran kekeringan metode IDW menunjukkan hasil yang sangat bagus karena memilki kecocokan dengan peta kekeringan yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo.
EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA KELURAHAN TULUSREJO KOTA MALANG MENGGUNAKAN APLIKASI SWMM 5.2 Billah Taufik Hidayah; Linda Prasetyorini; Ussy Andawayanti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan tata guna lahan di Kelurahan Tulusrejo menjadikan Kelurahan Tulusrejo menjadi langganan banjir atau genangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sistem drainase dengan model Strom Water Management Model (SWMM) dengan solusi evaluasi dimensi atau alternatif ramah lingkungan yaitu rain harvesting. Tahapan pemodelan meliputi: analisis hidrologi, perhitungan intensitas curah hujan,jam-jaman kala ulang 5 tahun, pemodelan hidrolika dan LID (low impact development) pada SWMM. Hasil pemodelan dengan kala ulang 5 tahun pada SWMM didapat 4 titik genangan dengan 7 saluran yang perlu dievaluasi. Dari hasil pemodelan pendekatan hidrolika direkomendasikan untuk evaluasi dimensi saluran pada 7 titik. Sedangkan dari hasil pendekatan pemodelan LID disarankan menambahkan rain harvesting pada 10 subcatchment yang berjumlah 263.
Upaya Pengendalian Genangan Menggunakan Metode Hec-Ras Dengan Konsep Low Impact Development (LID) di Daerah Jalan Soekarno Hatta Kota Malang ahmad fauzan; Ussy Andawayanti; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada musim hujan, kelebihan air seringkali menjadi masalah di perkotaan. Kelebihan air kemungkinan berasal dari kotoran manusia seperti limbah rumah tangga, limbah industri atau air hujan. Oleh karena itu, drainase harus dikelola dengan baik untuk menampung dan mengurangi genangan air di Kota Malang, hal ini terjadi karena lubang inlet terlalu kecil, minimnya saluran air di sepanjang jalan sehingga air menumpuk di saluran yang ada, dan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan. Solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan pemodelan yakni menggunakan aplikasi HEC-RAS. Aplikasi ini dapat menganalisis saluran dalam menangani debit air yang mengalir di saluran tersebut. Penelitian ini menawarkan solusi lain dengan membangun infrastruktur drainase alternatif menggunakan konsep LID (Low Impact development) seperti sumur resapan. Hasil analisis dan perhitungan menggunakan aplikasi HEC-RAS di jalan Soekarno Hatta Malang menunjukkan terdapat 12 saluran drainase yang dibuat untuk mengalirkan air dan mencegah genangan saat hari hujan. Ada 6 titik saluran yang dibangun jembatan karena memiliki ketinggian air yang melebihi kapasitas saluran. Hasil juga menyatakan bahwa kesepakatan biaya untuk redesign adalah Rp. 205.310.490,00.
Studi Evaluasi Kinerja Bangunan Pengendali Sedimen (Check Dam) di Sungai Rado Desa Rado Kabupaten Teluk Wondawa Provinsi Papua Barat Rizal Simanjuntak; Ussy Andawayanti; Ery Suhartanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak terawatnya Bangunan Pengendali Sedimen dapat menimbulkan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan pada daerah musibah atau bahkan memakan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari Bangunan Pengendali Sedimen di Sungai Rado Desa Rado Kebupaten Teluk Wondawa. Dari hasil dokementasi yang didapat di tempat penelitian bisa didapat data yang berguna untuk invetarisasi dan skoring. Invetarisasi dilakukan untuk melihat kondisi bangunan pengendali banjir dan skoring dilakukan untuk menilai besar kerusakan yang terjadi di tiap bangunan. Setelah skoring dilakukan, tiap bangunan akan diberi pemeliharaan berdasarkan tingkat kerusakan. Kerusakan berat akan dilakukan pemeliharan rehabilitatif, pemeliharaan sedang dilakukan pemeliharaan preventif dan jika kerusakan kecil atau tidak terjadi kerusakan maka dilakukan pemeliharaan korektif. Setelah mendapat hasil rekomendasi tiap pemeliharaan, dapat dilakukan operasi pada Bangunan Pengendali Sedimen.