Supriadi Supriadi
STIK Muhammadiyah Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor Resiko Penyebab Gagal Ginjal Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Supriadi Supriadi; Wuriani Wuriani; Margediana Margediana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.188 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i1.31

Abstract

Latar Belakang: Kerusakan pada ginjal sangat mempengaruhi organ tubuh lainnya.Oleh sebab itu penting bagi kita untuk selalu memperhatikan dan menjaga agar ginjal dapat berfungsi dengan baik. Tidak sedikit orang yang mengalami gagal ginjal dan menyadari hal itu setelah ginjalnya rusak parah, karena banyaknya fungsi ginjal dan saling berhubungan dengan organ tubuh lain maka penyebab gagal ginjal pun bervariasi. Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyebab terbesar kematian di dunia, Angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisis) 1,5 juta orang. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko penyebab gagal ginjal pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian retrospektif diamana meneliti kejadian masa lalu yang dapat menyebabkan kejadian masa sekarang dengan metode pendekatan cross sectional dimana setiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hasil: Hasil penelitian ini adalah faktor makanan (berlemak dan berkolesterol) sebanyak 46,7%, faktor minuman (bersoda dan alcohol) sebanyak 43,3% dan untuk faktor karena kebiasaan kurang mengkonsumsi air putih sebanyak 73,3%, faktor merokok sebanyak 26,7%, faktor hipertensi sebanyak 53,3%, faktor trauma renal 26,7 %, faktor pekerjaan 26,7%, faktor mengkonsumsi suplemen 50%, aktor diabetes mellitus 56,7% dan faktor riwayat keluarga 20%. Kesimpulan: Masyarakat sebaiknya memilih konsumsi minuman yang tidak berbahaya bagi kesehatannya karena faktor penyebab terbesar gagal ginjal adalah pasien yang mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol.
Hubungan Antara Faktor-Faktor Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Dengan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Inap Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Sri Yuni Handayani; Supriadi Supriadi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.141 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v7i2.52

Abstract

Latar Belakang: Ilmu keperawatan menandang manusia sebagai makluk bio-psiko-sosio-spiritual, dengan demikian kepedulian terhadap yang sakit seharusnya perlu dilihat secera utuh dan menyeluruh dari segi bio-psiko-sosio-spiritual. Perawat di rumah sakit hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan belum sepenuhnya membantu memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Tujuan: Mengetahui Hubungan antara faktor-faktor pemenuhan kebutuhan spiritual terhadap kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode Penelitian: Penelitian korelasi dengan rancangan cross-sectional, sampel penelitian berjumlah 41 orang. Analisis yang digunakan adalah Chi-Square dan dengan uji alternatif Fisher’s Exast Tast. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian dari keempat faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan spiritual menunjukkan faktor keluarga memiliki hubungan dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dengan nilai p value=0.049 (p<0.05), faktor kegiatan agama memiliki hubungan dengan nilai p value=0.017 (p<0.05), faktor latar belakang etnik dan budaya tidak memiliki hubungan dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dengan nilai p value=0.673 (p>0.05), dan faktor pengalaman hidup sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan nilai p value=1.000 (p>0.05). Kesimpulan: Faktor keluarga dan faktor kegiatan agama memiliki hubungan dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien, perawat dapat menggunakan hal tersebut untuk membantu dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien.